Tulisan Berjalan

NIKMATILAH PEKERJAANMU NISCAYA KAMU AKAN MENEMUKAN KEBAHAGIAAN YG TERPENDAM

Sabtu, 28 Januari 2012

Nilai Waktu





Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Sahabat saudaraku fillah..mari kita renungkan firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan sabda
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam berikut ini :

”Demi masa sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh dan nasehat-menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat-menasehati supaya menetapi kesabaran.”(Q.S. Al Ashr : 1-3).

" Tidak akan bergeser kedua kaki seorang hamba di hari kiamat , hingga ditanyakan kepadanya empat perkara. Usianya untuk apa dihabiskan, masa mudanya bagaimana ia pergunakan, hartanya dari mana ia dapatkan dan dalam hal apa ia belanjakan, serta ilmunya bagaimana ia memperlakukannya." ( HR. Bazzar dan Thabrani )

“ Orang yang pintar selalu memiliki empat porsi waktu; Pertama, waktu untuk bermunajat kepada Allah. Kedua, introspeksi( menilai diri ). Ketiga, memikirkan ciptaan Allah. Keempat, merawat jasmani ( HR. Ibnu Hibban ).

Saudaraku..waktu adalah kehidupan, oleh karena itu pergunakan sebaik-baiknya.Manfaatkan waktu dengan amal shaleh. Waktu berapapun yang kita miliki adalah wahana ujian untuk membuktikan kualitas diri kita sebagai seorang muslim di hadapan Allah. Karena kelak kita akan mempertanggung jawabkannya.Hilangnya waktu dan iman dalam diri seseorang adalah pertanda lenyapnya kesempatan meraih kemuliaan.

Jika kita sadari sesungguhnya waktu adalah kekayaan yang harganya melebihi nilai uang dan harta benda lainnya. Hilangnya harta benda dapat dicari dengan kerajinan dan berhemat, sedangkan hilangnya waktu dan kesempatan sekali hilang akan tetap hilang karena waktu selalu berjalan ke depan dan tak dapat diputar ulang.Kilatan waktu menyerupai pedang jika kita tak menebasnya maka ia akan menebas kita, jika kita tidak mengendalikan dan mempergunakan secara baik maka ia akan membinasakan kita. Sebab waktu hanya ada dua pilihan ; membangun atau merusak , bermanfaat atau berbahaya , dan menguntungkan atau merugikan.

Saudaraku.. aturlah waktu sedemikian rupa agar kegiatan yang satu dengan yang lainnya saling menunjang. Ambil waktu untuk BERIBADAH kepada Allah karena ia adalah bekal untuk ke NEGERI KEABADIAN . Ambil waktu untuk BERPIKIR karena ia adalah SUMBER KEKUATAN. Ambil waktu untuk BERMAIN dan BERSENDA GURAU karena akan membuat kita MUDA selalu. Ambil waktu untuk MEMBACA karena ia adalah sumber KEBAJIKAN. Ambil waktu untuk MENGASIHI dan MENCINTAI karena ia bagian dari IMAN. Ambil waktu untuk menjalin PERSAUDARAAN karena ia jalan menuju KEBAHAGIAAN. Ambil waktu untuk SEDEKAH dan PEDULI terhadap sesama karena hidup ini terlalu singkat untuk menjadi EGOIS. Dan ambil waktu untuk BEKERJA dan BERUSAHA karena ia adalah modal kita hidup di DUNIA dan di AKHIRAT.


Saudaraku...Sudahkah kita mempergunakan waktu sebaik- baiknya? Kalau belum mari mulai sekarang kita benahi hidup kita dengan pengaturan waktu yang baik agar hidup kita lebih bermakna.. 

Menjauhi Sifat Riya'





˚ ♥♥◦˚ Menjauhi Sifat Riya’ ˚◦♥♥˚


Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Sahabat saudaraku fillah..

Apakah riya’ itu?

Riya’ ( pamer ) adalah penyakit hati yang merusak niat amal, bukan untuk mendapat ridha Allah tetapi ingin dilihat orang, dipuji dan mendapatkan perhatian manusia. Riya’ termasuk bagian dari kemusyrikan namun tergolong syirik kecil. Padahal syirik adalah menyekutukan Allah sehingga iman dan akidah kita tercemar. Oleh karena itu Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam sangat khawatir bila hal ini terjadi pada umatnya, karena sebanyak dan sebagus apa pun amal seseorang muslim, bila ternyata mengandung kemusyrikan meskipun sangat kecil tidak bernilai apa- apa di hadapan Allah. Dalam hal ini Rasulullah bersabda :

“ Sesungguhnya sesuatu yang paling aku takutkan terjadi pada kalian adalah syirik kecil. Sahabat bertanya, apakah syirik yang kecil itu ya Rasulullah? Rasulullah menjawab ‘Riya’ “. ( HR. Ahmad ).


Demikian juga dalam firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala berikut ini :

“ Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan( pahala ) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti ( perasaan penerima ) , seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya’ ( pamer ) kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, maka tinggallah batu itu licin lagi. Mereka tidak memperoleh sesuatu apa pun dari apa yang mereka kerjakan. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.” ( QS. Al –Baqarah :264 ).


Jadi jelaslah saudaraku..bahwa amal baik itu tidak selalu berpahala jika di dalamnya ada unsur riya’ ( pamer ). Oleh karena itu janganlah kita sibuk menghitung amal yang kita perbuat. Yang harus kita lakukan agar amal kita bernilai di hadapan Allah adalah menata hati agar tidak terbersit keinginan agar dipuji orang, namun dengan niat yang ikhlas semata-mata karena ketaatan kita kepada Allah dan hanya mengharap ridha-Nya semata.

Kisah Sehelai Sapu Tangan Dan Seorang Salafi


Ini adalah kisahku ketika kelas 2 SMA. Jadi begini…
Sehabis shalat berjama’ah di Masjid Sekolahku, aku duduk untuk memakai sepatu dan disampingku ada sehelai sapu tangan yang aku tak tahu itu milik siapa. Disampingku ada seorang anak yang bernama Fulan [nama disamarkan-ed].
Setelah aku naik ke lantai atas [karena kelasku ada di tingkat satu], untuk menghabiskan waktu istirahat aku melihat teman-teman bermain sepak bola di lapangan sekolah. Nah, lagi enak-enak aku menonton sepak bola, tiba-tiba ada suara yang aku tak yakin suara itu ditujukan kepadaku. Suara itu berbunyi “Assalaamu’alaykum”, suara yang lembut dan bersahabat. Sejenak aku kebingungan mencari asal suara tersebut dan ternyata sumber suara itu berasal dari arah belakangku yang tak lain adalah suara si Fulan yang duduk disampingku tadi di teras masjid ketika aku memakai sepatu. Sontak saja aku kaget, aku menjawab salamnya dengan terbata-bata karena tak terbiasa. Aku benar-benar heran. Selama lebih dari 15 tahun aku hidup baru kali ini ada orang yang mengucapkan salam kepadaku di tempat dan keadaan yang tidak biasa.
Setahuku waktu itu, salam hanyalah diucapkan ketika seseorang ingin memasuki ruangan saja. Namun harus kuakui keherananku tertutup oleh rasa kagum terhadap keramahan teman sekolahku itu yang aku hanya kenal namanya saja sebab kami berbeda kelas.
Fulan lalu berkata kepadaku, “Ini sapu tangan milikmu?”. Lalu aku jawab, “Oh bukan, itu bukan punya Gw”, “Oh ya sudah kalau begitu” jawab Fulan dan diapun berlalu sambil kembali mengucapkan salam. Entah kenapa setelah dia pergi ana merasa sedikit tergelitik saja, kok ada ya orang mengucapkan salam selain didepan pintu rumah? Lebih dari itu, aku kagum dengan sikapnya yang jelas-jelas merupakan sikap kepedulian. Bayangkan! ada seseorang yang rela menaiki tangga [sebab kelas dia di lantai bawah-ed] untuk mencapai lantai atas sekolah hanya untuk menyerahkan sebuah sapu tangan yang dia sendiri belum yakin siapa pemilik sapu tangan tersebut dan dia pun tidak mengenal baik diri ana, cuma sesekali saja berpapasan dan terkadang shalat berjama’ah bareng di masjid. Kalo ana jadi dia, ga bakalan ana mau capek-capek kayak gitu, gumamku dalam hati waktu itu…
Fulan adalah seorang yang disegani oleh teman-temanku di sekolah dan aku juga segan terhadap dirinya. Dia adalah anak yang pemalu, pendiam tapi ‘alim, walaupun secara akademik kami tidak terlalu memperhitungkannya, begitulah sosok dia dalam pandangan kami. Lucunya lagi, teman-teman ROHIS [Kerohanian Islam] di tempat ana adalah salafi secara umum [tapi waktu SMA, ana belum kenal bahwa di dunia ini ada yang namanya da’wah salafiyah-ed] dan begitu segan terhadap si Fulan ini, sampai-sampai ketika shalat berjama’ah tidak ada anak ROHIS yang mau/berani mengimami jama’ah jika di tempat itu [masjid] ada Fulan. Padahal si Fulan ini bukan anak ROHIS tapi anak PMR. Namun secara zhahir, Fulan ini sama penampilannya dengan teman-teman ROHIS-ku yakni “cingkrang” celananya [tidak isbal].
Fulan juga terkadang setiap hari jumat pagi mengisi kajian di kelasnya sambil menggunakan papan tulis sebagai sarana penjelas di depan kelas padahal di kelas tersebut ada anak-anak ROHIS. Dua hal yang unik dari Fulan yakni: terkadang dia shalat memakai sarung walaupun sudah memakai celana panjang dan dia tidak mau memulai shalat kecuali barisan telah benar-benar rapat antara tumit dengan tumit dan bahu dengan bahu, bahkan dia sampai berjalan diantara barisan hanya untuk meluruskan dan merapatkan shaf. Dari dia lah ana mengetahui bahwa shaf shalat itu harus benar-benar rapat dan lurus walaupun dulu ana ga tahu haditsnya.
Singkatnya dua setengah tahun berlalu, dan akhirnya ana mulai mengenal dakwah salafiyah di bangku kuliah tepatnya di UGM dan ana baru tahu kalau Fulan itu seorang Salafi…
Ironis memang, sekarang ana ga tahu dimana si Fulan berada, ingin rasanya berjumpa lagi dengannya. Jika bertemu, mungkin dia kaget bahwa anak yang dahulu ditemuinya di lantai atas sekarang mulai mengenal manhaj salaf, sudah berjenggot dan tidak isbal lagi [walaupun bukan ini standar kesalafiyahan seseorang-ed]. Mungkin dia sudah lupa kejadian itu, bahkan hal seperti itu terlihat sepele. Namun tahukah kalian bahwa hal kecil semacam itu sangat membekas di hati ana dan dari kejadian itulah ana belajar akhlak [tentang kepedulian terhadap sesama] dari seorang salafi…
Ya, salafi yang bagi sebagian manusia dipandang sebelah mata…
Salafi yang dicap wahabi…
Salafi yang dianggap aneh…
Salafi yang disebut2 kasar…
Namun itu kesan pertama sebagian manusia terhadap salafi, berbeda sekali dengan kesan pertama ana terhadap salafi dan dakwah salafiyah…
Alhamdulillah bini’mati tatimmu shalihat
Selesai ditulis di Kota Bekasi oleh Abu Zayd Al-‘Ashriy
—————————————————————————————————————————-
Note ini ana buat untuk iseng-iseng aja mengisi waktu luang karena setiap orang umumnya memiliki rasa bosan terhadap rutinitas kesehariannya. Mungkin kisah ini ga berkesan bagi banyak orang tapi sangat berkesan bagi ana secara pribadi. Maaf jika ada yang tidak berkenan…

Renungan Buat Kaum Adam









Assallamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh.




Bismillahirrahmanirrahiim..





✿Sahabat Saudaraku fillah..yang di Rahmati Allah Subhanahu wa Ta’ala. Akhlaq menurut Imam Abu Hamid Al Ghazali” Ialah Sifat yang melekat dalam jiwa seseorang, yang menjadikan ia mudah bertindak tanpa banyak pertimbangan lagi, atau dengan kata lain Akhlaq adalah dorongan jiwa yang menyebabkan manusia berbuat baik dan buruk.




✿Dorongan yang baik disebut Akhlaq yang baik (Akhlaqul Mahmudah), dan dorongan jiwa yang yang buruk disebut Akhlaq buruk ‘(Akhlaqul Madzmumah). Dari sekian banyak bentuk Akhlaq yang baik, adalah Mu’asyarah bil Ma’ruf”,Memperlakukan pasangan dengan baik.Yakni seorang Suami dituntut untuk dapat memperlakukan dan menghargai Istrinya,memahami perasaan,dan mengetahui kebutuhannya secara keseluruhan.




✿Kebutuhan yang dimaksud tidak hanya berupa materi, tetapi juga dalam bentuk pengertian,penghargaan,cinta dan kasih sayang,serta kebutuhan merasa diperhatikan dan diperlukan. Sejalan dengan ini Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, Menganjurkan kita umatnya, agar senantiasa menyempurnakan iman dan memperbaiki akhlaq,serta senantiasa memperlakukan pasangan dengan baik.




Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda :



“Dari Abi Hurairah Radhiyallahu Anhu’Bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda : Orang mukmin yang paling sempurna Imannya,ialah siapa diantara mereka yang paling baik Akhlaqnya (budi pekerti). Adapun yang terbaik diantaramu’Ialah siapa yang paling baik Akhlaqnya kepada Istrinya.”(HR. Abu Dawud dan At Tirmidzi).




✿Sebagaimana kita ketahui bersamaa, wanita sejak awal kejadianya,Diciptakan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, dari bagian tulang rusuk yang bengkok, bengkok bukan berarti menunjukkan kelemahan,bengkok juga tidaklah menunjukkan bahwa wanita bengkok (jelek),hanya menunjukkan masalah fungsi ,karena laki-laki dan wanita memiliki fungsi yang berbeda.Dalam bahasa Arab bengkok juga dapat diartikan dan bermakna Perasaan, kata hanaa’artinya bengkok juga mengandung makna sayang,kata athfun artinya berlenggag-lenggok saat berjalan, mengandung makna pengasih dan penyayang.




✿Dalam anatomi tubuh manusia,tulang rusuk yang bengkok berfungsi sebagai kerangka yang menyusun kekuatan tubuh, dengan demikian wanita bagian yang dapat membangun dan menegakkan kehidupan,dengan tulang rusuk yang bengkok,maka banyak organ yang lunak terlindungi,sehingga wanita pun dapat melindungi anak-anaknya serta menjaga kehidupan keluarganya.




✿Islam menaruh perhatian khusus kepada wanita,yaitu harus di perlakukan dengan baik, agar jiwanya terbangun dengan kasih sayang dan kesabaran. Kasih dan sayang sepanjang waktu ,dalam mendampingi anak-anaknya dan keluarganya tanpa perasaan tersakiti. Sehingga di harapkan wanita dapat menjalankan fungsinya dengan baik di dalam keluarga,dan mewujudkan rumah tangga yang diliputi dengan ketentraman (Sakinah),penuh rasa cinta (Mawaddah),dan penuh kasih sayang (Warahmah).




✿ Dengan demikian sesuai dengan fitrahnya, wanita dari tulang rusuk laki-laki yang bengkok, karena dekat dengan tangan perlu perlindungan dan bimbingan, sehingga tidak tejatuh dan tergelincir ke lembah dosa,karena pada dasarnya wanita adalah incaran utama godaan syaithan,dekat dengan lisan perlu ditunjukkan neraka, agar terhindar dari siksaan-Nya ,karena dekat dengan hati memerlukan perhatian dan kasih sayang. Dalam salah satu hadits’ Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, menganjurkan kita khususnya kaum adam untuk selalu memperlakukan wanita dengan baik,dan saling berpesan berkenan dengan wanita.




Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda :



“Dari Abi Hurairah Radhiyallahu Anhu’Bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda : Saling berpesanlah kalian untuk memperlakukan wanita dengan baik, karena sesungguhnya wanita itu dicptakan dari tulang rusuk, dan sesungguhnya yang paling bengkok dari tulang rusuk itu adalah bagian atasnya.Jika engkau bersikeras untuk meluruskannya, niscaya engkau akan mematahkannya. Dan jika engkau biarkan, ia akan tetap bengkok,karenanya saling berpesanlah berkenan dengan wanita.”(HR. Bukhari dan Muslim).




✿Semoga manfaat sebagai Renungan buat kita semua,khusunya bagi kaum adam, yang benar haq semua datang-Nya dari Allah Subhanahu wa Ta’ala,Yang kurang dan khilaf mohon sangat dimaafkan ’’Akhirul qalam “Wa tawasau bi al-haq Watawa saubil shabr “.Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala . senantiasa menunjukkan kita pada sesuatu yang di Ridhai dan di Cintai-Nya..Aamiin Allahuma AAmiin.

Sabar Itu Indah



♥.•*`*•. (`'•.¸♥ ¸.•'´) .•*´*•.♥

♥~Sabar itu Indah~♥

♥.•*`*•. (`'•.¸♥ ¸.•'´) .•*´*•.♥

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Sahabat saudaraku fillah..sesungguhnya ciri sabar dapat dilihat dari sikap seseorang ketika awal terjadinya suatu musibah, masalah, atau cobaan lainnya.

"Sabar itu hanya pada goncangan yang pertama." (HR. Bukhari dan Muslim)


Ciri sabar yang lainnya ialah seseorang yang dapat menenangkan anggota tubuh dan lidahnya ketika tertimpa musibah, masalah ataupun cobaan lainnya. Sebagian orang bijak berkata,


"Hai jiwa yang terguncang, engkau tidak bisa mengembalikan apa yang sudah lepas dari tangan. Namun, ringankanlah rasa kecewamu."

Saudaraku...Sabar itu indah, lembut, enak didengar, enak diucapkan dan menyejukkan hati...


Kesabaran itu tanpa batas karena kalau dibatasi hilanglah kesabaran itu..


Sesungguhnya kesabaran bukan hanya terhadap penderitaan dan ujian, lebih dari itu sabar juga berarti taat dalam melaksanakan perintah dan menjauhi larangan-Nya..

Sabar bukanlah berarti berdiam diri atas keadaan yang menimpa. Sabar bisa berarti kita berusaha mencari jalan keluar atas masalah yang ada disertai dengan do’a dan ikhtiar yang maksimal, mengenai hasilnya kita pasrahkan kepada Allah.

Saudaraku..sesungguhnya sabar memiliki makna yang luas..

♥~ Jika menghadapi musibah harus berSABAR dengan LAPANG DADA yang kebalikannya adalah KELUH KESAH..

♥~ Jika hidup berkecukupan harus berSABAR dengan ZUHUD yang kebalikannya adalah BOROS dan SERAKAH..

♥~ Jika hidup dalam kekurangan harus berSABAR dengan IKHTIAR dan QANAAH yang kebalikannya adalah MALAS dan KUFUR NIKMAT

♥~ Jika menghadapi peperangan harus berSABAR dengan BERANI yang kebalikannya adalah TAKUT ..

♥~Jika sedang marah harus berSABAR dengan LEMAH LEMBUT yang kebalikannya adalah EMOSIONAL dan BERHATI KASAR..

Saudaraku..maka bersabarlah atas apa yang menimpa diri karena sesungguhnya janji Allah itu benar.

"Dan sesungguhnya, Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan." (QS. An-Nahl : 96)

"Sesungguhnya, hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas." (QS. Az-Zumar : 10)

"Tidaklah seseorang diberi karunia yang lebih baik dan lebih luas, selain dari kesabaran." (HR. Bukhari dan Muslim)

Demikianlah saudaraku..semoga untaian ini bermanfaat.

Jumat, 27 Januari 2012

Keutamaan Berbakti Kepada Ibu : Al-Qamah Bersama Ibunya


Ringkasan ceritanya kurang lebih sebagai berikut:
Al-Qamah adalah seorang ahli ibadah. Tatkala sakartul maut, lidahnya tidak dapat mengucapkan kalimat “Laa ilaha illallah”. Rasulullah pun mendatanginya seraya bertanya kepada para sahabatnya: “Apakah ibunya masih hidup?” Jawab mereka: “Masih”. Sang Ibu pun dihadirkan, lantas menjelaskan bahwa dirinya telah mengutuk si anak [Al-Qamah] disebabkan  dia lebih mengutamakan istrinya daripada ibunya sendiri. Rasulullah meminta kepad sang  Ibu untuk mencabut kutukannya. Namun dia tidak bersedia, lantaran sudah kadung [terlanjur-ed] sakit hati. Ahirnya Rasulullah pun menyuruh para sahabatnya agar mengumpulkan kayu bakar untuk membakar Al-Qamah supaya lekas mati. Bagaimanapun juga, sebagai seorang ibu, dia tidak tega putranya mengalami nasib seperti itu lalu akhirnya si Ibu mencabut kutukannya. Sedetik kemudian Al-Qamah mampu mengucapkan “Laa ilaha illallah”. Lalu wafatlah dia
Kisah ini sangat masyhur dan laris dipasarkan oleh para khatib di mimbar-mimbar masjid atau  pada Hari Ibu.
Kisah ini diriwayatkan oleh Ibnul Jauziy dalam Al-Maudhu’at, Al-Uqailiy dalam Adh-Dhu’afa Al-Kabir, Al-Khara’itiy dalam Masawi’ Al-Ahlaq, Al-Baihaqi dalam Syu’abul Iman dan Ath-Thabrani dalam Al-Kabir sebagaimana disebutkan Imam As-Suyuthi dalam Al-‘Ali Al-Mashnu’ah.
Kisah ini bathi sebab kisah ini diriwayatkan dari jalan Faid Abu Warqa’ dari Abdullah bin Aufa. Berikut sekilas komentar ulama tentangnya:
Imam Ahmad berkata: “Matruk [ditinggalkan haditsnya]”. Ibnu Ma’in berkata: “Lemah dan tidak dipercaya”. Abu Hatim berkata: “Hadits-Haditsnya dari ‘Abdullah bin Abi Aufa adalah bathil [termasuk hadits ini-ed]. Seandainya ada orang yang bersumpah bahwa seluruh haditsnya [Faid bin Abu Warqa’] palsu, tidaklah dia disebut serang pengecut”. Al-Hakim berkata: “Dia meriwayatkan dari Abdullah bin Abi Aufa hadits-hadits maudhu’ [palsu]”. [Lihat Tahdziibut Tahdziib oleh Ibnu Hajar]
Komentar para ulama tentang kisah ini:
1. Ibnul Jauzi juga mencantumkan kisah ini dalam Al-Maudhu’at tanpa menyebut nama Al-Qamah, lalu berkmentar: “Hadits ini tidak shahih dari Rasulullah”
2. Imam Adz-Dzahabi menyebutan kisah ini secara ringaks dan berkata dalam Mizanul I’tidal: termasuk musibah Dawud bin Ibrahim adalah perkataannya: Menceritakan kami Ja’far bin Sulaiman menceritakan kami Faid dari ibnu Abi Aufa”, kemudian beliau [Adz-Dzhabi] menyebutkan kisah ini lalu berkata: “Faid adalah seorang yang hancur”.
3. Al-Hafizh Ibnu Hajar juga mengatakan hal serupa dalam Lisanul Mizan
4. Al-Hafizh Al-Haitsamiy berkata dalam Majma’ Az-Zawaid: “Hadits riwayat Ath-Thabraniy dan Ahmad secara ringkas sekali, tetapi dalam sanadnya terdapat seorang rawi yang bernama Faid Abu Warqa’ dia seorang yang matruk”.
Penelitian tentang Al-Qamah:
Nama Al-Qamah dalam kisah ini tidak jelas dan tersembunyi, Dan yakinnya hanya dibuat-buat oleh para pemalsu hadits sebab sahabat Nabi yang bernama Al-Qamah sangat jauh dari kisah bathil ini. Hal tersebut sangat jelas sekali bagi mereka yang membaca sejaarah sahabat bernama Al-Qamah dalam kitab Al-Ishabah dan Usdul Ghabah oleh Ibnu Atsir. Oleh karena itu kita tidak mendapati secara jelas namanya. Baik ayahnya, kakek, nama kabilah, kuniyahnya dan lain sebagainya.

Menyibak Tabir Kegelapan



BIDADARI BERMATA BENING MENCARI CINTA ILLAHI
Assalaamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Menyibak Tabir Kegelapan

Ketika keresahan hidup menggelapkan kehidupan, kesana-kemari seperti mencari sesuatu yang hilang.

Darah pun mengalir tidak teratur, menekan ke atas membuat pikiran memanas, mengendap di dada menekan paru-paru sehingga nafas menjadi tidak teratur, dada berdebar-debar menekan balik darah.

Pikiran berputar secepat-cepatnya, mendobrak masa lalu, menerjang masa depan, merontokkan pundi-pundi langit yang masih kokoh melindungi rahasia kehidupan.

~***~

sekuat apakah kemampuan manusia yang lemah. Hendak menjadikan segala sesuatu mesti sesuai keinginannya. Padahal segala sesuatu yang terjadi adalah kehendak Nya.

Tenanglah hati, damailah jiwa. Berjalan tanpa pernah mengenal lelah, tataplah ke depan dan jangan sekali-kali menengok ke belakang.

~***~

seseorang telah bercerita tentang perjalanan jiwanya
Dia berkata :

" hatiku pernah gelisah memikirkan 5 perkara sehingga aku sibuk mencari jawabannya. Ternyata aku mendapatkannya dalam 5 perkara pula :

1. aku mencari berkah dalam mengejar keperluan hidup. Aku menemukannya saat aku melakukan shalat Dhuha.

2. aku mencari penerang bagi alam kubur aku menemukannya saat aku melakukan shalat malam.

3. aku mencari jawaban untuk Munkar dan Nakir. Aku menemukannya saat aku membaca Al-Qur'an.

4. aku mencari alat berpaut saat meniti Sirathal Mustaqim. Aku menemukannya saat aku berpuasa dan bersedekah.

5. aku mencari naungan Arasy. Dan aku menemukannya saat aku mengasingkan diri dan beribadat kepada Allah.

~***~

Ya Allah, singkirkanlah tabir yang menggelapi perjalanan hidup kami dengan kasih Mu.

Aamiin....