Tulisan Berjalan

NIKMATILAH PEKERJAANMU NISCAYA KAMU AKAN MENEMUKAN KEBAHAGIAAN YG TERPENDAM

Jumat, 27 November 2015

Semangat Pesantren Memberi Bukan Meminta


REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pendiri dan juga Pimpinan Pondok Pesantren Darunnajah, KH Mahrus Amin mengatakan pesantren telah ada sebelum Indonesia berdiri. Semangatnya ketika itu adalah memberi untuk Indonesia, bukan meminta.

"Nah, bagi pesantren yang berdiri setelah Indonesia merdeka, semangat ini tidak boleh hilang. Pesantren harus terus bekerja dan berpikir apa yang bisa diberikan untuk kemajuan Indonesia," ujarnya dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Jumat (27/11) malam.

Wakaf menjadi bagian terpenting kepeloporan Darunnajah dalam berpartisipasi aktif mensejahterahkan umat Islam dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Selain tanah, Darunnajah memiliki berbagai macam aset wakaf seperti lembaga pendidikan, bangunan, perkebunan, pertanian, dan lain sebagainya. Aset wakaf tersebut memerlukan manajemen pengelolaan yang baik agar menjadi produktif.

Darunnajah saat ini memiliki 17 cabang Pesantren di seluruh Indonesia serta lembaga pendidikan dari TK hingga perguruan tinggi. Pesantren ini didirikan pada tahun 1961 oleh KH Abdul Manaf Mukhayyar, Alm Letkol (Purn) Drs H Kamaruzzaman dan KH Mahrus Amin.

KH Abdul Manaf Mukhayyar selain ulama juga merupakan pejuang kemerdekaan Indonesia. Dia turut memanggul senjata di sekitar Rawabelong, Kebayoran Lama dan Palmerah. Majalah Pesan tahun 1989 menjelaskan Abdul Manaf dan ayahnya juga membuka dapur umum untuk para pejuang di masa revolusi fisik. Saat ini Pimpinan Pondok Pesantren Darunnajah Ulujami adalah  KH Mahrus Amin dan H Sofwan Manaf.

Tidak ada komentar: