Tulisan Berjalan

NIKMATILAH PEKERJAANMU NISCAYA KAMU AKAN MENEMUKAN KEBAHAGIAAN YG TERPENDAM

Selasa, 31 Juli 2012

Ramadhan : Bangkitnya Kekuatan Global Islam



Jakarta (voa-islalm.com) Kota Istambul dahulunya ibukota Konstatinopel yang menjadi pusat kekuasaan Salibis, dan jantung Eropa, kemudian ditaklukan oleh Sultan Muhammad Al-Fatih, yang sangat terkenal itu.
Entah berapa banyak penguasa Islam, berusaha menaklukan Konstatinopel, tetapi selalu gagal. Baru di zamannya Sultan Mohamad Al-Fatih, yang sangat  brilian dan ahli strategi perang, di zaman Khalifah Otsmani, pusat kekuasaan Salibis di jantung Eropa itu, jatuh ke tangan Islam.
Kekuasaan Salibis itu, ibaratnya laki-laki yang gagah, tetapi cacad seumur hidup, karena hidungnya yang mancung itu, terpotong. Konstatinopel, yang berubah menjadi Istambul atau Islambul, atau kota Islam, berhasil ditaklukan oleh Muhamad Al-Fatih dengan strategi perang yang canggih. Daratan Eropa yang menjorok ke daratan Asia itu, berhasil menjadi pusat kekuatan dunia Islam, kala itu. Saat itu, Mohamad Al-Fatih membawa kapal-kapal menaiki bukit, dan kemudian menyerang dengan meriam. Sampai Konstatinopel takluk.
Kini Turki perlahan-lahan kembali ke pangkuan Islam. Rakyatnya kembali kepada Islam. Saat berlangsungnya sekulerisme yang digerakkan oleh Jenderal Kemal At-Turk, ada kekuatan sufi, yang dipimpin Ulama Said Nursi atau Mohamad Badie.
Said Nursilah yang melindungi Islam di Turki dari terjangan sekulerisme. Gerakan sufi yang bertahan di negeri moyangnya sekulerisme itu, bertahan dengan luar biasa melindungi Islam. Sampai lahir kelompok Milli Gourus, yang lebih mirip dengan gerakan Ikhwan di Mesir.
Sekarang pengaruh Islam yang pernah tertanam di Turki selama 8 abad, di bawah Khilafah Otsmani itu, menggeliat kembali dalam kehidupan masyarakat Turki. Bahkan, pengaruhnya sampai ke negara Balkan. Seperti Bosnia, Croatia, Slovenia, Albania, dan terus Asia Tengah, serta sebagian masuk ke jantung-jantung Eropa, dan Timur Tengah.
Ramadhan di Turki, kawasan Balkan, dan Asia Tengah, sampai Rusia, sangat luar biasa. Semangat kembali kepada Islam sangat nampak. Rusia diprediksi tahun 2050, umat Islam di negeri bekas "bos" komunis itu, nampaknya akan menjadi mayoritas. Mengalahkan Kristen Ortodok, yang sekarang pengikutnya semakin menyusut.
Di kawasan-kawasan yang mayoritas penduduknya beragama Islam, seperti Chechya, Dagestan, sampai ke Tajikistan, Kirgistan, Uzbekistan, semua kawasan Asia Tengah, yang pernah menjadi bagian dari Soviet, Islam tak dapat lagi dibendung dengan cara apapun. Islam dan umat Islam tumbuh dengan pesat, menjadi kekuatan baru secara regional.
Sekarang Turki menjadi ruh kebangkitan Islam di seluruh jagad. Turki memiliki syarat menjadi kekuatan global, karena pernah menjadi penguasa di seluruh dunia Islam. Mentalitas bangsa Turki sampai sekarang menunjukan sebagai pemimpin. Turki pernah menjadi Khilafah.
Kemampuan para pemimpin Turki, yang sekarang berkuasa, khususnya dari kalangan Islamis, bukan hanya berhasil memainkan peran politik di  Turki, tetapi sekarang Turki menjadi pemain utama dalam percaturan politik global.
Ramadhan ini benar-benar indah di Istambul, dan seluruh kota-kota di dunia Islam. Dari Timur sampai Barat. Dari Maroko sampai Jakarta. Menjelang berbuka puasa, di Istambul, berlangsung iftor (buka puasa), dari berbagai suku bangsa, dan mereka mengatakan, "Persaudaraan Tanpa Sekat Batas Negara". Berbagai suku bangsa berkumpul, dari berbagai kalangan profesi, dan tokoh, mereka  berbuka bersama, sambil berkenalan dan tukar pikiran situasi masing-masing negara.
Dua kekuatan dunia Islam yang paling menonjol, yang nantinya akan menjadi motor penggerak kebangkitan Islam, yaitu Mesir dan Turki, kedua negara yang memiliki posisi strategis, secara geopolitik, dan rakyatnya memiliki karaker dan mental, sebagia pemimpin dunia, yang  akan menggerakan perubahan secara global.
Karena itu, sekarang begitu antusianya kaum Muslimin di berbagai negara Muslim menyambut ramadhan. Turki dan Mesir yang menjadi mesin penggerak (generator) perubahan itu, di pimpin oleh tokoh-tokoh yang kredibel, dan memiliki visi, membangun kembali peradaban Islam, serta kejujuran. Mereka bukan tipe-tepi tokoh-tokoh  yang oportunis, dan tanpa tekad yang kuat.
Perubahan politik yang luas di seluruh negara-negara Islam dengan mendepak para sekutu atau pengikut-pengikut kafirin dan musyrikin (Yahudi dan Nasrani) oleh kekuatan Islam, kiranya menjadi pertanda positip bagi masa depan Islam. Meskipun, perubahan politik di seluruh negara Islam ini, berlangsung dengan berdarah-darah. Seperti di Suriah sekarang ini. Tetapi, itulah ibaratnya seperti seorang ibu yang akan melahirkan bayi, dan harus mengalami pendarahan.
Saatnya nanti akan melihat bangkitnya kekuatan baru di dunia Islam, di tengah terjadinya kekacaucan global, sebagai akibat  redupnya sistem kufur dan musyrik di Barat. Ini tidak dapat dihindari lagi. Sistem kufur dan musyrik, sudah tidak mungkin lagi, dapat diharapkan menjadi solusi terhadap kehidupan masa depan umat manusia.
Sistem kufur dan musyrik, yang bersumber dari ajaran sesat Yahudi dan Nasrani itu, sudah mencapai jalan buntu. Seperti krisis yang sekarang melanda di dunia Barat. Di Eropa dan Amerika sudah sampai menuju kebangkrutan total bagi kehidupan mereka. Berulangkali pertemuan regional dan global, yang mereka selenggarakan tak bisa menyentuh akar persoalan mereka. Karena memang semua itu, bersumber dari ajaran dan ideologi yang menjadi dasar keyakinan mereka.
Epidemi kekacauan terus menyebar dalam kehidupan masyarakat Barat, akibat kegagalan nilai-nilai yang menjadi keyakinan mereka, dan akan menjadi sumber kekacauan di Barat. Kapitalisme yang mereka yakini sudah tidak lagi dapat bisa memberi alternatif bagi masa depan mereka.
Kemiskinan yang terjadi di negara-negara Barat, akibat sistem kapitalisme itu, dan timbulnya gelombang pengangguran yang sangat luas. Akhirnya hanya menimbulkan kekacauan dan kekerasan. Seperti yang terjadi di Colorado, di mana seorang mahasiswa kandidat doktor, dibidang ilmu jiwa, melakukan horor dengan membantai orang-orang yang ada dalam gedung bioskop.
Islam akan terus menampakan cahayanya. Menyinari kehidupan umat manusia. Begitu damainya di kota-kota seluruh dunia lslam menyambut Ramadhan. Berbuka, shalat tarawih, membaca Qur'an, dan memberi bantuan kepada fakir miskin, sampai keluar batas negara mereka. Seperti yang dilkakukan Turki terhadap rakyat Somalia, yang ditimpa kelaparan, atau Rohingya dan Palestina yang sekarang menghadapi penindasan.
Apalagi, jika berbicara sumber daya manusia, yang jumlahnya sekarang mencapai 1.5 miliar di seluruh dunia. Mayoritas atau rata-rata usia mereka masih dibawah 40 tahun, atau masih usia produktif. Dibandingkan dengan Barat, di mana penduduknya sudah berada di usia yang tidak produktif lagi, mayoritas  diatas 60 tahun. Karena Barat sekarang menghadapi stagnasi. Sebaliknya, selain sumber daya manusia, dunia Islam kaya akan sumber daya alam, dan bahkan menguasai minyak dunia. Inilah faktor yang strategis bagi masa depan Islam.
Kalau kekuatan Islam berhasil mendepak para kroni Barat dari kekuasaan, dan muncul kalangan Islamis, maka itu memberi sebuah harapan. Tentu, semua tidak lepas dari usaha-usaha yang harus dilakukan oleh aktivis dakwah. Ikhwan di Mesir memerlukan waktu  hampir 100 tahun, bisa menapaki jalan politik di negeri Spinx itu. AKP di Turki memerlukan waku  hampir 100 tahun, sejak negeri itu dijajah oleh kaum sekuleris, dibawah Kemal Atturk.
Benar-benar indah Islam, umat Islam di saat Ramadhan. Semoga kita melihat hari esok yang indah bagi kehidupan Muslim dan Mukmin, di tengah-tengah kehidupan materialisme Barat yang sudah redup. Wallahu'alam.

Minggu, 29 Juli 2012

Kembali Diajukan Surat Permintaan Tambahan Kuota Haji



Jakarta—Kementerian Agama (Kemenag) kembali mengajukan surat permohonan tambahan kuota haji untuk ketiga kalinya.Hal itu dilakukan agar Pemerintah Arab Saudi merespons permohonan tambahan kuota tersebut.
Sekretaris Jenderal Kemenag Bahrul Hayat mengatakan, penambahan dilakukan agar rencana pemerintah memprioritaskan keberangkatan calon jamaah lanjut usia (lansia) dapat terealisasi. ”Menteri Agama (Suryadharma Ali) kembali berkunjung ke Mekkah, salah satunya sedang mengupayakan tambahan kuota dari Pemerintah Saudi,” katanya di Kantor Kemenag kemarin. Menurut dia, sejauh ini pihaknya hanya bisa menunggu respons dari Pemerintah Arab Saudi atas pengajuan tambahan kuota itu.
Meski jumlahnya diperkirakan sekitar 10.000, Bahrul tetap mengaku optimistis permintaan tambahan kuota dipenuhi.Ini jika dilihat dari beberapa tahun terakhir di mana pengajuan tambahan kuota selalu dipenuhi. Bahrul menjelaskan, tambahan kuota tersebut nantinya diprioritaskan untuk calon jamaah lansia di atas usia 81 tahun. Selain dari kuota tambahan, Kemenag juga berencana memanfaatkan kuota yang tidak terserap.
Artinya,jika selama masa pelunasan masih ada kuota yang tidak terserap lantaran jamaah tidak mampu melunasi atau berhalangan pergi haji, kuota tersebut diperuntukkan bagi lansia. Dia menyebutkan,berdasarkan data di sistem komputerisasi haji terpadu (siskohat) Kemenag, jumlah calon jamaah usia 81 tahun ke atas mencapai 4.000 orang.Namun,Kemenag juga perlu memperhitungkan kebutuhan pendamping karena setiap jamaah lansia butuh satu orang pendamping. ”Kita berdoa semoga dapat kuota tambahan 10.000,”ucapnya.
Selain itu,Kemenag mengingatkan agar calon jamaah lansia menyiapkan seorang pendamping yang sudah terdaftar. Sebab calon jamaah lansia tidak bisa diberangkatkan jika pendampingnya tidak terdaftar. Selain bertemu Menteri Urusan Haji Arab Saudi untuk mengajukan tambahan kuota, kata Bahril,kunjungan Menteri Agama ke Arab Saudi juga dalam rangka memastikan kesiapan pelaksanaan haji.”Kunjungan Menteri Agama ke Arab Saudi untuk menemui menteri urusan haji Arab Saudi,” tandasnya.
Anggota Komisi VIII DPR Muhammad Baghowi mengingatkan Kemenag agar memperbarui data kaum muslim Indonesia yang tercatat di PBB. Sebab jatah kuota haji suatu negara didasarkan pada jumlah penduduk muslimnya.
Jika dilihat dalam beberapa tahun terakhir,menurut politikus Partai Demokrat itu,Kemenag belum melakukan pembaharuan data. Padahal jumlah umat Islam Indonesia terus bertambah.”Permohonan tambahan kuota juga harus disertai dengan pembaharuan data,” tuturnya. (sindo)

Sabtu, 28 Juli 2012

Kisah Wanita Tua Dari Bani Israil



Dalam sebuah riwayat, Rasulullah Shallallahu’alahi Wasallam menceritakan sebuah kisah tentang Nabi Musa ‘alaihissalam dan Bani Israil. Berikut ini kisahnya:
Dari Abu Musa ia berkata, seorang badwi datang kepada Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam, kemudian beliau memuliakannya dan berkata: ‘kemarilah‘. Orang badwi itu lalu mendatangi beliau. Kemudian Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
( Dalam riwayat lain, Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam turun dari tunggangan beliau lalu memuliakannya. Beliau berkata kepada orang itu: ‘kemarilah bersama kami‘. Orang badwi itu lalu mendatangi beliau. Kemudian Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: )
Sebutlah apa yang engkau inginkan“. Orang badwi menjawab: ‘Saya ingin unta dan pelananya serta kambing yang dapat diperah untuk memberi minum keluarga saya’. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam lalu bersabda:
“Apakah kalian tidak menginginkan seperti yang diinginkan oleh wanita tua dari Bani Israil?”. Para sahabat bertanya: “Wahai Rasulullah siapa yang dimaksud wanita tua dari Bani Israil itu?”. Beliau berkata: “Musa ketika pergi dari Mesir bersama Bani Israil, mereka tersesat di jalan”. Musa bertanya: “Apa sebabnya menjadi begini?”. Orang-orang berilmu dari Bani Israil menjawab: “Kami beritahukan kepadamu, Nabi Yusuf ketika menjelang wafatnya membuat perjanjian dengan kami yang dipersaksikan oleh Allah, yaitu agar tidak keluar dari Mesir kecuali membawa jasad beliau bersama kami”. Musa berkata: “Kalau begitu siapa yang mengetahui dimana letak kuburnya?”. Mereka berkata: “Diantara kami tidak ada yang tahu letak makam beliau kecuali seorang wanita tua dari Bani Israil”. Lalu Musa mengutus orang untuk memanggilnya hingga wanita tersebut datang kepada Musa. Musa berkata kepada wanita itu: “Tunjukan kami letak makam Nabi Yusuf”. Wanita tersebut berkata: “Demi Allah tidak akan aku lakukan, sampai engkau mentaati ketentuanku”. Musa bertanya: ‘”Apa ketentuanmu itu?”. Wanita tersebut berkata: “Jadikan aku penghuni surga bersamamu”. Nabi Musa pun enggan memenuhinya, hingga Allah mewahyukan kepada Musa agar mentaati ketentuan tersebut. Lalu mereka pergi ke mata air dari sebuah danau. Wanita tersebut berkata: “Keringkan airnya lalu gali dan keluarkanlah jasad Nabi Yusuf”. Ketika jasadnya diangkat, jalan pun seketika menjadi jelas bagaikan terangnya siang.
(HR. Abu Ya’la dalam Musnad-nya 1/344, Al Hakim 2/404-405)
Derajat Hadits
Al Hakim berkata: “Hadits ini shahih sesuai dengan syarat Shahih Bukhari dan Muslim”. Penilaian Al Hakim ini disetujui oleh Adz Dzahabi. Al Albani berkata: “Yang benar, hadits ini shahih sesuai dengan syarat Shahih Muslim saja. Karena Al Bukhari tidak mengeluarkan riwayat Yunus di dalam Shahih-nya, melainkan di kitabnya yang lain yaitu Juz Al Aqira’ah“. (Silsilah Ahadits Shahihah, 1/623)
Faidah Hadits
  1. Betapa mulianya akhlak Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam terhadap orang awam.
  2. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam adalah pemimpin negara yang senantiasa peduli terhadap kebutuhan rakyatnya, terutama orang-orang lemah yang kurang mampu. Tidaklah tersisa harta beliau melainkan sebatas harta untuk memenuhi kewajiban sebagai suami kepada keluarganya dan harta untuk diberikan kepada orang lain. Sebagaimana sabda beliau: “Bagi seorang khalifah, tidak halal memiliki harta dari Allah, kecuali dua piring saja. Satu piring untuk kebutuhan makannya bersama keluarganya. Dan satu piring untuk ia berikan kepada rakyatnya” (HR. Ahmad, dishahihkan oleh Al Albani dalam Silsilah Ahadits Shahihah no.362)
  3. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam membimbing ummat-nya agar senantiasa lebih mendambakan kebaikan akhirat dibanding kebaikan dunia semata. Umar bin Khattab Radhiallahu’anhu berkata: “Ketika aku melihat bekas tikar di sisi badan beliau, aku pun menangis. Beliau bertanya, “Apa yang membuatmu menangis?” Aku jawab, “Wahai Rasulullah, sungguh Kisra dan Kaisar berada dalam kemegahannya, padahal engkau adalah utusan Allah” Beliau menjawab, “Tidakkah engkau ridha mereka mendapatkan dunia sedangkan kita mendapatkan akhirat?” (Muttafaq ‘alaihi)
    Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: “Tiadalah dunia dibanding akhirat melainkan hanyalah seperti air yang menempel di jari ketika salah seorang dari kalian mencelupkannya di laut.” (HR. Muslim no.2858).
  4. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam mengharapkan para sahabatnya meminta sebagaimana yang diminta oleh wanita tua dari Bani Israil, yaitu: surga. Ini menunjukkan bahwa mengharap surga itu tidaklah tercela, bukan tanda sedikitnya keikhlasan, bukan tanda rendahnya cinta kepada Allah, sebagaimana yang disangka oleh sebagian orang.
  5. Kaum Bani Isra’il ketika itu berada di atas ilmu dan tauhid yang lurus, mereka tidak menyembah atau mengagungkan kuburan para Nabi. Mereka tidak ngalapberkah atau bertawassul dengan mayat para Nabi. Silakan simak  Hukum Ber-tabarruk Kepada Orang Shalih.
  6. Jangankan menyembah kuburan atau ngalapberkah, bahkan tidak terbesit dalam benak mereka untuk mencari tahu letak kuburan para Nabi. Yang tahu pun, ternyata tidak gembar-gembor atau dengan mudah memberi tahu letaknya. Mereka juga tidak membangun dan membuat megah kuburan tersebut. Nabi Musa dan Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi Wasallam tidak mencela mereka karena demikianlah yang seharusnya. Berbeda dengan orang-orang di zaman ini yang malah mencela orang-orang yang enggan mengagungkan kuburan orang shalih agar tidak dijadikan sarana kesyirikan.
  7. Para Nabi tidak dapat memberi syafa’at kecuali atas izin Allah. Sebagaimana Nabi Musa tidak dapat menjamin wanita tersebut masuk surga kecuali setelah diizinkan oleh Allah. Allah Ta’ala berfirman: “Katakanlah, hanya milik Allah lah semua syafa’at itu. Ia yang menguasai langit dan bumi dan kepada-Nya lah engkau akan kembali” (QS. Az Zumar: 44)
  8. Jasad para Nabi tidak hancur dimakan tanah.
  9. Bukti adanya mu’jizat bagi para Nabi.
  10. Wajibnya menunaikan janji, terlebih lagi perjanjian dengan para Nabi Allah.
  11. Kata ???? yang artinya ‘tulang-belulang’ kadang bermakna ‘badan seutuhnya’. Jika  ???? dalam hadits di atas kita artikan  ’tulang-belulang’, maka bertentangan dengan hadits: “Sungguh Allah Ta’ala mengharamkan kepada bumi untuk memakan jasad para Nabi” (HR. Abu Daud 662, dishahihkan Al Albani dalam Silsilah Ahadits Shahihah no.1527). Namun yang benar, kita maknai  ???? dengan makna  ’badan seutuhnya’ sebgaimana terdapat hadits :“Ketika Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam sudah berusia senja, Tamim Ad Daari berkata kepada beliau:’Wahai Rasulullah, maukah aku ambilkan mimbar yang dapat membawa badanmu?’. Beliau berkata: ‘Boleh’. Lalu ia mengambil mimbar yang memiliki 2 anak tangga” (HR. Abu Daud 1081, Al Albani berkata: “Sanadnya jayyidsesuai dengan syarat Muslim”). Demikian penjelasan Syaikh Al Albani dalam Silsilah Ahadits Shahihah (1/624).

Kamis, 26 Juli 2012

Kajian EKonomi Islam Awali Kegiatan Ramadhan PP IPHI



Jakarta-Untuk mensyiarkan nilai-nilai Islam pada bulan Ramadhan 1432 H ini, pengurus pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (PP IPHI) menggelar pengajian yang dikemas dalam bentuk kajian Ekonomi Islam.  Kegiatan tersebut didahului dengan pembacaan Khotmil Qur’an oleh para pengurus IPHI dan MTP Al Mabrurah.
Pengajian perdana yang berlangsung pada Rabu, 25 Juli 2012 menghadirkan nara sumber  Drs. HM. Buchori Muslim,Lc,MA yang juga menjabat sebagai Sekretaris Majelis Dzikir Al Mabrur dan dosen UIN Jakarta.  Pada pengajian tersebut dikupas persolan ekonomi syariah Islam vs ekonomi kapitalis.
Pengajian yang berlangsung mulai pukul 16.00 WIB tersebut dihadiri para pengurus IPHI Pusat, pengurus Majlis Taklim Perempuan Al Mabrurah serta jamaah lainnya. Nampak pengurus pusat IPHI yang hadir antara lain Sekretaris I H.Anshori, Bendahara I H. Khoiri, Ketua dan anggota OKK H. Abdul Khaliq Ahmad dan Ketua Bakor Muhaqi HM. Samidin Nashir, serta para anggota Departemen Dakwah  dan Badan Pelaksana di lingkungan PP IPHI serta pengurus IPHI lainnya.
Sekretaris I H. Anshori dalam sambutan pendahuluan mengungkapkan acara pengajian bulan Ramadhan 1433 H ini PP IPHI akan lebih menghadirkan para pembicara dengan memberikan kajian keislaman sesuai bidangnya masing-masing. Diharapkan acara ini dapat memberikan manfaat dalam mensyiarkan nilai-nilai Islam pada bulan Ramadhan kali ini sekaligus menjalin silaturrahim di antara sesame mulim.
Seusai kajian ekonomi Islam acara dilanjutkan dengan ceramah yang disampaikan oleh Ketua Majlis Dzikir Al Mabrur, KH. AN. Nuril Huda dan dilanjutkan berbuka bersama dan sholat maghrib berjamaah serta dilanjutkan dengan sholat taraweh. (am)

Rabu, 25 Juli 2012

Bangsa Aad menantang azab



Didalam Al Qur`an ada disebut tentang bangsa Aad, yaitu suatu bangsa yang tinggal di daerah Ahqaf,daerah yang sekarang masuk di negara Yaman atau Oman di zaman modern ini. Tanah mereka subur, ada sungai dan kebun kebun yang membuat mereka kaya dan makmur tapi kemudian menjadi sombong. Si kaya dan si kuat menindas si miskin dan si lemah.Karena berbagai kejahatan yang sudah tak tertahankan ini maka Allah mengutus Nabi kepada mereka yaitu Nab Hud a.s. Seperti juga yang dialami oleh para Rasul yang lain, Nabi Hud juga di hina,di maki bahkan mau dibunuh, karena Nabi Hud yang miskin ini dianggap bodoh,pembohong, kalau sekiranya Allah perlu Nabi maka seharusnya Allah memilih mereka bukan Hud, na`udzubillah.
Dengan tak bosan dan selalu tabah, Nabi Hud mencoba menyadarkan kaumnya agar percaya kepada Allah, beribadah dan berbuat baik dan meninggalkan segala kejahatan. Namun kaumnya tidak menghiraukannya dan selalu mengejek bahkan meminta kepada Nabi Hud agar siksa yang disebut itu segera saja didatangkan.
Mereka disuruh bertaubat dan mencabut perkataan itu namun mereka menolak malah lebih sombong membusungkan dada. Tiba tiba mereka melihat awan hitam bergumpal di atas langit. Mereka mulanya terkejut karena bukan musim hujan tetapi akhirnya percaya bahwa awan itu akan menurunkan hujan yang lebat untuk menyuburkan bumi dan mengurangi panasnya musim panas.
Nabi Hud berkata kepada mereka, itu bukan hujan rahmat tetapi hujan azab yang pedih dan agar mereka segera bertaubat. Namun mereka makin sombong. Akhirnya tercurahlah hujan yang sangat lebat di iringi oleh tiupan angin yang sangat kencang selama tuju malam dan delapan hari lamanya tanpa henti, sehingga semua manusia kafir itu beterbangan seperti kapas yang ringan sejauh ratusan meter dan terhempas jatuh ke bumi, mati dengan jasad yang luluh lantak. Bukan hanya manusia, tetapi juga semua binatang ternak mereka semua tanaman dan rumah rumah mereka.
Allah SWT berfirman “Adapun kaum Aad maka mereka menyombongkan diri di muka bumi tanpa alasan yang benar dan berkata”Siapakah yang lebih sangat kekuatannya dari pada kami”. Dan apakah mereka tidak memperhatikan bahwa Allah yang menciptakan mereka lebih sangat kekuatanNya dari pada meraka? Dan adalah mereka mengingkari tanda tanda kekuatan Kami. Maka kami lalu meniupkan angin yang amat gemuruh kepada mereka dalam beberapa hari yang sial, karena Kami hendak merasakan kepada mereka itu siksaan yang menghinakan dalam kehidupan dunia. Dan sesungguhnya siksaan akhirat lebih menghinakan sedang mereka tidak diberi pertolongan.”(QS Fushshilat ayat 15-16)
Angin ini dinamakan angin Sharshar yang memusnahkan semua yang dilaluinya,tetapi yang mengherankan semua orang beriman tidak merasakan sama sekali. Mereka rasakan seperti angin biasa. Hal ini juga pernah terjadi pada bangsa Tsmud setelah mengutus Nabi Shalih a.s kepada mereka. Persis seperti yang kaum Nabi Nuh a.s dan bangsa Aad terhadap Nabi mereka lakukan, yaitu pengingkaran dan kemaksiatan yang merajalela. Bangsa Tsmud juga diancurkan Allah dengan suara petir yang dahsyat (Ash Sha`iqoh) dari langit, diiringi oleh gempa bumi yang dahsyat sehingga menghancuran semua bangunan rumah tempat tinggal mereka menjadi rata dengan tanah sekaligus menjadi kuburan mereka.
Karena keterlaluan sikap dari tiga kaum ini,Allah berulng kali menyebut kaum Nuh,bangsa Aad dan Tsamud di dalam Al Qur`an sebagai pengajaran dan peringatan bagi setiap bangsa dan manusia yang akan hidup di permukaan bumi ini sampai kiamat.
Sungguh pelajaran dari sejarah ini adalah sangat besar dampaknya. Terbukti sesudah sejarah ini dibacakan Rasulullah Muhammad SAW kepada bangsa arab yang sangat rusak, dalam masa 23 tahun saja mereka berubah menjadi baik,bersatu,tolong menolong,akhirnya kuat dan berkuasa selama berabad-abad lamanya.

Penggembala Buta Huruf Yang Cerdik



Seorang lelaki yang sedang sibuk menggembalakan domba-dombanya di padang rumput dihampiri seorang cendekiawan. Terjadilah perbincangan antara keduanya. Dari perbincangan itu, cendekiawan itu mengetahui bahwa penggembala itu buta huruf.
“Mengapa engkau tidak belajar?” Tanya cendekiawan.
“Aku telah mendapatkan sari semua ilmu. Karena itu, aku tidak perlu belajar lagi,” jawab penggembala mantap.
“Coba jelaskan pelajaran apa yang telah kamu peroleh!” pinta sang cendekiawan. Sambil menatap lelaki berpenampilan rapi itu, penggembala menjelaskan : “Sari semua ilmu pengetahuan ada lima. Pertama, selagi masih ada peluang untuk bersikap jujur, aku tidak akan pernah berbohong. Kedua, selama masih ada makanan halal, aku tidak akan pernah memakan makanan haram. Ketiga, jika masih ada cela (kekurangan) dalam diriku, aku tidak akan pernah mencari-cari (mempersalahkan) keburukan orang lain. Keempat, selagi rizki Allah masih ada di bumi, aku tidak akan memintanya kepada orang lain. Kelima, sebelum menginjakkan kaki di surga, aku tidak akan pernah melupakan tipu daya setan.”
Cendekiawan itu sangat kagum atas jawaban penggembal seraya berkata, “Kawan, semua ilmu telah terkumpul dalam dirimu. Siapapun yang mengetahui kelima hal yang kau sebutkan tadi dan dapat melaksanakanya, pasti dapat mencapai tujuan ilmu-ilmu Islam serta tidak memerlukan buku-buku ilmu dan filsafat.”

Kisah Nabi Daud Dengan Ulat



Imam Al-Ghazali rahimahullah menceritakan di salah satu kitabnya. Kisah tentang Nabi Daud a.s dengan seekor ulat. Pada suatu ketika tatkala Nabi Daud A.S sedang duduk dalam mihrobnya sambil membaca kitab Zabur, sesaat kemudian dia melihat seekor ulat merah dipenuhi dengan debu. Lalu Nabi Daud a.s berkata pada dirinya, “Apa yang dikehendaki Allah dengan ulat ini?”
Selepas Nabi Daud selesai berkata demikian, maka Allah pun mengizinkan ulat merah itu berbicara. Lalu ulat merah itu pun mula berbicara kepada Nabi Daud a.s “Wahai Nabi Allah! Allah S.W.T telah mengilhamkan kepadaku untuk membaca ‘Subhanallahu walhamdulillahi wala ilaha illallahu wallahu akbar’ setiap hari sebanyak 1000 kali dan pada malamnya Allah mengilhamkan kepadaku supaya membaca ‘Allahumma sholli ala Muhammadinannabiyyil ummiyyi wa ala alihi wa sohbihi wa sallim’ setiap malam sebanyak 1000 kali.
Setelah ulat merah itu berkata demikian, maka dia pun bertanya kepada Nabi Daud a.s “Apakah yang dapat kamu katakan kepadaku agar aku dapat bermanfaat untukmu?”
Akhirnya Nabi Daud menyadari akan kesalahannya karena memandang remeh akan ulat tersebut, dan dia sangat takut kepada Allah S.W.T. maka Nabi Daud A.S. pun bertaubat dan menyerahkan diri kepada Allah S.W.T.
Begitulah sikap para Nabi a.s apabila mereka menyadari kesalahan yang telah dilakukan maka dengan segera mereka akan bertaubat dan menyerah diri kepada Allah S.W.T. Kisah-kisah yang terjadi pada zaman para nabi bukanlah untuk kita ingat sebagai bahan sejarah, tetapi hendaklah kita jadikan sebagai teladan supaya kita tidak memandang rendah kepada apa saja makhluk Allah yang berada di bumi yang sama-sama kita tempati ini.