Tulisan Berjalan

SUKSES KOMUNITAS MAJU JOS, AKHIRNYA BIMBINGAN DIGITAL MARKETING SECARA GRATIS TANPA BATAS TELAH MEMBERI MANFAAT BESAR

Senin, 01 Februari 2016

Mau Tahu Buah Manis Tahajud ?


Mau Tahu Buah Manis Tahajud?
Sembahyang malam memiliki keutamaan sendiri di sisi Allah SWT. Saking pentingnya, Allah meminta kekasih-Nya Nabi Muhammad SAW meluangkan waktu malam untuk melakukan sembahyang. Allah menjanjikan kedudukan mulia bagi mereka yang melakukan sembahyang malam.
<>
Syekh Ahmad bin Syekh Hijazi Al-Fasyani dalam kitab Al-Majalisus Saniyah fil Kalam alal ‘Arba’in Nawawiyah menceritakan pengalaman menarik dari sahabat Tsabit RA. Berikut ini keterangannya.

عن ثابت رضي الله عنه أنه قال كان أبي من القوامين لله  في سواد الليل قال رأيت ذات ليلة في منامي امرأة لا تشبه النساء فقلت لها من أنت فقالت حوراء أمة الله فقلت لها زوجيني نفسك فقالت اخطبني من عند ربك وأمهرني فقلت وما مهرك فقالت طول التهجد

Sahabat Tsabit RA bercerita bahwa bapaknya dulu termasuk orang yang kuat mengamalkan tahajud di kegelapan malam. Tsabit RA mengatakan bahwa ia dalam mimpi melihat wanita cantik yang eloknya tidak seperti wanita cantik lainnya.

“Siapa kamu?” tanya Tsabit.

Ia menjawab, “Aku bidadari, hamba Allah.”

“Kawinkan aku denganmu,” Tsabit memintanya.

“Lamar aku lewat sisi Tuhanmu. Tebuslah maharku,” jawabnya.

“Apa maharmu?”

“Lamakan tahajud,” jawab bidadari itu.

Memang sembahyang malam itu sebagaimana ibadah lainnya cukup diniatkan untuk Allah SWT. Tetapi apa salahnya kalau Allah menganugerahkan sesuatu kepada hamba-Nya. Terlepas dari ganjaran bidadari atau ganjaran lainnya, sembahyang malam memiliki tempat istimewa di sisi-Nya.

Nabi Muhammad SAW sendiri kerap melakukan sembahyang malam bahkan hingga telapak kakinya pecah-pecah. Hal ini patut menjadi teladan bagi umatnya. Allah sendiri menyimpan anugerah rahasia untuk mereka yang melakukan sembahyang malam. Di keheningan malam ini juga pengetahuan-pengetahuan yang masih menjadi rahasia tersingkap. Kebuntuan dan simpulan-simpulan dapat terurai di saat banyak orang terlelap. Wallahu A’lam. (Alhafiz K)
Mau Tahu Buah Manis Tahajud?
Sembahyang malam memiliki keutamaan sendiri di sisi Allah SWT. Saking pentingnya, Allah meminta kekasih-Nya Nabi Muhammad SAW meluangkan waktu malam untuk melakukan sembahyang. Allah menjanjikan kedudukan mulia bagi mereka yang melakukan sembahyang malam.
<>
Syekh Ahmad bin Syekh Hijazi Al-Fasyani dalam kitab Al-Majalisus Saniyah fil Kalam alal ‘Arba’in Nawawiyah menceritakan pengalaman menarik dari sahabat Tsabit RA. Berikut ini keterangannya.

عن ثابت رضي الله عنه أنه قال كان أبي من القوامين لله  في سواد الليل قال رأيت ذات ليلة في منامي امرأة لا تشبه النساء فقلت لها من أنت فقالت حوراء أمة الله فقلت لها زوجيني نفسك فقالت اخطبني من عند ربك وأمهرني فقلت وما مهرك فقالت طول التهجد

Sahabat Tsabit RA bercerita bahwa bapaknya dulu termasuk orang yang kuat mengamalkan tahajud di kegelapan malam. Tsabit RA mengatakan bahwa ia dalam mimpi melihat wanita cantik yang eloknya tidak seperti wanita cantik lainnya.

“Siapa kamu?” tanya Tsabit.

Ia menjawab, “Aku bidadari, hamba Allah.”

“Kawinkan aku denganmu,” Tsabit memintanya.

“Lamar aku lewat sisi Tuhanmu. Tebuslah maharku,” jawabnya.

“Apa maharmu?”

“Lamakan tahajud,” jawab bidadari itu.

Memang sembahyang malam itu sebagaimana ibadah lainnya cukup diniatkan untuk Allah SWT. Tetapi apa salahnya kalau Allah menganugerahkan sesuatu kepada hamba-Nya. Terlepas dari ganjaran bidadari atau ganjaran lainnya, sembahyang malam memiliki tempat istimewa di sisi-Nya.

Nabi Muhammad SAW sendiri kerap melakukan sembahyang malam bahkan hingga telapak kakinya pecah-pecah. Hal ini patut menjadi teladan bagi umatnya. Allah sendiri menyimpan anugerah rahasia untuk mereka yang melakukan sembahyang malam. Di keheningan malam ini juga pengetahuan-pengetahuan yang masih menjadi rahasia tersingkap. Kebuntuan dan simpulan-simpulan dapat terurai di saat banyak orang terlelap. Wallahu A’lam. (Alhafiz K)

Sabtu, 30 Januari 2016

Merasakan Dahsyatnya Wukuf di Arafah


Merasakan Dahsyatnya Wukuf di Arafah
Author: Ma | Posted on 1:47 am
Arafah berarti mengenal atau mengetahui. Dalam literatur sejarah Islam, asal-muasal dinamakan Arafah adalah karena Adam dan Hawa bertemu kembali setelah terpisah selama ratusan tahun sejak diturunkan ke bumi. Keduanya saling merindukan dan mencari, sampai pada akhirnya keduanya dipertemukan. Tempat pertemuan kedua insan yang dilanda kerinduan tersebut dinamakan Arafah, yang berarti pertemuan kembali Adam dan Hawa.[1]

Kisah lainnya menceritakan, begitu Nabi Ibrahim usai merampungkan pembangunan Baitullah,  Jibril mendatangi beliau mengajarkan tata cara melaksanakan Manasik Haji. Setelah selesai melaksanakannya, Jibril mengatakan kepada Ibrahim, “Apakah kamu sudah mengerti?” Ibrahim menjawab, “Araftu (aku tahu).” Dari lafazh inilah ulama’ meberikan nama “Arafah”.
Dalam versi lain, Arafah memiliki makna yang berbeda dengan makna kedua kisah di atas. Ini dijelaskan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Ibnu Abbas. Menurut beliau, dinamakan Arafah karena tempat ini merupakan tempat berkumpulnya manusia yang mengakui dosa dan kesalahannya.
Pendapat yang kedua melihat dari sudut pandang awal mulanya dilaksanakan Manasik Haji oleh Nabi Ibrahim bersama Jibril AS, kemudian Ibrahim mengatakan ‘Aroftu..’Aroftu (Aku tahu).[2] Sedangkan pendapat yang terahir melihat dari hakikat ibadah haji yang mana pada tanggal 9 Dzulhijjah semua jama’ah haji berkumpul dengan memohon serta mengakui dirinya penuh dengan dosa, sehingga merela memohon  (maghfirah) ampunan atas segala dosa-dosanya ditempat yang disebut dengan Arafah.[3]
Arafah adalah tempat istimewa, setiap tahun tepatnya tanggal 9 Dzulhijjah semua duta-Nya (wafdullah) berkumpul dan bermunjat mengharp pengampunan ran ridho-Nya. Para malaikat juga berkumpul mengawasi tamu-tamu Allah yang benar-benar memenuhi panggilan-Nya.
Pada hakekatnya, haji itu adalah Arofah, berdasarkan hadist nabi yang berbunyi: “  ?Al-Hajju Arafah” artinya “Haji itu adalah Arafah” ( Musnad Imam Ahmad nomor 18796).
Pada tanggal itu, sejak matahari tergelincir, Arafah   menjadi tempat bagi puncak kegiatan semua jama’ah haji. Pada hari itu Allah SWT. melimpahkan maghfirah, ‘inayah serta ridha-Nya. Tidak ada do’a yang dipanjatkan oleh wafdullah, kecuali pasti diterima oleh Allah SWT.
Diceritakan dari Amr bin Abdillah bin Sofwan, bahwa Yazid bin Syaiban berkata, “Kami dahulu mengerjakan wukuf di Arafah pada tempat yang jauh dari Mauqif. Maka Ibnu Mirba’ Al-Anshari mendatangi kami seraya berkata, “Sesungguhnya aku adalah utusan Rasulullah SAW untuk kamu. Hendaklah kamu berada di Masy’ar kamu, sebab kamu tengah melaksanakan salah satu warisan dari bapak kamu Ibrahim AS.” (Sunan Nasa’i: V/255).
Kewajiban Wukuf di Arafah.
Wukuf itu artinya berdiam diri di Arafah ketika matahari mulai tergelincir hingga terbenam. Arafah dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah. Sebuah kisah menarik seputar haji Rosulullah SAW. Suatu ketika seorang sahabat yang bernama Abdurrahman bin Ya’mur mengatakan: “Aku tengah bersama Rasulullah SAW ketika sekelompok orang mendatangi beliau. Lalu mereka bertanya kepada beliau mengenai manasik haji.
Mendengar pertanyaan itu, Rasulullah SAW bersabda, “(Puncak) ibadah haji adalah Arafah, maka barangsiapa mendapati malam Arafah sebelum terbit fajar dari malam Jama’ (Idul Adha), maka sempurnalah hajinya.” (Sunan Nasa’i: V/256). Dengan kata lain, siapa yang haji tetapi bisa wukuf di Arafah, maka hajinya tidak sah. Secara otomatis hajinya berubah menjadi ibadah umrah.
Di dalam hadis lainya, yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra, Usamah bin Zaid berkata:”Rasulullah SAW bertolak dari Arafah sementara aku membonceng beliau.
Lalu beliau menarik tali kekang untanya sehingga kepalanya hampir menyentuh bagian depan pelananya. Beliau SAW bersabda, “Wahai manusia, kalian harus tenang dan berjalan perlahan, sebab kebajikan itu tidak terdapat pada tindakan mempercepat unta.” (Sunan Nasa’i: V/257).
Untuk itulah, bagi jamaah haji yang sedang menunaikan ibadah haji hendaknya berhati-hati, dan memaksimalkan ibadah hajinya selama di Makkah. Dan tidak lupa, karena doa di Makkah, Madinah, khususnya di Arafah pada waktu wukuf, mendoakan rekan, kerabat, tetangga, serta keluarga agar selalu dalam kebaikan, istikomah dalam ibadah, serta diperkenankan bisa menunaikan ibadah haji dan berziarah ke Makam Rosulullah SAW. Tidak sempurna sebagai umat islam, jika belum menunaikan Ibadah haji. Sebagai umat islam, minimal berniat menunaikan ibadah haji.

[1] .  al-Fasi, Syifaul Gharam Bi Ahbari Baiti al-Haram1/ 489-Darul Kitab-Beirut. Muhammad, Said, Muni, al-juhri, al-Tobaqotu al-Qubro 1/36, Dar Sodir Beirut.
[2] . Yusuf, al-Zaky Abdurahman, al-Mazy, Tahdibul Kamal 34/10 Muassasah al-Risalah Beirut.
[3] . Imam al-Fasi, Syifaul Gharam Bi Ahbari Baladi al-Haram 1/469- Darul Kitab al-Arabi – Beirut.

Rabu, 27 Januari 2016

Tingkat-Tingkat Nilai Spiritual dalam Ibadah Haji



Menunaikan ibadah haji memiliki nilai spiritualitas tersendiri bagi umat Islam. Ustaz kondang Zacky Mirza bahkan mengalami beberapa tahap tingkat nilai spiritualitas dalam berhaji.

Dia sudah berhaji sebanyak lima kali dalam hidupnya. Dan, setiap momen ibadah hajinya itu selalu memiliki makna tersendiri baginya. Ustaz kelahiran 8 November 1979 ini mengaku mendapatkan puncak spiritualitas haji pada hajinya yang terakhir, yaitu pada 2014.

Dia pertama kali menunaikan ibadah haji pada tahun 1998. Pada saat itu dia yang baru lulus dari pesantren diajak orang tuanya unuk pergi berhaji. Karena, pada waktu itu orang tuanya membawa 10 jamaah, sehingga dia diajak untuk membantu melayani para jamaah orang tuanya tersebut.

“Karena saya lulusan pesantren, ya ngerti bahasa Arab, disuruh nawar-nawarin kalau jamaah Papa ingin belanja. Apalagi, rombongannya banyak nenek-nenek yang masih kerabat. Jadi, saya bantu mereka,” ungkapnya, Kamis (10/9).

Dia mengaku, pengalaman haji pertamanya itu belum begitu menumbuhkan nilai spiritualitas yang tinggi baginya. Karena, pada saat itu masih terlalu muda baginya untuk memahami setiap prosesi dan doa-doa dalam manasik haji. Dia bahkan baru memahami doa-doanya saat berhaji. Itu adalah kali pertama dia pergi ke luar negeri.

Kemudian, haji keduanya dia lakukan ketika sedang berkuliah di Universitas Al Azhar, Kairo, Mesir. Dia berangkat dari Mesir naik kapal laut selama tiga hari dua malam. Pada saat itu selain berhaji dia juga berniat untuk berdagang. Dia bahkan mendapatkan ongkos berangkat haji dari hasil meminjam temannya.

Sambil membawa barang dagangan, seperti Alquran dan barang-barang kebutuhan haji lainnya, dia berangkat dengan visa umrah yang seharusnya dilarang untuk berdagang. Namun, karena dia mahasiswa yang di Tanah Suci juga banyak maka dia tidak ketahuan kalau visanya hanya umrah.

Di sana, selain berdagang, dia juga bekerja melayani jamaah haji, misalnya, mendorong kursi roda. Selain itu, dia juga bekerja di katering jamaah haji sebagai tukang cuci piring dan juga ikut menyiapkan sajian makanan bagi jamaah haji. Semua itu dia lakukan demi bisa mengembalikan uang yang telah dipinjamnya dari temannya itu. Selain itu, sisa pendapatannya juga ia gunakan untuk membayar apartemen dan membeli buku.

Secara spiritual, dia mengaku, sudah mulai meningkat. Dia sudah memahami esensi setiap doa yang dipanjatkan dalam prosesi haji. Namun, karena fokusnya terpecah dengan berdagang dan bekerja, tetap saja nilai spiritualitas yang ia dapatkan belum maksimal.

Pada 2003 dia kembali berangkat ke Tanah Suci. Pada saat itu dia yang sudah lulus kuliah mendaftarkan diri untuk bekerja di Saudi Arabia Airlines. Takdir membuat dia akhirnya benar-benar menjadi salah satu karyawan maskapai penerbangan Arab Saudi tersebut. Atas profesi itu pula dia kembali mendapatkan kesempatan untuk menunaikan ibadah haji.

“Nah, pas momen ini saya merasa ibadahnya lebih khusyuk lagi. Meskipun masih sama seperti tahun sebelumnya yang juga sambil menjalankan tugas, semua fasilitas sudah memadai, sehingga memudahkan saya untuk menunaikan ibadah haji,” tuturnya.

Ketika 2007 dia kembali diberi kesempatan oleh Allah SWT untuk berangkat ke Tanah Suci. Pada saat itu dia berhaji dalam rangka menjadi pembimbing haji reguler.

Dia sudah mulai merasakan sisi spiritualitas dalam menunaikan ibadah haji. Mengingat pemahamannya meningkat dan pengalamannya semakin banyak.

Dia kembali berkesempatan memenuhi panggilan Allah SWT ke Tanah Suci pada 2014. Dia ditunjuk oleh salah satu travel perjalanan haji untuk menjadi pembimbing haji.

Momen hajinya kali ini yang dia sebutkan sebagai momen haji yang paling khusyuk. Pengalaman dan ilmunya sudah lebih banyak. Terlebih, karena saat itu dia mendapatkan fasilitas yang bisa dikatakan cukup mewah.

Jumat, 22 Januari 2016

NU JUGA JADI TARGET TERORISME


Kang Said: NU Juga Jadi Target Terorisme
Ketum PBNU KH Said Aqil Siroj
Mahbib, NU Online | Rabu, 20 Januari 2016 18:00
Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj mengutuk keras aksi teror beberapa hari lalu di Jakarta. Ia menegaskan, tak ada satu agama pun yang membenarkan terorisme, termasuk Islam.

“Bahkan NU sendiri menjadi bagian dari target terorisme,” katanya saat menerima kunjungan Dubes Denmark Casper Klynge bersama rombongan di kantor PBNU, Jakarta, Rabu (20/1).

Menurutnya, NU menjadi musuh bagi para teroris lantaran selama ini ormas Islam terbesar ini cukup nyaring menentang aksi kekerasan yang mengatasnamakan agama. Melalui gagasan Islam Nusantara, NU berusaha menunjukkan bahwa Islam akrab dengan budaya, toleran, cinta tanah air, dan menjunjung tinggi prinsip-prinsip perdamaian.

Pendiri NU Hadratussyekh Muhammad Hasyim Asy’ari adalah contoh bagus tentang tokoh yang mampu menyatukan antara Islam dan nasionalisme. Suatu kondisi yang sulit ditemukan di Timur Tengah yang kini dirundung perang saudara.

Pria yang akrab disapa Kang Said ini mengaku heran dengan sebagian kelompok yang menggunakan nama Islam untuk aksi-aksi biadab. Yang lebih aneh, katanya, tidak hanya orang Timur Tengah, orang-orang Eropa pun banyak ikut bergabung dengan kelompok garis keras ISIS.

Kang Said mengatakan, kalau orang Timur Tengah ‘wajar’ menjadi kelompok ekstrem lantaran tiap hari menyaksikan kekejaman Israel membunuh dan merebut tanah Palestina, sementara negara-negara di dunia cenderung hanya menonton alias diam.

“Lha, negara-negara Eropa ini yang katanya sejahtera, aman, tentram, gabung juga sama ISIS. Saya tidak mengerti kenapa itu? Apa sebabnya?” tanyanya yang lantas menyimpulkan, fakta ini menunjukkan bahwa ekstremisme bisa menimpa siapa saja.

Rombongan dari Kedutaan Besar disambut pula oleh Ketua PBNU H Marsudi Syuhud, Bendahara Umum H Bina Suhendra, dan Ketua Umum Pimpinan Fatayat NU Anggia Ermarini di kantor PBNU, Lantai 3, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta. (Mahbib)

Kamis, 21 Januari 2016

Dalil Shahih Salaman Setelah Shalat





Bukhori_kitab manaqib ;

ﺭﻗﻢ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ : 3311
‏ ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﺍﻟْﺤَﺴَﻦُ ﺑْﻦُ ﻣَﻨْﺼُﻮﺭٍ ﺃَﺑُﻮ ﻋَﻠِﻲٍّ ، ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﺣَﺠَّﺎﺝُ ﺑْﻦُ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﺍﻟْﺄَﻋْﻮَﺭُ ﺑِﺎﻟْﻤَﺼِّﻴﺼَﺔِ ، ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﺷُﻌْﺒَﺔُ ، ﻋَﻦْ ﺍﻟْﺤَﻜَﻢِ ، ﻗَﺎﻝَ : ﺳَﻤِﻌْﺖُ ﺃَﺑَﺎ ﺟُﺤَﻴْﻔَﺔَ ، ﻗَﺎﻝَ : ” ﺧَﺮَﺝَ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﺑِﺎﻟْﻬَﺎﺟِﺮَﺓِ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟْﺒَﻄْﺤَﺎﺀِ ﻓَﺘَﻮَﺿَّﺄَ ﺛُﻢَّ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻈُّﻬْﺮَ ﺭَﻛْﻌَﺘَﻴْﻦِ ﻭَﺍﻟْﻌَﺼْﺮَ ﺭَﻛْﻌَﺘَﻴْﻦِ ﻭَﺑَﻴْﻦَ ﻳَﺪَﻳْﻪِ ﻋَﻨَﺰَﺓٌ ، ﻗَﺎﻝَ ﺷُﻌْﺒَﺔُ : ﻭَﺯَﺍﺩَ ﻓِﻴﻪِ ﻋَﻮْﻥٌ ، ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻴﻪِ
ﺃَﺑِﻲ ﺟُﺤَﻴْﻔَﺔَ ، ﻗَﺎﻝَ : ﻛَﺎﻥَ ﻳَﻤُﺮُّ ﻣِﻦْ ﻭَﺭَﺍﺋِﻬَﺎ ﺍﻟْﻤَﺮْﺃَﺓُ ﻭَﻗَﺎﻡَ ﺍﻟﻨَّﺎﺱُ ﻓَﺠَﻌَﻠُﻮﺍ ﻳَﺄْﺧُﺬُﻭﻥَ ﻳَﺪَﻳْﻪِ ﻓَﻴَﻤْﺴَﺤُﻮﻥَ ﺑِﻬَﺎ ﻭُﺟُﻮﻫَﻬُﻢْ ، ﻗَﺎﻝَ : ﻓَﺄَﺧَﺬْﺕُ ﺑِﻴَﺪِﻩِ ﻓَﻮَﺿَﻌْﺘُﻬَﺎ ﻋَﻠَﻰ ﻭَﺟْﻬِﻲ ، ﻓَﺈِﺫَﺍ ﻫِﻲَ ﺃَﺑْﺮَﺩُ ﻣِﻦَ ﺍﻟﺜَّﻠْﺞِ ، ﻭَﺃَﻃْﻴَﺐُ ﺭَﺍﺋِﺤَﺔً ﻣِﻦَ ﺍﻟْﻤِﺴْﻚِ ” .

dari abi juhaifah berkata :
“Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam keluar pada saat siang yang panas menuju Al Bath-ha’, beliau berwudhu kemudian shalat zhuhur dua rakaat, dan ‘ashar dua rakaat, dan ditangannya terdapat sebuah tombak.”

Syu’bah mengatakan, dan ‘Aun menambahkan di dalamnya, dari ayahnya, dari Abu Juhaifah, dia berkata: “Dibelakangnya lewat seorang wanita, lalu manusia bangun, mereka merebut tangan nabi, lalu mereka mengusap wajah mereka dengan tangan beliau.

Abu Juhaifah berkata: aku pegang tangannya lalu aku letakan tangannya pada wajahku, aku rasakah tangannya lebih sejuk dari salju, lebih wangi dari wangi kesturi.”

(HR. Bukhari No. 3311)

Al Muhib Ath Thabari Rahimahullah mengomentari hadits ini;

ﻭﻳﺴﺘﺄﻧﺲ ﺑﺬﻟﻚ ﻟﻤﺎ ﺗﻄﺎﺑﻖ ﻋﻠﻴﻪ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻣﻦ ﺍﻟﻤﺼﺎﻓﺤﺔ ﺑﻌﺪ ﺍﻟﺼﻠﻮﺍﺕ ﻓﻲ ﺍﻟﺠﻤﺎﻋﺎﺕ ﻻ ﺳﻴﻤﺎ ﻓﻲ ﺍﻟﻌﺼﺮ ﻭﺍﻟﻤﻐﺮﺏ ﺇﺫﺍ ﺍﻗﺘﺮﻥ ﺑﻪ ﻗﺼﺪ ﺻﺎﻟﺢ ﻣﻦ ﺗﺒﺮﻙ ﺃﻭ ﺗﻮﺩﺩ ﺃﻭ ﻧﺤﻮﻩ

“Demikian itu disukai, hal ini lantaran manusia telah berkerumun untuk bersalaman dengannya setelah melakukan shalat berjamaah, apalagi ‘ashar dan maghrib, hal ini jika persentuhannya itu memiliki tujuan baik, berupa mengharapkan berkah dan kasih sayang atau semisalnya.”

(Al Mausu’ah Al Fiqhiyah Al Kuwaitiyah, 37/362. Maktabah Al Misykah)

.
[18/1 10:02 PM] hasan a’la: Salaman setelah wirid
menurut Rojihi

حكم المصافحة على اليمين وعلى اليسار بعد الصلاة
Q ما حكم السلام على اليمين واليسار بعد الصلاة؟
A أما ما يفعله بعض الناس من كونه مباشرة بعد أن يسلم عن يمينه وعن يساره يصافح عن يمينه وعن شماله فإن هذا قد نص الأئمة على أنه من البدع، ولكن لو صبر الإنسان حتى يأتي بالأذكار والتهليل والتسبيحات ثم إن أراد أن يسلم على من في يمينه أو يساره فلا بأس، إذا كان ما رآه لا بأس به، لكن كونه بمجرد ما يسلم عن يمينه وعن يساره يصافح من خلفه وعن يمينه فإن هذا من البدع التي ليس لها أصل؛ لأن المشروع للإنسان أن يقول: أستغفر الله، ثلاثا، اللهم أنت السلام ومنك السلام، ثم يأتي بالتهليل والتسبيح والتكبير، وبعد ذلك إذا أحب أن يسلم لا بأ
س.

Fatwa syeikh Rojihi…ulama salafi…

Salaman yg bid’ah adalah kalau habis salam langsung salaman ke kanan ke kiri…

Kalau habis wirid dulu maka gak bid’ah…

Rabu, 20 Januari 2016

INI BATU SAFIR TERMAHAL DITEMUKAN DI SRILANKA



Para ahli permata di Sri Lanka mengklaim bahwa mereka menemukan safir biru terbesar dunia di sebuah tambang di negeri tersebut.

Institut gemologi di ibukota Kolombo mengukuhkan resmi bahwa permata tersebut beratnya 1404,49 karat dan mengatakan mereka belum pernah memberi sertifikat untuk sesuatu yang lebih besar.

Permata itu dihargai sedikitnya $100juta (sekitar Rp1,4 triliun) dan pemilik saat ini memperkirakan bisa menjualnya hingga $175juta di pelelangan.

Industri permata negeri itu bernilai setidaknya $103juta per tahun -dan yang terbesar adalah ekspor safir.

Permata jenis tersebut dinamakan Bintang Safir Biru karena tanda khas di titik pusatnya.

“Saat saya melihatnya, saya memutuskan untuk membelinya,” kata pemiliknya, yang ingin tetap anonim, kepada acara BBC World Service Newsday.

“Ketika batu itu dibawa ke saya, saya menduga bahwa itu mungkin batu biru safir terbesar di dunia. Jadi saya mengambil risiko dan membelinya.”

Pemilik mengatakan “benar-benar rahasia” berapa banyak yang dia bayar untuk permata itu. Pemegang rekor sebelumnya seberat 1.395 karat.

Bintang Adam
Permata baru itu ditambang di kota Ratnapura, di selatan Sri Lanka, yang dikenal sebagai Kota Permata.

Batu itu diberi nama Bintang Adam oleh pemiliknya, didasarkan pada keyakinan setempat bahwa Adam tiba di Sri Lanka setelah diusir dari Taman Firdaus.

Ia kemudian diyakini tinggal di lereng gunung yang sekarang dikenal sebagai puncak Adam.

Pemilik Bintang Adam mengatakan dia membelinya dan berpikir “ini bukan sepotong perhiasan tetapi karya pameran.”

Berbicara kepada BBC, Armil Samoon, seorang pedagang permata dan perhiasan terkemuka di Sri Lanka menegaskan ini adalah yang batu biru safir bintang terbesar di dunia.

Sebuah batu sebesar 17kg yang mengandung safir terungkap pada 2013, tetapi berat akhir dari permata dalam belum diketahui.

Asosiasi Batu Permata Sri Lanka Gem dan Asosiasi Perhiasan mengatakan pada 2011 bahwa cincin tunangan untuk Catherine Middleton termasuk safir yang ditambang di negara itu pada tahun 1970-an.

bbc.com

Selasa, 19 Januari 2016

KET. PIN KORPRI BERDASARKAN GOLONGAN


KETERANGAN PIN KORPRI BERDASARKAN GOLONGAN

PIN KORPRI ASN SESUAI GOLONGAN

PIN KORPRI ASN Mengikuti Jenjang kepangkatan PNS yang terbagi menjadi 4 kelompok yaitu:

1. Kelompok “Juru” / Golongan I
(PIN KORPRI ASN WARNA MERAH)

- I/a disebut dengan Juru Muda
- I/b disebut dengan Juru Muda Tingkat I
- I/c disebut dengan Juru
- I/d disebut dengan Juru Tingkat I

2. Kelompok “Pengatur” / Golongan II
(PIN KORPRI ASN WARNA HITAM)

- II/a disebut dengan Pengatur Muda
- II/b disebut dengan Pengatur Muda Tingkat I
- II/c disebut dengan Pengatur
- II/d disebut dengan Pengatur Tingkat I

3. Kelompok “Penata” / Golongan III
(PIN KORPRI ASN WARNA BIRU)

- III/a disebut dengan Penata Muda
- III/b disebut dengan Penata Muda Tingkat I
- III/c disebut dengan Penata
- III/d disebut dengan Penata Tingkat I

4. Kelompok “Pembina” / Golongan IV
(PIN KORPRI ASN WARNA KUNING)

- IV/a disebut dengan Pembina
- IV/b disebut dengan Pembina Tingkat I
- IV/c disebut dengan Pembina Utama Muda
- IV/d disebut dengan Pembina Utama Madya
- IV/e disebut dengan Pembina Utama