Tulisan Berjalan

NIKMATILAH PEKERJAANMU NISCAYA KAMU AKAN MENEMUKAN KEBAHAGIAAN YG TERPENDAM

Jumat, 20 November 2015


Cukup Lakukan Ini Selama Dua Menit Setiap Malam, Maka Kamu Akan Terhindar Dari Azab Kubur

Posted on 28/10/2015 by Ayat Al Akrash in Aqidah, Ibadah with 1 Comment

Oleh : Syekh Hassan Ali

Syahida.com – Jika aku memberitahumu cukup melakukan hal berikut ini selama dua menit… Dua setengah menit setiap malamnya, maka tidak akan ada azab kubur untukmu.


Ilustrasi.

Siapa yang ingin melakukan ini? Setiap malam selama dua setengah menit? Segala yang harus kau lakukan adalah membaca Surat Tabarak, surat ke-67 (Surat Al-Mulk), cukup baca itu setiap malam.


Maka ketika kau meninggal, mereka akan menguburmu, dan kau akan berada di kuburmu, tapi tidak ada azab kubur untukmu karena kau membaca Surat Al Mulk setiap malam.

Sebagian riwayat menyebutkan untuk membaca Surat Sajadah juga, tapi sebagian riwayat hanya menyebutkan Surat Al Mulk saja.

Aku ingin memudahkannya padamu, cukup Surat Al Mulk saja.

Dari ‘Abdullah bin Mas’ud, ia berkata, ““Barangsiapa membaca “Tabarokalladzi bi yadihil mulk” (surat Al Mulk) setiap malam, maka Allah akan menghalanginya dari siksa kubur. Kami di masa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menamakan surat tersebut “al Mani’ah” (penghalang dari siksa kubur).  Dia adalah salah satu surat di dalam Kitabullah. Barangsiapa membacanya setiap malam, maka ia telah memperbanyak dan telah berbuat kebaikan.” (HR. An Nasai).

Dari Ibnu Abbas, ia berkata; “Sebagian sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam membuat kemah di atas pemakaman, ternyata ia tidak mengira jika berada di pemakaman, tiba-tiba ada seseorang membaca surat Tabaarokalladzi bi yadihil mulk (Maha Suci Allah yang di tangan-Nyalah segala kerajaan) “, sampai selesai. Kemudian dia datang kepada Nabishallallahu ‘alaihi wa sallam dan berkata; “Wahai Rasulullah sesungguhnya, aku membuat kemahku di atas kuburan dan saya tidak mengira jika tempat tersebut adalah kuburan, kemudian ada seseorang membaca surat Tabarok (surat) Al Mulk sampai selesai, ” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Dia adalah penghalang, dia adalah penyelamat yang menyelamatkannya dari siksa kubur.” Abu Isa (HR. At Tirmidzi). [ANW/Syahida.com]

Ahli : Tes Baca Hitung di Level Paud Berdampak Negatif Pada Anak


REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tak jarang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) menerapkan penguasaan baca, tulis, hitung (calistung) kepada anak usia dini. Akan tetapi, sistem pengajaran yang tidak tepat serta penggunaan calistung sebagai standar evaluasi anak usia dini memiliki dampak negatif bagi anak.

Ketua Divisi Tumbuh Kembang Anak dan Remaja Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSUD Dr. Soetomo Ahmad Suryawan mengatakan calistung tidak boleh dijadikan program evaluasi prestasi pada anak usia dini. Calistung, lanjut Suryawan, hanya boleh diajarkan kepada anak usia dini dalam bentung pengenalan.

Suryawan mengatakan pengenalan terhadap calistung juga tidak dapat disamakan dengan pengajaran calistung terhadap anak yang memang sudah siap untuk belajar. Kepada anak usia dini, Suryawan mengatakan calistung bisa diperkenalkan melalui program bermain.

"Calistung harusnya dikenalkan saja, tidak boleh menjadi program evaluasi prestasi (untuk anak usia dini)," jelas Suryawan saat ditemui di Lotte Shopping Avenue pada Kamis (19/11).

Suryawan tak menampik jika pengajaran calistung pada anak usia dini dipengaruhi oleh tuntutan yang cukup besar. Pasalnya, beberapa SD menerapkan syarat masuk dengan tes calistung. Sistem ini, lanjut Suryawan, yang harus segera dibenahi oleh pemerintah, baik dari tingkat pusat hingga daerah.

Di samping itu, Suryawan juga mengatakan akan ada satu dampak negatif ketika anak usia dini dipaksa untuk menguasai calistung. Pemaksaan ini, terang Suryawan, akan membuat otak anak tidak bekerja secara runut atau by order.

Suryawan mencontohkan, ketika seorang anak usia dini diajarkan 9+5=14, ada dua kemungkinan yang akan terjadi. Salah satunya, anak mungkin sudah siap dan  memang mengerti bagaimana proses menambahkan angka 9 dan 5.

Akan tetapi, bisa jadi anak tersebut hanya mengetahui jawaban karena menghafal. Sehingga ketika diberikan soal yang berbeda, anak tersebut tidak bisa mengetahui jawabannya. Hal ini, lanjut Suryawan, yang menunjukkan bahwa otak anak tidak bekerja by order.

"Karena itu, baca,tulis, hitung, boleh dikenalkan tapi tidak boleh dipakai sebagai syarat untuk evaluasi prestasi di usia itu," tegas Suryawan.

Rep: C01 / Red: Ichsan Emrald Alamsyah

HIKAYAT HATI ISTRI YANG DIPOLIGAMI


Ia janji tak akan berpoligami. Komitmen untuk tak mendua istri yang juga sepupunya itu terlanjur diumbar. Tapi sumpah setia goyah ketika seorang perempuan datang ke sebuah toko miliknya.

Lelaki Baghdad ini sempat memberitahu tamu perempuannya tentang janjinya kepada sang istri untuk tidak berpoligami. Tidak mundur, perempuan tersebut malah mendesak. Ia bahkan mengatakan rela digilir seminggu sekali setiap Jumat.

Sumpah setia yang kadung terucap pun runtuh. Si lelaki menikahinya, tanpa sepengetahuan istri pertamanya. Hingga delapan bulan, istri pertama yang curiga meminta pembantunya memata-matai sang suami ke mana pun ia pergi. Hingga si pembantu mengetahui lelaki itu masuk sebuah rumah berpenghuni perempuan, lalu mencari kabar dari tetangga sekitar yang segera memberitahu bahwa mereka sudah menikah. Dilaporkanlah berita panas ini kepada sang majikan.

Tak disangka usai mendengar informasi tersebut sang majikan malah berujar, "Jangan engkau beritahukan kepada siapapun."

Setelah lelaki itu meninggal dunia, istri pertama menyuruh pembantunya untuk memberikan uang sebesar 500 dinar kepada istri kedua. "Semoga Allah mengganjarmu dengan pahala melimpah sehubungan dengan kematian suamimu. Suamimu telah wafat dan meninggalkan uang sebanyak 8.000 dinar. Yang 7.000 dinar untuk putranya, dan yang 1.000 dinar dibagi dua: separuh untukku dan separuh lagi untukmu."

Usai pembantu menyampaikan pesan sang majikan, istri kedua lantas menulis surat, lalu berkata, "Sampaikan surat ini kepada istri pertama." Surat itu ternyata berisi pembebasan mas kawin bagi suaminya dan si istri kedua tidak mengambil apa-apa.

Kisah yang disampaikan Syekh Nawawi al-Bantani dalam kitab Uqûdul Lujjain ini bercerita tentang sikap ingkar janji yang dilakukan seorang suami. Kita tahu, Islam menilai perilaku ini bagian dari ciri orang munafik. Perilaku istri kedua yang memberi jalan pelanggaran itu juga tak semestinya dilakukan, meski belakangan ia menunjukkan tanda-tanda penyesalan.

Yang luar biasa tentu ketegaran istri pertama. Air tuba dibalas air susu. Atas pengkhianatan itu, ia memilih sikap kuat, dan diam dari hak protes keras yang mungkin bakal memporakporandakan rumah tangganya. Ia juga mampu tetap berlaku adil dengan menyerahkan hak perempuan yang sudah terlanjur dinikahi suaminya. (Mahbib)

Rabu, 18 November 2015

'Pendidikan Islam tak Lahirkan Teroris'


Lambang Aisyiyah.
Lambang Aisyiyah.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekjen Aisyiah PP Muhammadiyah Ulfah Mawardi mendesak pemerintah memperbaiki sistem pendidikan Islam di Indonesia. Menurutnya, pendidikan Islam bukanlah melahirkan teroris melainkan kader-kader Islam.

Ulfah mengatakan, dari awal pendirian Muhammadiyah sudah menjadikan pendidikan sebagai strategi dakwah dan tidak sedikit tokoh nasional lahir dari rahim pendidikan Muhammadiyah.

"Saya kira demikian pula dengan beberapa organisasi islam yang mendirikan sekolah atau pesantren dan menjadi cermin gerakan Islam yang menebarkan kesejukan dan kedamaian serta diminati banyak orang. Dengan demikian, menggeneralisasikan kaum muslim sebagai pelaku tindak kekerasan merupakan kesalahan fatal," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima ROL, Selasa Malam.

Menurutnya, yang perlu dipahami adalah sejauhmana paham radikal itu masuk dalam materi pelajaran anak di sekolah-sekolah. Ia merasa anak anak beragama Islam di perkampungan sangat anti berteman dengan anak non-Islam. 
Menurutnya, fungsi pendidikan harus diubah dengan memberi wawasan supaya fanatisme agama tidak terus terjadi dan menyebar ke seluruh elemen bangsa. Ia mengakui masih terdapat kelemahan dalam sistem pendidikan dan materi pembelajaran pendidikan islam.

"Sejak kecil, kita tidak terbiasa belajar multikulturalisme dan toleransi, khususnya pada perbedaan keyakinan dan agama," kata wanita yang juga menjabat sebagai wakil sekretaris komisi pendidikan dan kaderisasi Pengurus Pusat Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Minggu, 15 November 2015

Tiap Minggu Semakin Ganteng

Tiap Minggu Semakin Ganteng
Rasulullah SAW bersabda,

Sesungguhnya di surga terdapat pasar yang dikunjungi penduduk surga tiap hari jumat. Angin utara berhembus dan menerpa wajah dan pakaian mereka hingga membuat mereka semakin tampan dan ganteng. 

Dalam keadaan seperti itu, mereka pulang untuk menjumpai istri-istri mereka masing-masing. 
Istri-istri berkata,
"Demi Allah, Tuan semakin tampan dan ganteng.:

Mereka menjawab,
"Kalian juga semakin cantik dan mempesona."

HR. Muslim.

Subhanallah, sungguh kehidupan di surga sangat menggiurkan dan itu pasti akan terjadi karena Nabi Muhammad SAW telah mensabdakan kepada kita semua dan Beliau adalah sejujur-jujurnya manusia yang pernah hidup di bumi ini.

Sabtu, 14 November 2015

Kaidah Tentang Batasan Masjid



Pertanyaan:

Bismillah, Assalaamu’alaykum. Ustadz, apakah teras luar masjid termasuk masjid yang kita dilarang berjualan di situ? Dan apa batasan sesuatu itu termasuk bagian dari masjid? Tolong dijawab, Ustadz, karena di tempat ana tejadi konflik tentang masalah tersebut. Jazaakallahu khairan.


Jawaban:

Adapun teras masjid yang di sekeliling masjid, bila berada dalam satu kompleks [areal] dengan masjid karena masuk dalam batas pagar masjid maka tidak diragukan hukum masjid berlaku padanya. Hal ini karena para ulama telah menggariskan satu kaidah yang menyatakan:


“Al-Hariimu lahu hukmu maa huwa hariimuun lahu”

yang artinya: “Sekelilingnya sesuatu memiliki hukum yang sama dengan hukum yang berlaku pada sesuatu tersebut [Al-Asybah wan Nazhaair karya Suyuthi]


Dalil kaidah ini adalah:


حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ نُمَيْرٍ الْهَمْدَانِيُّ حَدَّثَنَا أَبِي حَدَّثَنَا زَكَرِيَّاءُ عَنْ الشَّعْبِيِّ عَنْ النُّعْمَانِ بْنِ بَشِيرٍ قَالَ سَمِعْتُهُ يَقُولُ

سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ وَأَهْوَى النُّعْمَانُ بِإِصْبَعَيْهِ إِلَى أُذُنَيْهِ إِنَّ الْحَلَالَ بَيِّنٌ وَإِنَّ الْحَرَامَ بَيِّنٌ وَبَيْنَهُمَا مُشْتَبِهَاتٌ لَا يَعْلَمُهُنَّ كَثِيرٌ مِنْ النَّاسِ فَمَنْ اتَّقَى الشُّبُهَاتِ اسْتَبْرَأَ لِدِينِهِ وَعِرْضِهِ وَمَنْ وَقَعَ فِي الشُّبُهَاتِ وَقَعَ فِي الْحَرَامِ كَالرَّاعِي يَرْعَى حَوْلَ الْحِمَى يُوشِكُ أَنْ يَرْتَعَ فِيهِ أَلَا وَإِنَّ لِكُلِّ مَلِكٍ حِمًى أَلَا وَإِنَّ حِمَى اللَّهِ مَحَارِمُهُ أَلَا وَإِنَّ فِي الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ أَلَا وَهِيَ الْقَلْبُ

و حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا وَكِيعٌ ح و حَدَّثَنَا إِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ أَخْبَرَنَا عِيسَى بْنُ يُونُسَ قَالَا حَدَّثَنَا زَكَرِيَّاءُ بِهَذَا الْإِسْنَادِ مِثْلَهُ و حَدَّثَنَا إِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ أَخْبَرَنَا جَرِيرٌ عَنْ مُطَرِّفٍ وَأَبِي فَرْوَةَ الْهَمْدَانِيِّ ح و حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا يَعْقُوبُ يَعْنِي ابْنَ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْقَارِيَّ عَنْ ابْنِ عَجْلَانَ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ سَعِيدٍ كُلُّهُمْ عَنْ الشَّعْبِيِّ عَنْ النُّعْمَانِ بْنِ بَشِيرٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِهَذَا الْحَدِيثِ غَيْرَ أَنَّ حَدِيثَ زَكَرِيَّاءَ أَتَمُّ مِنْ حَدِيثِهِمْ وَأَكْثَرُ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْمَلِكِ بْنُ شُعَيْبِ بْنِ اللَّيْثِ بْنِ سَعْدٍ حَدَّثَنِي أَبِي عَنْ جَدِّي حَدَّثَنِي خَالِدُ بْنُ يَزِيدَ حَدَّثَنِي سَعِيدُ بْنُ أَبِي هِلَالٍ عَنْ عَوْنِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ عَامِرٍ الشَّعْبِيِّ أَنَّهُ سَمِعَ نُعْمَانَ بْنَ بَشِيرِ بْنِ سَعْدٍ صَاحِبَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ يَخْطُبُ النَّاسَ بِحِمْصَ وَهُوَ يَقُولُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

يَقُولُ الْحَلَالُ بَيِّنٌ وَالْحَرَامُ بَيِّنٌ فَذَكَرَ بِمِثْلِ حَدِيثِ زَكَرِيَّاءَ عَنْ الشَّعْبِيِّ إِلَى قَوْلِهِ يُوشِكُ أَنْ يَقَعَ فِيهِ


(MUSLIM – 2996) : Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair Al Hamdani telah menceritakan kepada kami Ayahku telah menceritakan kepada kami Zakaria dari As Sya’bi dari An Nu’man bin Basyir dia berkata, “Saya mendengar dia berkata, “Saya pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda -Nu’man sambil menujukkan dengan dua jarinya kearah telinganya-: “Sesungguhnya yang halal telah nyata (jelas) dan yang haram telah nyata. Dan di antara keduanya ada perkara yang tidak jelas, yang tidak diketahui kebanyakan orang, maka barangsiapa menjaga dirinya dari melakukan perkara yang meragukan, maka selamatlah agama dan harga dirinya, tetapi siapa yang terjatuh dalam perkara syubhat, maka dia terjatuh kepada keharaman. Tak ubahnya seperti gembala yang menggembala di tepi pekarangan, dikhawatirkan ternaknya akan masuk ke dalamnya. Ketahuilah, setiap raja itu memiliki larangan, dan larangan Allah adalah sesuatu yang diharamkannya. Ketahuilah, bahwa dalam setiap tubuh manusia terdapat segumpal daging, jika segumpal daging itu baik maka baik pula seluruh badannya, namun jika segumpal daging tersebut rusak, maka rusaklah seluruh tubuhnya. Ketahuilah, gumpalan darah itu adalah hati.” Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Waki’. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Isa bin Yunus dia berkata; telah menceritakan kepada kami Zakaria dengan isnad seperti ini.” Dan telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Jarir dari Mutharif dan Abu Farwah Al Hamdani. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa’id telah menceritakan kepada kami Ya’qub yaitu Ibnu Abdurrahman Al Qari, dari Ibnu Ajlan dari Abdurrahman bin Sa’id semuanya dari As Sya’bi dari An Nu’man bin Basyir dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dengan hadits ini, hanya saja hadits Zakaria lebih sempurna dan lebih banyak daripada hadits mereka.” Telah menceritakan kepada kami Abdul Malik bin Syu’aib bin Laits bin Sa’d telah menceritakan kepadaku Ayahku dari Kakekku telah menceritakan kepadaku Khalid bin Yazid telah menceritakan kepadaku Sa’id bin Abu Hilal dari ‘Aun bin Abdullah dari ‘Amir Asy Sya’bi bahwa dia pernah mendengar Nu’man bin Basyir bin Sa’d salah seorang sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, saat ia berkhutbah di hadapan manusia di daerah Himsh, dia berkata, “Saya pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sesuatu yang halal telah jelas dan yang haram juga telah jelas….” Kemudian dia menyebutkan seperti hadits Zakaria dari Asy Sya’bi, sampai sabdanya: “Dikhawatirkan akan terjatuh di dalamnya.”


Akan tetapi bila teras tersebut berada di luar pagar masjid atau terpisahkan dari masjid oleh jalan atau gang maka hukum masjid tidak berlaku padanya. Demikianlah yang difatwakan oleh Komite Tetap Fatwa Kerjaan Arab Saudi yang diketuai oleh Syaikh Abdul Aziz bin Baaz rahimahullah pada fatwa No. 11967. Wallahua’lam

Rabu, 11 November 2015

JAM SIBUK LEBIK BANYAK, WASPADA KELELAHAN KRONIS


REPUBLIKA.CO.ID, Bila Anda merasa tidak segar saat bangun di pagi hari, coba Anda perhatikan berapa lama jam sibuk dalam satu harinya. Seorang manusia normal, tentu akan

mengalami kesegaran saat bangun di pagi hari, bila tidak, tentu ada yang salah dalam pola hidup mereka.

Melansir laman Women Health Mag Kamis (12/11) menurut penelitian dari University of Munich’s Institute of Medical Psychology, Jerman, bahwa jumlah jam

sibuk yang melebihi batas kemampuan diri Anda, hal ini menyebabkan tubuh mengalami kelelahan kronis.

Artinya, jam tubuh sebenarnya tidak selaras dengan jam kesibukan. Solusi mengatasi hal ini hanya dengan menyesuaikan jadwal tidur dengan jam tubuh. Juga jangan memaksakan tubuh untuk terus bekerja jika sudah terlalu lelah. Tubuh memiliki pengingat sendiri jika Anda tak sadar bahwa selama ini telah kelelahan dalam bekerja.

Jika keadaan ini terus dibiarkan, Anda akan mengalami masalah kesehatan yang lebih panjang. Selain itu, untuk membuat tubuh lebih baik, Anda wajib meminum air putih sebelum dan setelah bangun tidur. Hal ini baik untuk mengembalikan cairan tubuh yang hilang lewat keringat.

Red: Winda Destiana Putri