Tulisan Berjalan

SUKSES KOMUNITAS MAJU JOS, AKHIRNYA BIMBINGAN DIGITAL MARKETING SECARA GRATIS TANPA BATAS TELAH MEMBERI MANFAAT BESAR

Sabtu, 21 Juli 2012

BPIH Makassar Termahal



Jakarta-Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) embarkasi Makassar tercatat sebagai termahal dari seluruh embarkasi di Indonesia.
DARI hasil kesepakatan pemerintah yang diwakili Menteri Agama, Suryadharma Ali dan Komisi VIII DPR RI, Selasa, 10 Juli memutuskan, BPIH embarkasi Makassar sebesar USD3.882 atau sekitar Rp35.714.400 dengan asumsi kurs Rp9.200 per dolar.

Sedangkan BPIH terendah adalah Aceh dengan total USD3.328 atau Rp30,6 juta.
 
Anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi PAN, Amran, Selasa, 10 Juli mengungkapkan, adanya perbedaan BPIH di setiap embarkasi didasarkan pada jauh dekatnya jarak antara embarkasi tersebut ke Arab Saudi. “Jadi Makassar dan Medan itu terjauh dari Arab Saudi,” jelasnya.

Dari angka tersebut, pemerintah dan DPR menyepakati angka rata-rata USD3.617. Menurut Amran, angka tersebut mengalami penurunan sekitar USD6 dari angka yang disepakati pada Senin, 9 Juli sebesar USD3.623. Menurut Amran, terkoreksinya angka tersebut karena adanya penurunan komponen biaya penerbangan dari PT Garuda Indonesia dari USD2.210 menjadi USD2.204.

Amran menambahkan, pihaknya masih akan terus mengkaji komponen direct cost yang masih bisa disesuaikan. Jika ada penurunan, kata Amran, akan ditambahkan ke dana optimalisasi haji sehingga bisa menjadi pengurang pada BPIH tahun depan. “Sekarang kan ada dana optimalisasi haji sekitar Rp1,7 triliun, yang merupakan manfaat (bunga) dari setoran awal jemaah sekitar Rp40 triliun. Nanti kalau ada pengurangan direct cost, itu bisa ditambahkan ke Rp1,7 triliun itu,” beber Amran.

Ketua Komisi VIII DPR Ida Fauziah mengatakan, pemerintah nanti diharapkan lebih optimal lagi memanfaatkan bunga simpanan dana setoran awal haji. ’’Sehingga biaya haji jatuhnya ke masyarakat lebih murah,’’ kata dia. Dengan demikian, ongkos haji tidak naik terus setiap tahun.

Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Anggito Abimanyu menuturkan, pihaknya siap mengoptimalkan penggunaan bunga simpanan dana setoran awal jamaah haji. Caranya, Kemenag akan menyeleksi lagi pengeluaran haji yang tidak langsung dirasakan manfaatnya oleh jamaah. Pos anggaran ini akan dibebankan kepada APBN. Dengan demikian, dana untuk pos anggaran ini tidak terlalu menyedot uang dari bunga simpanan dana setoran awal jamaah haji.

Anggito menyebutkan, di antara pos pengeluaran yang tidak terlalu bermanfaat atau bersinggungan dengan jemaah haji adalah biaya operasi Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kemenag. Kemudian, dana untuk sewa perkantoran panitia haji di Arab Saudi dan sewa kendaraan operasi panitia selama di tanah suci.

Ketentuan terbaru lainnya yang sudah berjalan dalan penetapan BPIH tahun ini adalah bunga simpanan yang digunakan hanya dari setoran awal jamaah haji yang bisa berangkat tahun ini. ’’Jadi tidak mengotak-atik bunga simpanan jemaah haji yang berangkat tahun depan atau tahun-tahun berikutnya,’’ ujarnya.

Anggito menjelaskan, pihaknya terus menggodok aturan baru terkait adanya kursi kosong atau kursi yang tidak terserap di daerah. Selama ini, kursi kosong itu ditarik ke Kemenag lalu disebar lagi ke daerah sekaligus dengan kursi tambahan yang diberikan Arab Saudi sekitar 10 ribu kursi.(fajar)

Tidak ada komentar: