Tulisan Berjalan

SUKSES KOMUNITAS MAJU JOS, AKHIRNYA BIMBINGAN DIGITAL MARKETING SECARA GRATIS TANPA BATAS TELAH MEMBERI MANFAAT BESAR

Sabtu, 23 Juni 2012

Dana Setoran Awal Haji Bisa Diinvestasikan


Jakarta-Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, saat ini tengah membahas rencana revisi Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2008 tentang penyelenggaraan ibadah haji. Dalam revisi tersebut, DPR ingin membentuk Badan Layanan Umum (BLU) yang bisa mengelola dana setoran awal sehingga bisa berkembang lebih banyak.


Anggota Komisi VIII DPR RI, Amran, Jumat, 22 Juni, mengatakan, tahun ini jumlah calon jemaah haji Indonesia ada 1,7 juta lebih. Dana setoran awalnya sekitar Rp40 triliun. Jika dana setoran awal ini kata Amran diinvestasikan, maka akan menjadi pengurang biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH).

Amran mencontohkan di Malaysia, di mana pihak penyelenggara ibadah haji di sana, saat ini memiliki kebun kelapa sawit di Sumatera, dan punya saham di bandara internasional Kuala Lumpur. “Saya kira, kalau dana setoran awal itu bisa diinvestasikan, bisa menjadi pengurang untuk BPIH kita,” jelasnya.

Selama ini lanjut Amran, fungsi operator, regulator, dan evaluator penyelenggaraan ibadah haji ada dalam satu atap di Kemenag. Sehingga sebut dia, ini menjadi pemicu tidak maksimalnya pelayanan. “Misalnya transportasi, pemondokan, dan katering haji, itu menjadi masalah rutin setiap tahun. Itu karena semua dikelola dalam satu atap, kita rencana adakan pemisahan,” katanya.

Karenanya, lanjut Amran, DPR berencana merevisi agar dibentuk BLU. Menurutnya, BLU bukan berarti dipihakketigakan di swasta. “Saya orang yang paling pertama menolak kalau dipihakketigakan, karena swasta itu biasanya identik dengan profit, nanti tambah mahal BPIH,” ujarnya.

BLU ini nantinya, sebut dia, bisa diisi dari kalangan masyarakat yang profesional, kemudian pihak pemerintah yang sudah berpengalaman. BLU haji ini juga akan difit and propert test oleh DPR.

“Tapi ini beda dengan lembaga lain yang dibentuk pemerintah. Ini ada dana yang bisa mereka kelola, tapi harus hati-hati juga pengelolaannya. Karena jangan sampai diinvestasikan tapi merugi. Makanya, orang-orang yang duduk di sini nantinya, betul-betul berpengalaman,” beber anggota Fraksi Partai Amanat Nasional DPR RI asal Sulsel ini.(fajar)

Tidak ada komentar: