Tulisan Berjalan

SUKSES KOMUNITAS MAJU JOS, AKHIRNYA BIMBINGAN DIGITAL MARKETING SECARA GRATIS TANPA BATAS TELAH MEMBERI MANFAAT BESAR

Rabu, 27 Januari 2016

Tingkat-Tingkat Nilai Spiritual dalam Ibadah Haji



Menunaikan ibadah haji memiliki nilai spiritualitas tersendiri bagi umat Islam. Ustaz kondang Zacky Mirza bahkan mengalami beberapa tahap tingkat nilai spiritualitas dalam berhaji.

Dia sudah berhaji sebanyak lima kali dalam hidupnya. Dan, setiap momen ibadah hajinya itu selalu memiliki makna tersendiri baginya. Ustaz kelahiran 8 November 1979 ini mengaku mendapatkan puncak spiritualitas haji pada hajinya yang terakhir, yaitu pada 2014.

Dia pertama kali menunaikan ibadah haji pada tahun 1998. Pada saat itu dia yang baru lulus dari pesantren diajak orang tuanya unuk pergi berhaji. Karena, pada waktu itu orang tuanya membawa 10 jamaah, sehingga dia diajak untuk membantu melayani para jamaah orang tuanya tersebut.

“Karena saya lulusan pesantren, ya ngerti bahasa Arab, disuruh nawar-nawarin kalau jamaah Papa ingin belanja. Apalagi, rombongannya banyak nenek-nenek yang masih kerabat. Jadi, saya bantu mereka,” ungkapnya, Kamis (10/9).

Dia mengaku, pengalaman haji pertamanya itu belum begitu menumbuhkan nilai spiritualitas yang tinggi baginya. Karena, pada saat itu masih terlalu muda baginya untuk memahami setiap prosesi dan doa-doa dalam manasik haji. Dia bahkan baru memahami doa-doanya saat berhaji. Itu adalah kali pertama dia pergi ke luar negeri.

Kemudian, haji keduanya dia lakukan ketika sedang berkuliah di Universitas Al Azhar, Kairo, Mesir. Dia berangkat dari Mesir naik kapal laut selama tiga hari dua malam. Pada saat itu selain berhaji dia juga berniat untuk berdagang. Dia bahkan mendapatkan ongkos berangkat haji dari hasil meminjam temannya.

Sambil membawa barang dagangan, seperti Alquran dan barang-barang kebutuhan haji lainnya, dia berangkat dengan visa umrah yang seharusnya dilarang untuk berdagang. Namun, karena dia mahasiswa yang di Tanah Suci juga banyak maka dia tidak ketahuan kalau visanya hanya umrah.

Di sana, selain berdagang, dia juga bekerja melayani jamaah haji, misalnya, mendorong kursi roda. Selain itu, dia juga bekerja di katering jamaah haji sebagai tukang cuci piring dan juga ikut menyiapkan sajian makanan bagi jamaah haji. Semua itu dia lakukan demi bisa mengembalikan uang yang telah dipinjamnya dari temannya itu. Selain itu, sisa pendapatannya juga ia gunakan untuk membayar apartemen dan membeli buku.

Secara spiritual, dia mengaku, sudah mulai meningkat. Dia sudah memahami esensi setiap doa yang dipanjatkan dalam prosesi haji. Namun, karena fokusnya terpecah dengan berdagang dan bekerja, tetap saja nilai spiritualitas yang ia dapatkan belum maksimal.

Pada 2003 dia kembali berangkat ke Tanah Suci. Pada saat itu dia yang sudah lulus kuliah mendaftarkan diri untuk bekerja di Saudi Arabia Airlines. Takdir membuat dia akhirnya benar-benar menjadi salah satu karyawan maskapai penerbangan Arab Saudi tersebut. Atas profesi itu pula dia kembali mendapatkan kesempatan untuk menunaikan ibadah haji.

“Nah, pas momen ini saya merasa ibadahnya lebih khusyuk lagi. Meskipun masih sama seperti tahun sebelumnya yang juga sambil menjalankan tugas, semua fasilitas sudah memadai, sehingga memudahkan saya untuk menunaikan ibadah haji,” tuturnya.

Ketika 2007 dia kembali diberi kesempatan oleh Allah SWT untuk berangkat ke Tanah Suci. Pada saat itu dia berhaji dalam rangka menjadi pembimbing haji reguler.

Dia sudah mulai merasakan sisi spiritualitas dalam menunaikan ibadah haji. Mengingat pemahamannya meningkat dan pengalamannya semakin banyak.

Dia kembali berkesempatan memenuhi panggilan Allah SWT ke Tanah Suci pada 2014. Dia ditunjuk oleh salah satu travel perjalanan haji untuk menjadi pembimbing haji.

Momen hajinya kali ini yang dia sebutkan sebagai momen haji yang paling khusyuk. Pengalaman dan ilmunya sudah lebih banyak. Terlebih, karena saat itu dia mendapatkan fasilitas yang bisa dikatakan cukup mewah.

Jumat, 22 Januari 2016

NU JUGA JADI TARGET TERORISME


Kang Said: NU Juga Jadi Target Terorisme
Ketum PBNU KH Said Aqil Siroj
Mahbib, NU Online | Rabu, 20 Januari 2016 18:00
Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj mengutuk keras aksi teror beberapa hari lalu di Jakarta. Ia menegaskan, tak ada satu agama pun yang membenarkan terorisme, termasuk Islam.

“Bahkan NU sendiri menjadi bagian dari target terorisme,” katanya saat menerima kunjungan Dubes Denmark Casper Klynge bersama rombongan di kantor PBNU, Jakarta, Rabu (20/1).

Menurutnya, NU menjadi musuh bagi para teroris lantaran selama ini ormas Islam terbesar ini cukup nyaring menentang aksi kekerasan yang mengatasnamakan agama. Melalui gagasan Islam Nusantara, NU berusaha menunjukkan bahwa Islam akrab dengan budaya, toleran, cinta tanah air, dan menjunjung tinggi prinsip-prinsip perdamaian.

Pendiri NU Hadratussyekh Muhammad Hasyim Asy’ari adalah contoh bagus tentang tokoh yang mampu menyatukan antara Islam dan nasionalisme. Suatu kondisi yang sulit ditemukan di Timur Tengah yang kini dirundung perang saudara.

Pria yang akrab disapa Kang Said ini mengaku heran dengan sebagian kelompok yang menggunakan nama Islam untuk aksi-aksi biadab. Yang lebih aneh, katanya, tidak hanya orang Timur Tengah, orang-orang Eropa pun banyak ikut bergabung dengan kelompok garis keras ISIS.

Kang Said mengatakan, kalau orang Timur Tengah ‘wajar’ menjadi kelompok ekstrem lantaran tiap hari menyaksikan kekejaman Israel membunuh dan merebut tanah Palestina, sementara negara-negara di dunia cenderung hanya menonton alias diam.

“Lha, negara-negara Eropa ini yang katanya sejahtera, aman, tentram, gabung juga sama ISIS. Saya tidak mengerti kenapa itu? Apa sebabnya?” tanyanya yang lantas menyimpulkan, fakta ini menunjukkan bahwa ekstremisme bisa menimpa siapa saja.

Rombongan dari Kedutaan Besar disambut pula oleh Ketua PBNU H Marsudi Syuhud, Bendahara Umum H Bina Suhendra, dan Ketua Umum Pimpinan Fatayat NU Anggia Ermarini di kantor PBNU, Lantai 3, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta. (Mahbib)

Kamis, 21 Januari 2016

Dalil Shahih Salaman Setelah Shalat





Bukhori_kitab manaqib ;

ﺭﻗﻢ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ : 3311
‏ ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﺍﻟْﺤَﺴَﻦُ ﺑْﻦُ ﻣَﻨْﺼُﻮﺭٍ ﺃَﺑُﻮ ﻋَﻠِﻲٍّ ، ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﺣَﺠَّﺎﺝُ ﺑْﻦُ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﺍﻟْﺄَﻋْﻮَﺭُ ﺑِﺎﻟْﻤَﺼِّﻴﺼَﺔِ ، ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﺷُﻌْﺒَﺔُ ، ﻋَﻦْ ﺍﻟْﺤَﻜَﻢِ ، ﻗَﺎﻝَ : ﺳَﻤِﻌْﺖُ ﺃَﺑَﺎ ﺟُﺤَﻴْﻔَﺔَ ، ﻗَﺎﻝَ : ” ﺧَﺮَﺝَ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﺑِﺎﻟْﻬَﺎﺟِﺮَﺓِ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟْﺒَﻄْﺤَﺎﺀِ ﻓَﺘَﻮَﺿَّﺄَ ﺛُﻢَّ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻈُّﻬْﺮَ ﺭَﻛْﻌَﺘَﻴْﻦِ ﻭَﺍﻟْﻌَﺼْﺮَ ﺭَﻛْﻌَﺘَﻴْﻦِ ﻭَﺑَﻴْﻦَ ﻳَﺪَﻳْﻪِ ﻋَﻨَﺰَﺓٌ ، ﻗَﺎﻝَ ﺷُﻌْﺒَﺔُ : ﻭَﺯَﺍﺩَ ﻓِﻴﻪِ ﻋَﻮْﻥٌ ، ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻴﻪِ
ﺃَﺑِﻲ ﺟُﺤَﻴْﻔَﺔَ ، ﻗَﺎﻝَ : ﻛَﺎﻥَ ﻳَﻤُﺮُّ ﻣِﻦْ ﻭَﺭَﺍﺋِﻬَﺎ ﺍﻟْﻤَﺮْﺃَﺓُ ﻭَﻗَﺎﻡَ ﺍﻟﻨَّﺎﺱُ ﻓَﺠَﻌَﻠُﻮﺍ ﻳَﺄْﺧُﺬُﻭﻥَ ﻳَﺪَﻳْﻪِ ﻓَﻴَﻤْﺴَﺤُﻮﻥَ ﺑِﻬَﺎ ﻭُﺟُﻮﻫَﻬُﻢْ ، ﻗَﺎﻝَ : ﻓَﺄَﺧَﺬْﺕُ ﺑِﻴَﺪِﻩِ ﻓَﻮَﺿَﻌْﺘُﻬَﺎ ﻋَﻠَﻰ ﻭَﺟْﻬِﻲ ، ﻓَﺈِﺫَﺍ ﻫِﻲَ ﺃَﺑْﺮَﺩُ ﻣِﻦَ ﺍﻟﺜَّﻠْﺞِ ، ﻭَﺃَﻃْﻴَﺐُ ﺭَﺍﺋِﺤَﺔً ﻣِﻦَ ﺍﻟْﻤِﺴْﻚِ ” .

dari abi juhaifah berkata :
“Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam keluar pada saat siang yang panas menuju Al Bath-ha’, beliau berwudhu kemudian shalat zhuhur dua rakaat, dan ‘ashar dua rakaat, dan ditangannya terdapat sebuah tombak.”

Syu’bah mengatakan, dan ‘Aun menambahkan di dalamnya, dari ayahnya, dari Abu Juhaifah, dia berkata: “Dibelakangnya lewat seorang wanita, lalu manusia bangun, mereka merebut tangan nabi, lalu mereka mengusap wajah mereka dengan tangan beliau.

Abu Juhaifah berkata: aku pegang tangannya lalu aku letakan tangannya pada wajahku, aku rasakah tangannya lebih sejuk dari salju, lebih wangi dari wangi kesturi.”

(HR. Bukhari No. 3311)

Al Muhib Ath Thabari Rahimahullah mengomentari hadits ini;

ﻭﻳﺴﺘﺄﻧﺲ ﺑﺬﻟﻚ ﻟﻤﺎ ﺗﻄﺎﺑﻖ ﻋﻠﻴﻪ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻣﻦ ﺍﻟﻤﺼﺎﻓﺤﺔ ﺑﻌﺪ ﺍﻟﺼﻠﻮﺍﺕ ﻓﻲ ﺍﻟﺠﻤﺎﻋﺎﺕ ﻻ ﺳﻴﻤﺎ ﻓﻲ ﺍﻟﻌﺼﺮ ﻭﺍﻟﻤﻐﺮﺏ ﺇﺫﺍ ﺍﻗﺘﺮﻥ ﺑﻪ ﻗﺼﺪ ﺻﺎﻟﺢ ﻣﻦ ﺗﺒﺮﻙ ﺃﻭ ﺗﻮﺩﺩ ﺃﻭ ﻧﺤﻮﻩ

“Demikian itu disukai, hal ini lantaran manusia telah berkerumun untuk bersalaman dengannya setelah melakukan shalat berjamaah, apalagi ‘ashar dan maghrib, hal ini jika persentuhannya itu memiliki tujuan baik, berupa mengharapkan berkah dan kasih sayang atau semisalnya.”

(Al Mausu’ah Al Fiqhiyah Al Kuwaitiyah, 37/362. Maktabah Al Misykah)

.
[18/1 10:02 PM] hasan a’la: Salaman setelah wirid
menurut Rojihi

حكم المصافحة على اليمين وعلى اليسار بعد الصلاة
Q ما حكم السلام على اليمين واليسار بعد الصلاة؟
A أما ما يفعله بعض الناس من كونه مباشرة بعد أن يسلم عن يمينه وعن يساره يصافح عن يمينه وعن شماله فإن هذا قد نص الأئمة على أنه من البدع، ولكن لو صبر الإنسان حتى يأتي بالأذكار والتهليل والتسبيحات ثم إن أراد أن يسلم على من في يمينه أو يساره فلا بأس، إذا كان ما رآه لا بأس به، لكن كونه بمجرد ما يسلم عن يمينه وعن يساره يصافح من خلفه وعن يمينه فإن هذا من البدع التي ليس لها أصل؛ لأن المشروع للإنسان أن يقول: أستغفر الله، ثلاثا، اللهم أنت السلام ومنك السلام، ثم يأتي بالتهليل والتسبيح والتكبير، وبعد ذلك إذا أحب أن يسلم لا بأ
س.

Fatwa syeikh Rojihi…ulama salafi…

Salaman yg bid’ah adalah kalau habis salam langsung salaman ke kanan ke kiri…

Kalau habis wirid dulu maka gak bid’ah…

Rabu, 20 Januari 2016

INI BATU SAFIR TERMAHAL DITEMUKAN DI SRILANKA



Para ahli permata di Sri Lanka mengklaim bahwa mereka menemukan safir biru terbesar dunia di sebuah tambang di negeri tersebut.

Institut gemologi di ibukota Kolombo mengukuhkan resmi bahwa permata tersebut beratnya 1404,49 karat dan mengatakan mereka belum pernah memberi sertifikat untuk sesuatu yang lebih besar.

Permata itu dihargai sedikitnya $100juta (sekitar Rp1,4 triliun) dan pemilik saat ini memperkirakan bisa menjualnya hingga $175juta di pelelangan.

Industri permata negeri itu bernilai setidaknya $103juta per tahun -dan yang terbesar adalah ekspor safir.

Permata jenis tersebut dinamakan Bintang Safir Biru karena tanda khas di titik pusatnya.

“Saat saya melihatnya, saya memutuskan untuk membelinya,” kata pemiliknya, yang ingin tetap anonim, kepada acara BBC World Service Newsday.

“Ketika batu itu dibawa ke saya, saya menduga bahwa itu mungkin batu biru safir terbesar di dunia. Jadi saya mengambil risiko dan membelinya.”

Pemilik mengatakan “benar-benar rahasia” berapa banyak yang dia bayar untuk permata itu. Pemegang rekor sebelumnya seberat 1.395 karat.

Bintang Adam
Permata baru itu ditambang di kota Ratnapura, di selatan Sri Lanka, yang dikenal sebagai Kota Permata.

Batu itu diberi nama Bintang Adam oleh pemiliknya, didasarkan pada keyakinan setempat bahwa Adam tiba di Sri Lanka setelah diusir dari Taman Firdaus.

Ia kemudian diyakini tinggal di lereng gunung yang sekarang dikenal sebagai puncak Adam.

Pemilik Bintang Adam mengatakan dia membelinya dan berpikir “ini bukan sepotong perhiasan tetapi karya pameran.”

Berbicara kepada BBC, Armil Samoon, seorang pedagang permata dan perhiasan terkemuka di Sri Lanka menegaskan ini adalah yang batu biru safir bintang terbesar di dunia.

Sebuah batu sebesar 17kg yang mengandung safir terungkap pada 2013, tetapi berat akhir dari permata dalam belum diketahui.

Asosiasi Batu Permata Sri Lanka Gem dan Asosiasi Perhiasan mengatakan pada 2011 bahwa cincin tunangan untuk Catherine Middleton termasuk safir yang ditambang di negara itu pada tahun 1970-an.

bbc.com

Selasa, 19 Januari 2016

KET. PIN KORPRI BERDASARKAN GOLONGAN


KETERANGAN PIN KORPRI BERDASARKAN GOLONGAN

PIN KORPRI ASN SESUAI GOLONGAN

PIN KORPRI ASN Mengikuti Jenjang kepangkatan PNS yang terbagi menjadi 4 kelompok yaitu:

1. Kelompok “Juru” / Golongan I
(PIN KORPRI ASN WARNA MERAH)

- I/a disebut dengan Juru Muda
- I/b disebut dengan Juru Muda Tingkat I
- I/c disebut dengan Juru
- I/d disebut dengan Juru Tingkat I

2. Kelompok “Pengatur” / Golongan II
(PIN KORPRI ASN WARNA HITAM)

- II/a disebut dengan Pengatur Muda
- II/b disebut dengan Pengatur Muda Tingkat I
- II/c disebut dengan Pengatur
- II/d disebut dengan Pengatur Tingkat I

3. Kelompok “Penata” / Golongan III
(PIN KORPRI ASN WARNA BIRU)

- III/a disebut dengan Penata Muda
- III/b disebut dengan Penata Muda Tingkat I
- III/c disebut dengan Penata
- III/d disebut dengan Penata Tingkat I

4. Kelompok “Pembina” / Golongan IV
(PIN KORPRI ASN WARNA KUNING)

- IV/a disebut dengan Pembina
- IV/b disebut dengan Pembina Tingkat I
- IV/c disebut dengan Pembina Utama Muda
- IV/d disebut dengan Pembina Utama Madya
- IV/e disebut dengan Pembina Utama

Senin, 18 Januari 2016

Ini Rahasia Dari Rasulullah Agar Urusan Menjadi Mudah dan Berkah


Oleh: Muchlis Handoko

BISMILLAH washolatu wassalam ala rosulillah, amma ba’du;

Pembaca yang dirahmati Allah SWT

Nabi SAW telah mengajari kita dalam sebuah hadisnya yang diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhori, untuk melakukan sunahnya ini setiap kali kita ingin pergi menunaikan urusan-urusan dunia.

Akan tetapi, sunah ini layaknya batu kerikil kecil yang tak banyak orang menginginkannya, bahkan mengambilnya, ataupun meliriknya. Padahal ia mempunyai peran penting, tuk membangun sebuah gunung yang besar dan kokoh. Sebagaimana sunah  yang singkat ini, bisa membawa kemudahan, dan keberkahan yang banyak dengan izin Allah SWT.

Setiap kita pasti menginginkan agar mendapatkan kehidupan yang mudah, berkah, dan bahagia yang hakiki. Tapi mengapa banyak diantara kita yang justru menjauhi satu-satunya sumber kebahagiaan, yaitu Al-Qur’an dan As-Sunah ?

Inilah pembaca yang budiman, sunah yang jika engkau lakukannya, niscahya kemudahan, keberkahan, dan hasil yang menyenangkan akan kamu dapat bidznillah. Yaitu sholat dan doa istikhoroh sebelum melakukan kebutuhan yang anda ingin lakukan. Mari kita simak konteks hadisnya.

روى البخاري عن جابر بن عبد الله رضي الله عنه قال: كان النبي صلى الله عليه وسلم يعلمنا الاستخارة في الأمور كلها، كالسورة من القرآن: ((إذا هم بالأمر فليركع ركعتين، ثم يقول: اللهم إني أستخيرك بعلمك، و أستقدرك بقدرتك، وأسألك من فضلك العظيم، فإنك تقدر ولا أقدر، و تعلم و لا أعلم، و أنت علام الغيوب، اللهم إن كنت تعلم أن هذا الأمر خير لي في ديني و معاشي و عاقبة أمري))، أو قال: (( في عاجلي أمري و آجله، فاقدره لي، و يسره لي، ثم بارك لي فيه، و إن كنت تعلم أن هذا الأمر شر لي في ديني و معاشي و عاقبة أمري))، أو قال: ((في عاجل أمري و آجله، فاصرفه عني و اصرفني عنه، و اقدر لي الخير حيث كان، ثم رضني به، و يسمي حاجته.))

Artinya: “Diriwayatkan oleh Al-Bukhori dari Jabir. ra berkata:”Rasulullah SAW mengajari kita (tuk membaca) doa istikhoroh dalam semua urusan dunia, seperti Ia mengajari kita sebuah surat dari Al-qur’an.Nabi SAW bersabda :” jika ada yang ingin menunaikan kebutuhannya, maka hendaklah ia sholat dua rakaat, kemudian membaca doa “Ya Allah, pilihkanlah untukku diantara dua perkara yang terbaik bagiku, dan takdirkanlahyang terbaik itu untukku, dan aku memohon dengan kemuliaanmu yang agung, karena sesungguhnya Engkau Maha kuasa sedangkan aku tidak, dan Engkau Maha mengetahui sedangkan aku tidak, dan hanya Engkau yang mengetahui perkara yang goib. Ya Allah.. jika Engkau mengetahui (sebutkan kebutuhan kita) baik untukku, agamaku, kehidupanku, dan akhirnyapun baik untukku, maka tetapkanlah itu untukku, dan mudahkanlah ia untukku, dan jadikanlah ia berkah bagiku. Dan jika engkau mengetahui bahwa itu buruk bagiku,agamaku, dan kehidupanku maka palingkanlah aku dari itu, dan palingkanlah itu dari, kemudian takdirkanlah yang terbaik untukku dan buatlah aku ridho dengan pilihan itu. (1)



Nah, inilah yang biasa dilakukan oleh Nabi kita, yaitu sholat istikhoroh setiap kali ingin menunaikan urusan dunianya. Dan Nabipun mengajari doa ini kepada para sahabat, seperti mengajari mereka al-qur’an, yang mana ini menunjukan akan pentingnya istikhoroh itu.

Para ulama mengatakan bahwa kebahagian, dan keberkahan insan, terletak pada banyaknya istikhoroh yang ia lakukan dalam urusan dunianya. Disebutkan pula dalam kitab hishnul muslim, bahwa orang yang beristikhoroh kepada Robbnya, dan bermusyawarah dengan mukmin lainya, tidak akan menyesal dengan apa yang ia lakukan. (2)

Begitulah pembaca yang budiman, oleh karena itu, marilah kita hidupkan kembali sunah Nabi kita yang mulia ini, dan mengajarinya kepada yang lain.

***

Referensi:
)1) HR: Al-Bukhori, jilid: 7, no: 162.
(2) Hishnul Muslim, cetakan: 1,hal: 40
***


Sumber

Sumber | republished by (YM) Yes Muslim !

Sabtu, 16 Januari 2016

Slogan Sang Iblis : “Akulah yang terbaik”



MADINATULIMAN - Teringat sebuah kisah yang di jabarkan oleh Allah SWT dalam Al-Quran tentang sebab terkutuknya Iblis. Yaitu disaat iblis tidak mematuhi perintah Allah SWT untuk bersujud. Maka bersama itu juga iblis menjadi makhluk pertama yang terkutuk.  Ada yang perlu dicermati dibalik penolakan iblis untuk sujud, yang karenanya iblis menjadi terkutuk.


Yaitu karena iblis merasa lebih baik dari Nabi Adam AS dan berkata “Ana Khoirun Minhu” (Aku lebih baik dari Adam). Disaat iblis menojolkan ke-AKU-anya itulah awal bencana untuk Iblis.

Bisa kita membuat suatu gambaran akan sebuah cara menjalani hidup iblis yang salah yang terbaca pada masa kehidupan Nabi Adam dengan iblis. Yaitu cara hidup yang mengikuti faham AKU.

Faham AKU adalah faham iblis yang kemuliaan Islam sangat menentangnya. Faham AKU adalah faham kesombongan. Dan inilah yang pernah di isyaratkan Nabi Muhammad SAW bahwa yang menganggap dirinya bersih adalah yang terjerumus dalam jurang kehinaan dan tidak ada yang bisa mengangkatnya kecuali melawan hawa nafsunya yang senang membanggakan diri.

Saat ini kita harus lebih banyak berdoa untuk diri kita sendiri dan saudara-saudara kita yang diam-diam telah menganut fahan AKU ini. Semoga Allah SWT menyelamatkan kita dan mereka dari terjerumus dalam kehinaan faham AKU ini. Karena saat ini kita sungguh dihadapkan pada suatu suasana yang telah menyuburkan faham AKU ini.

Yang telah di ajarkan Islam, jika ada pengangkatan pemimpin atau orang-orang yang akan mewakili kaum muslimin dalam sebuah tatanan atau tugas besar, yang ada dalam Islam adalah Tazkiyah (rekomendasi) yang di berikan kepada seorang calon pemimpin dan wakil rakyat dari kaum muslimin yang mempunyai wawasan agama dan ketaqwaan.

Artinya penilain baik dan tidaknya seorang calon pemimpin dan wakil rakyat adalah di tetuntukan oleh khalayak yang beriman dan mempunyai wawasan tentang tugas seorang pemimpin dan wakil rakyat. Inilah hal terpenting yang membedakan antara politik Islam dan bukan Islam. Di dalam Islam ada Syuuro yang sering diterjemahkan oleh sebagian orang dengan demokrasi. Padahal sesungguhnya sangat berbeda antara demokrasi dengan Syuuro. Islam tidak mengenal demokrasi karena demokrasi tidak akan menghantarkan kepada pemilihan pemimpin yang benar. Syuroo dalam memilih pemimpin adalah memilih pemimpin oleh orang-orang yang mampu mencemati, memilih, mempelajari dan memahami tugas pemimpin. Sedangkan demokrasi adalah memilih pemimpin oleh semua orang yang mampu berfikir cerdas ataupun yang tidak mampu termasuk orang pikun dan lemah akalpun sama suaranya dengan profesor yang soleh. Barangkali andapun pernah melihat di sebuah pesta demokrasi seorang kakek tua, tuli, kabur penglihatan, sering pikun dan tidak kenal calon A dan calon B harus masuk TPS memilih seorang pemimpin.

Suatu ketika Nabi Muhammad SAW pernah bersabda ” Janganlah engkau berikan kepemimpinan kepada orang yang memintanya darimu”. Begitu juga kisah Sayyidina Umar bin Khottob yang ingin mengangkat seorang gubernur, beliau minta kepada tokoh-tokoh yang ada untuk merekomendasikan orang-orang yang layak menjadi gubernur. Dan disaat ada orang yang mengajukan satu orang, sayyidina Umar bertanya “ Apa alasanmu memberi rekomendasi terhadap orang itu? Dijawab,” kami saksikan ia sangat rajin di masjid”. Kemudian sayyidina Umar bertanya “ apakah engkau pernah berjual beli dan pinjam meminjam denganya? ” Di jawab “belum ”. Kata sayyidina Umar,” rekomendasimu tidak di anggap, sebab pemimpin dan wakil rakyat harus sudah teruji kejujuranya kepada Allah dan kejujurannya kepada sesama, belum cukup untuk mengangkat seorang pemimpin yang hanya terlihat baik di masjid saja, begitu juga yang tidak kenal masjid tidaklah pantas menjadi pemimpin dan wakil rakyat”.

Riwayat yang kita dengar dari Rasulullah dan Sayyida Umar bin Khottob adalah sebuah pendidikan bagi kita disaat memilih pemimpin dan wakil rakyat. Sekaligus untuk menjauhkan para calon pemimpin dan wakil rakyat dari faham AKU yang menjadikan seorang hamba di kutuk dan di murkai oleh Allah SWT.

Saat inipun kita harus tanggap dan cerdas melihat disekitar kita, begitu banyaknya propaganda faham AKU memenuhi jalan-jalan. Kita sering dikejutkan oleh gambar orang yang tidak pernah kita kenal tampil di jalan-jalan dan mengatakan beragam ungkapan yang menunjukkan bahwa faham AKU nya iblis telah di anut oleh bangsa manusia. Kami tidak mengatakan bahwa mereka tidak layak dipilih akan tetapi kami hanya mencermati bahwa cara memilih calon pemimpin dan wakil rakyat yang benar, bukanlah dengan cara menyuburkan faham AKUnya iblis. Dan penganut faham AKU tidaklah pantas untuk dipilih. Semoga Allah SWT menjauhkan kita dari faham AKU nya sang iblis ini.

Wallahu  a’lam bissawab.
Ustadz Yahya Zainul Ma'arif (Buya Yahya)