اْلحَمْدُ للهِ اْلحَمْدُ للهِ الّذي هَدَانَا سُبُلَ السّلاَمِ،
وَأَفْهَمَنَا بِشَرِيْعَةِ النَّبِيّ الكَريمِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلَهَ إِلَّا
الله وَحْدَهُ لا شَرِيك لَه، ذُو اْلجَلالِ وَالإكْرام، وَأَشْهَدُ أَنّ
سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسولُه، اللّهُمَّ صَلِّ و
سَلِّمْ وَبارِكْ عَلَى سَيِّدِنا مُحَمّدٍ وعلى اله وأصْحابِهِ وَالتَّابِعينَ
بِإحْسانِ إلَى يَوْمِ الدِّين، أما بعد: فيايها الإخوان، أوصيكم و نفسي بتقوى الله
وطاعته لعلكم تفلحون، قال الله تعالى في القران الكريم: أعوذ بالله من الشيطان
الرجيم، بسم الله الرحمان الرحيم: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا الله
وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا، يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ
ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ الله وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا وقال
تعالى يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ
تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.
صدق الله العظيم
Jamaah Jumat rahimakumullah,
Kebaikan kehidupan di
dunia ini sangat bergantung kepada orang-orang saleh yang menghuninya. Allamah
Sayyid Abdullah bin Alawi Al-Haddad membagi orang saleh ke dalam empat kategori
sebagaimana beliau uraikan dalam kitabnya berjudul Al-Fushul
al-‘Ilmiyah wa Ushul al-Hikamiyyah, hal. 21-22, sebagai berikut:
Pertama,
عَابِدٌ مُسْتَقِيْمٌ زَاهِدٌ مُتَجَرِّدٌ
ذُوْ مَعْرِفَةٍ بِاللهِ تَعَالَى كَامِلَةً وَبَصِيْرَةٍ فِي الدِّيْنِ نَافِذَةً
Artinya:“Seorang ahli
ibadah yang lurus, hidup dengan zuhud, perhatian penuh kepada Allah, arif billah,
dan memiliki kesadaran tajam dalan keberagamaan.”
Kategori orang saleh
pertama adalah para
ahli ibadah yang istiqamah.
Mereka mengutamakan zuhud, yang berarti menahan diri untuk tidak memburu
kenikmatan duniawi. Mereka mencurahkan seluruh hidupnya dengan sepenuhnya
menghamba kepada Allah semata, yang berarti mereka habiskan waktunya untuk
beribadah baik secara vertikal (langsung kepada Allah SWT) maupun secara
horizontal (melalui sesama manusia).
Selain itu mereka juga
ma’rifat, yakni mengenal Allah SWT secara dekat dengan mata batin. Pengetahuan
mereka tentang Allah dan alam semesta sangat mendalam sebagai anugerah khusus
dari-Nya. Juga, mereka memiliki kesadaran yang tajam dalam kaitan dengan apa
yang diperintahkan dan apa yang dilarang oleh Allah SWT sebagaimana diatur
dalam syariat agama.
Jamaah Jumat rahimakumullah,
Kedua,
عَالِمٌ بِالشَّرْعِ، رَاسِخُ الْقَدَمِ فِي اْلعِلْمِ
بِاْلكِتَابِ والسُّنَّةِ يَعْمَلُ بِعِلْمِهِ وَيُعَلِّمُ النَّاسَ
وَيَنْصَحُهُمْ، وَيَأْمُرُ بِاْلمَعْرُوْفِ، وَيَنْهَى عَنِ اْلمُنْكَرِ
لَايُداهِنُ فِي الِّدِيْنِ، وَلَايَخْشَى فِي اللهِ لَوْمَةَ لَائِمٍ.
Artinya: “Seorang
ulama yang berpengetahuan mendalam dan luas tentang agama, memegang teguh pada
Al-Quran dan Sunnah, mengamalkan ilmunya, mengajari dan memberikan nasihati
kepada manusi, ber-amar ma’ruf dan nahi mungkar, tidak bersikap munafik dalam
urusan agama dan tidak terpengaruh oleh kecaman dari siapa pun (dalam membela
apa yang telah ditetapkan oleh Allah).”
Kategori orang saleh
kedua adalah para ulama
yang allamah, yakni orang alim yang mengamalkan ilmunya. Mereka istiqamah dalam menegakkan amar
makruf nahi munkar dan memiliki keberanian yang tinggi dalam membela kebenaran.
Mereka konsisten antara kata dan perbuatan.Meraka tidak takut kepada siapapun termasuk
kepada para penguasa yang dapat menjebloskannya ke dalam tahanan atau penjara
dan orang-orang kaya yang bisa memberinya fasilitas apa saja. Ia hanya takut
kepada Allah SWT.
Jamaah Jumat rahimakumullah,
Ketiga,
سُلْطَانٌ عَادِلٌ مُنْصِفٌ حُسْنُ الِّسيْرَةِ صَالحُ
السَّرِيْرَةِ، مُسْتَقِيْمُ السِّيَاسَةِ
Artinya: “Seorang
penguasa yang adil, jujur, berperilaku baik, berjiwa bersih, dan berpolitik
lurus.”
Kategori orang saleh
ketiga adalah para
penguasa atau pemimpin yang adil, jujur dalam kata maupun tindakan, memiliki
jiwa yang bersih seperti ikhlas, rendah hati dan sederhana. Mereka juga memiliki cara berpolitik yang
menjunjung tinggi akhlak mulia. Mereka tidak mengabdi kepada kekuasaan itu
sendiri tetapi lebih pada tegaknya moral demi perdamaian dan kesejahteraan
bersama sebagaimana diutusnya Nabi Muhammad SAW untuk menyempurnakan akhlak
manusia di dunia ini.
Jamaah Jumat rahimakumullah,
Keempat,
غَنِيٌّ صَالِحٌ لَهُ مَالٌ طَيِّبٌ وَاسِعٌ يُنْفِقُهُ فِيْ
وُجُوْهِ اْلخَيْرَاتِ وَيُوَاسِي مِنْهُ الضُّعَفَاءَ
وَالمَسَاكِيْنَ ويُسِدُّ مِنْهُ حَاجَاتِ اْلمُحْتَاجِيْنَ
لَمْ يُمْسِكِ اْلمَالَ وَلَمْ يَجْمَعْهُ إلَا لِذَالِكَ، وَلِمَا فِي مَعْنَاهُ
مِنَ الخَيْرَاتِ وَاْلمَكْرُمَاتِ.
Artinya: “Seorang
hartawan yang saleh dengan memiliki harta yang bersih dan berlimpah,
dibelanjakan untuk amal-amal kebaikan dan untuk menyantuni kaum lemah dan
orang-orang miskin, serta untuk memenuhi kebutuhan orang-orang yang sedang
dalam kesulitan. Ia tidak menyimpan dan mengumpulkan hartanya itu kecuali untuk
maksud-maksud tersebut serta kebijakan-kebajikan dan santunan yang sesuai
dengan itu.”
Kategori orang saleh
keempat adalah para hartawan yang saleh. Mereka mendapatkan kekayaan yang besar
dengan cara bersih. Hartanya yang banyak tidak ditumpuk melulu untuk dipamerkan
kepada publik, tetapi sebagai persedian dan kesiapan untuk menyantuni kaum
lemah dan fakir miskin serta orang-orang yang membutuhkan bantuan karena
kesulitan. Jika hartanya kemudian menipis atau bahkan habis, misalnya, karena
digunakan untuk keperluan di jalan Allah dan bukan untuk menuruti hawa nafsu,
justru harta seperti inilah yang sejatinya tetap berada di tangan mereka hingga
alam akherat karena telah dikonversi menjadi harta spiritual berupa amal-amal
kebaikan untuk bekal hidup abadi di Sana.
Jamaah Jumat rahimakumullah,
Keempat kategori orang
saleh tersebut sangat dibutuhkan dalam kehidupan bersama di dunia ini. Jika
salah satu saja tidak ada, maka kehidupan di dunia ini akan mengalami
ketimpangan. Maka harus ada dalam sebuah masyarakat orang-orang yang ahli
ibadah yang senantiasa mendekatkan diri kepada Allah SWT memohon keselamatan
dan kebaikan bersama. Demikian pula harus ada orang-orang yang 'alim yang
'allamah yang senantiasa membimbing umat ke jalan yang benar
sebagaimana harus ada para pemimipin yang adil, jujur dan bersih serta adanya
orang kaya-kaya yang senantiasa menyediakan hartanya untuk menolong fakir
miskin yang memerlukan bantuan.
جَعَلَنا اللهُ وَإيَّاكم مِنَ الفَائِزِين الآمِنِين،
وَأدْخَلَنَا وإِيَّاكم فِي زُمْرَةِ عِبَادِهِ المُؤْمِنِيْنَ: أعوذ بالله من
الشيطان الرجيم، بسم الله الرحمن الرحيم: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا
اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا
باَرَكَ اللهُ لِيْ وَلكمْ فِي القُرْآنِ العَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ
وَإِيّاكُمْ بِالآياتِ وذِكْرِ الحَكِيْمِ. إنّهُ تَعاَلَى جَوّادٌ كَرِيْمٌ
مَلِكٌ بَرٌّ رَؤُوْفٌ رَحِيْمٌ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar