Tulisan Berjalan

SUKSES KOMUNITAS MAJU JOS, AKHIRNYA BIMBINGAN DIGITAL MARKETING SECARA GRATIS TANPA BATAS TELAH MEMBERI MANFAAT BESAR

Rabu, 11 Juli 2012

Membangun Komunitas Zakat Untuk Kesejahteraan Masyarakat




Sejak beberapa tahun terakhir, kesadaran masyarakat untuk berzakat di tanah air kita cukup tinggi. Hal itu antara lain ditunjukkan dengan meningkatnya penerimaan dana zakat, infaq dan shadaqah yang dihimpun dari masyarakat pada hampir semua lembaga zakat. Jika kesadaran tersebut, baik di level perorangan maupun institusi/perusahaan (korporasi) terus tumbuh untuk menunaikan zakat, maka output yang dicapai insya Allah akan lebih signifikan. Artinya, kontribusi zakat dalam mengatasi masalah kemiskinan dan problema sosial lainnya di negara kita, seperti sering terungkap melalui berbagai hasil penelitian dan kajian, akan terwujud sebagaimana diharapkan.
Dalam rangka penguatan dan pembinaan kesadaran berzakat yang bersifat masif, konsisten dan total, perlu membangun apa yang disebut sebagai “komunitas zakat”. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, Badudu-Zain (Pustaka Sinar Harapan, 1994), komunitas diartikan “sebagai kesatuan yang terdiri atas individu-individu; (dan) masyarakat.”Sesuai pengertian menurut bahasa, maka yang dimaksud dengan istilah komunitas zakat disini adalah kesatuan yang terdiri atas individu-individu dan masyarakat yang sadar, peduli, bertanggung jawab, dan memiliki keterlibatan secara moral, pemikiran dan operasional dalam perzakatan, baik selaku muzaki, amil, mustahik, pemerintah, media massa, dan seterusnya.
Untuk membangun komunitas zakat sebagaimana dimaksud di atas, amil merupakan salah satu komponen yang memiliki peranan dan tanggung jawab strategis. Oleh karena itu, perekrutan amil tidak boleh dilakukan secara sembarangan dan tanpa kriteria yang jelas, tetapi amil harus memenuhi syarat memiliki dasar agama yang kuat, akhlakul karimah, kompetensi pengetahuan tentang fiqih zakat dan tata kelolanya, memiliki kecerdasan secara intelektual, emosional, sosial dan spiritual, dan memiliki kemauan untuk terus belajar dalam rangka penunjang tugas keamilan. Di samping itu, amil juga harus pandai memanfaatkan media, seperti media cetak, elektronik maupun “jejaring sosial” dalam rangka sosialisasi dan edukasi zakat.
Di samping itu, hubungan dan pola komunikasi yang harus terbina antara amil dengan muzakki maupun mustahik, bukan hanya hubungan transaksional, yakni menerima pembayaran zakat, mengadministrasikan dan menyalurannya, akan tetapi amil sekaligus harus mampu berperan sebagai “sahabat spiritual”(meminjam istilah Prof. Dr. Nasaruddin Umar, Wakil Menteri Agama) bagi para muzakki dan mustahik yang dilayaninya.
Selanjutnya untuk menggali potensi zakat yang besar di negara kita, menurut penelitan tahun 2011 mencapai Rp 217 triliun per tahun, paling tidak diperlukan empat langkah yang harus dilakukan secara simultan.
Pertama, sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat terkait dengan hukum dan hikmah zakat, harta objek zakat sekaligus tata cara perhitungannya, serta kaitan zakat dengan pajak.
Kedua, penguatan keamilan, sebagaimana telah dijelaskan dimuka, karena amil adalah “tulang punggung” dalam pengelolaan zakat. Kinerja amil akan menjadi cerminan keberhasilan pengelolaan zakat. Untuk itu, amil perlu memiliki data base mustahik dan muzaki yang akurat dan up to date sehingga pengumpulan dan penyaluran zakat dapat dipetakan dengan baik.
Ketiga, penyaluran zakat yang tepat sasaran sesuai dengan ketentuan syariah dan memperhatikan aspek-aspek manajemen yang transparan. Misalnya, zakat di samping diberikan secara konsumtif untuk memenuhi kebutuhan primer secara langsung (QS Al-Baqarah : 273), juga diberikan untuk meningkatkan kegiatan usaha dan kerja mustahik/zakat produktif (al-hadist).
Keempat, sinergi dan koordinasi atau
taawun baik antarsesama amil zakat (tingkat daerah, nasional, regional, dan internasional) maupun dengan komponen umat yang lain seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI), lembaga-lembaga pemerintah, organisasi-organisasi Islam, lembaga pendidikan Islam, perguruan tinggi, media massa, dan lain-lain.
Keempat langkah di atas merupakan agenda utama dan agenda bersama yang tidak dapat dipisahkan dari upaya membangun komunitas zakat di tanah air kita.
Wallahu a’lam bishawab.
Ditulis oleh Prof. Dr. KH. Didin Hafidhuddin, M.Sc (Ketua Umum BAZNAS)

Pembangunan Gedung IPHI Cinganda Mekar Kuningan



Kuningan- Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) memiliki potensi besar apabila dikelola dengan baik sehingga dikemudian hari nanti akan menghadirkan potensi-potensi untuk pembangunan, baik pembangunan fisik maupun spiritual yang sejalan dan seimbang.
IPHI seperti “Raksasa sedang tidur” yang memerlukan sentuhan agar mampu memberikan kontribusi yang signifikan terutama  dalam pembangunan keimanan dan ketakwaan yang notabene merupakan visi dari Kabupaten Kuningan.
Hal itu diutarakan Wakil Bupati Kuningan Drs. Momon Rochmana, MM, saat menghadiri peletakan batu pertama pembangunan gedung IPHI, Rabu (11/7) bertempat di Samping lapangan sepakbola kecamatan Cigandamekar.
Hadir dalam kesempatan tersebut Ketua DPRD Kuningan, H. Acep Purnama, M.H, Ketua IPHI Kuningan Drs. H. Encu Sukat, MA, serta undangan lainnya.
Menurutnya, IPHI merupakan aset pemerintah sebagai motor penggerak pembangunan keimanan dan ketakwaan, “Semangat membangun akan mudah tumbuh pada organisasi ini karena di dalam organisasi ini terdapat orang-orang yang mendapatkan berkah dengan melaksanakan secara utuh rukun islam,” katanya.
Sementara itu Ketua panitia pembangunan gedung IPHI, KH. Cucun Mashur, mengatakan, kami merasa prihatin Kecamatan Cigandamekar belum memiliki gedung IPHI sementara daerah yang lain telah memilikinya sehingga cita-cita memiliki gedung IPHI ini akan segera diwujudkan.
“Kami telah menganggarkan dana untuk pembangunan gedung IPHI ini sebesar 1 Milyar yang merupakan dana dari Masyarakat serta anggota IPHI sendiri,” terangnya.
Rencananya, lanjut Ia, gedung IPHI ini akan dibangun dua lantai, lantai atas akan digunakan untuk mushola,
“Kami minta do’a serta bimbingan dari pihak-pihak terkait terutama pemerintah daerah sehingga pembangunan gedung ini senantiasa dapat berjalan lancar dan dapat terselesaikan tepat waktu,” ujarnya.
Menurutnya, luas tanah yang tersedia seluas 35 bata sementara luas bangunan gedung IPHI sendiri seluas 20×15 M, yang terletak disamping lapangan sepakbola kecamatan Cigandamekar. (iphikuningan)

Selasa, 10 Juli 2012

5 Hal yang Sering di Abaikan Ketika Berwudhu


Selain memenuhi Fardhunya  wudhu, seseorang biasanya menyempurnakan wudhunya dengan menjalankan kesunnahan wudhu. Namun demikian, seringkali seseorang melewatkan beberapa tindakan sunnah karena menganggapnya sebagai sesuatu yang sepele. Padahal, jikalau dilakukan akan menambah nilai wudhu itu sendiri.
Ada lima kesunnahan wudhu yang sering diabaikan; Pertama, membaca basmallah. Nampaknya kelalaian membaca basmallah sebelum berwudhu bukanlah hal yang baru. Rasulullah saw sendiri pernah mengingatkan sahabatnya untuk membaca basmallah ketika hendak berwudhu, sebagaimana diterangkan dalam sebuah hadits
روي أنه صلى الله عليه وسلم وضع يده فى إناء وقال لأصحابه توضئوا باسم الله
Dengan demikian bacaan basmallah dalam wudhu hukumnya sunnah muakkad. Bahkan Imam Ahmad menyatakan bahwa membaca basmillah untuk berwudhu hukumnya wajib. Barang siapa yang lupa membaca bismillah, maka hendaknya menyusulinya ketika teringat kembali. Sebagaimana seseorang lupa membaca basmillah ketika hendak makan. Walaupun melewatkan membaca bismillah tidak mengugurkan kesahihan berwudhu, tetapi meninggalkan basmallah ketika berwudhu mengurangi nilai wudhu itu sendiri. Sebuah hadits menerangkan:
من توضأ وذكر اسم الله كان طهورا لجميع بدنه وإن لم يذكراسم الله تعالى كان طهورا لأعضاء وضوئه
Barang siapa berwudhu dengan membaca basmallah maka sucilah seluruh anggota badannya. Dan barang siapa berwudhu tanpa membaca basmallah maka suci anggota wudhunya saja.

Kedua, membasuh kedua telapak tangan dahulu sebelum memulai berwudhu, karena telapak tangan adalah tempat memindahkan air ke anggota-angota wudhu. Jadi kesuciannya harus diutamakan terlebih dahulu. Terutama ketika baru bangun tidur, karena ketika tidur tidak seorang pun tahu kemana tangannya di arahkan dan najis apapula yang telah menempelinya. Hadits Rasulullah saw menjelaskan:
إذا قام أحدكم من نومه فليغسل يديه قبل أن يدخلهما فى إناء ثلاثا فإنه لايدرى أين باتت يده
Apa bila seseorang bangun tidur, maka hendaklah membasuh kedua tangannya tiga kali terlebih dahulu seselum mengambil air wudhu. Karena sesungguhnya ia tidak tahu kemana tangan tersebut ia letakkan waktu ia tidur.
Ketiga, memulai dengan berkumur dan menghisap air dengan hidung (istinsyaq) sebelum membasuh wajah dengan bersungguh-sungguh, ketika sedang tidak berpuasa. Makna bersungguh-sungguh dalam berkumur adalah mengelilingkan air pada seluruh mulutnya dan bersungguh-sungguh dalam beristinsyaq adalah menghirup air hingga pangkal hidung.
Keempat, diantara sunnah-sunnah wudhu adalah menyela-nyela janggut (jenggot) yang tebal dengan air sehingga sampai ke bagian dalam. Sebagaimana cara wudhu yang dipraktikkan Rasulullah saw yang tergambar dalam haditsnya:
روي عن ابن عباس رضي الله عنهما : أنه عليه الصلاة والسلام كان إذا توضأ شبك لحيته الكريمة بأصابعه من تحتها
Bahwasannya Rasulullah saw ketika berwudhu selalu menyela-nyela janggut dengan jari-jemarinya dari arah bawah.
Dan kelima, menyela-nyela jari-jemari tangan dan kaki. Hal ini sebagai penjagaan jikalau terdapat kotoran atau najis yang terselip diantara jari-jari. Demikian pula yang dilakukan dan diperintahkan Rasulullah saw:
عن ابن عباس رضي الله عنهما أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: إذا توضأت فخلل أصابع يديك ورجليك
Apabila kamu berwudhu maka sela-selailah jari-jemari kedua tangan dan kakimu
Adapun kesunnahan yang lainnya seperti mendahulukan anggota yang kanan, mengulangi tindakan wudhu sebanyak tiga kali dan menggosok-gosok anggota wudhu jarang sekali terlupakan, sehingga banyak orang yang tidak mengerti menganggapnya sebagai fardhunya wudhu. Padahal fardhunya wudhu itu hanya ada enam perkara; 1) niat dengan membasuh muka. 2) membasuh muka. 3) membasuh kedua tangan sampai dengan kedua siku. 4) mengusap sebagian kepala. 5) membasuh kedua kaki sampai dengan kedua mata kaki. 6) urut sesuai apa yang telah tersebut di atas dari pertama sampai keenam.
Disarikan dari Kifayatul Akhyar fi Halli Ghayatil Ikhtishar.
Redaktur: Ulil Hadrawy

DPR-Kemenag Sepakati BPIH 2012, Rata-Rata 3.617 USD



Selasa, 10 Juli 2012 –
Foto
Jakarta (Pinmas)—Kementerian Agama dan Komisi VIII DPR telah menyepakati Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) tahun 2012. Rata-rata BPIH sebesar 3.617 USD mengalami kenaikan 84 USD dibandingBPIH tahun 2011 rata-rata sebesar 3.533 USD.
Rapat pleno penetapan dimulai pukul 14.30 WIB. Rapat tersebut dipimpin Ketua Komisi VIII, Ida Fauziah, dan dihadiri Menteri Agama Suryadharma Ali, Dirjen Penyelenggara Haji dan Umroh Anggito Abimanyu, Sekjen Kemenag Bahrul Hayat dan pejabat Kemenag lainnya.
Kenaikan biaya dari BPIH tahun ini sebesar 84 USD disebbkan oleh kenaikan yang signifikan pada biaya penerbangan dengan rata-rata kenaikan 184 USD. “Kenaikan tersebut diimbangi dengan pengalihan General Service Fee 100 USD dari direct cost ke indirect cost,” ujar Menag.
Kesepakatan BPIH 2012 Kemenag dan DPR ini, kata Menag Suryadharma Ali, akan diajukan kepada presiden untuk selanjutnya diterbitkan peraturan presidennya.
Berikut BPIH untuk masing-masing embarkasi tahun 2012:
Aceh 3.328 USD, Medan 3.388 USD, Batam 3.468 USD, Padang 3.404 USD, Palembang 3.456 USDDKIJakarta 3.638 USD, Solo 3.617 USD, Surabaya 3.738 USD, Balikpapan 3.819 USD, Banjarmasin 3.808 USD, Makassar 3.882 USD, Lombok 3.857 USD, dan rata-rata 3.617 USD
Biaya Haji 2011 : Aceh 3.285 USD, Medan 3.377 USD, Batam 3.460 USD, Padang 3.369 USD, Palembang 3417 USDDKI Jakarta 3.589 USD, Solo 3.549 USD, Surabaya 3.612 USD, Banjarmasin 3.720 USD, Balikpapan 3.736 USD, Makasar 3.795 USD, dan Rata-rata 3.533 USD. (ts)

3 Faktor Penyebab BPIH Naik



Selasa, 10 Juli 2012 –
Foto
Jakarta (Pinmas)—Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH) tahun 2012 hampir dipastikan naik. Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali menyebut ada 3 faktor yang mempengaruhi kenaikan itu.
“Pertama, perumahan atau gedung-gedung di sekitar masjidil haram, kurang lebih ada 1.700 gedung yang dibongkar oleh pemerintah Arab Saudi. Ada yang sudah dibongkar, tetapi yang belum dibongkar sudah tidak berfungsi. Konsekuensi dari itu maka pemondokan kemudian ke belakang, semakin jauh. Akibat dari itu, yang tadinya harga sewa pemondokan yang di belakang itu murah, sekarang harganya melambung tinggi,” kata Suryadharma di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (10/7/2012).
Alasan kedua, yaitu harga bahan bakar pesawat atau avtur yang melambung. Hal itu, dia menambahkan, mengakibatkan biaya perjalanan menjadi naik.
“Harga avtur naik, karena untuk tiket penerbangan diukur dari harga avtur, maka harga tiket juga naik,” paparnya.
Selanjutnya, kenaikan ONH juga dipengaruhi oleh kurs dollar saat ini. “Nilai tukar rupiah terhadap dollar berbeda jauh. Tahun lalu kan nilainya Rp 8.200 hingga Rp 8.300. Saat ini kan Rp 9.400 hingga Rp 9.500,” tuturnya.
Dari tiga faktor tersebut, Suryadharma menyebut kenaikan akan berkisar 10 persen. “Iya kurang lebih sebesar itu (10 persen). Tapi nanti persisnya berapa, kita tunggu keputusan pemerintah dan DPR hari ini juga pukul 14.00 akan diputuskan besarannya,” imbuhnya. (detik.com)

Menag: BPIH Naik Sekitar 10 Persen



Selasa, 10 Juli 2012 –
Foto
Jakarta (Pinmas)—Kementrian Agama Republik Indonesia akan menaikan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) atau ongkos naik haji (ONH) 2012.
“Kenaikan ONH kurang lebih sebesar 10 persen. Tapi masih menunggu keputusan pemerintah dan DPR,” kata Menteri Agama Suryadarma Ali kepada wartawan, Selasa (10/7), di DPR-RI Jakarta.
Terkait dana setoran haji yang telah mengendap lama di Kementrian Agama, Suryadarma menjelaskan dana itu akan dikembalikan kepada jamaah. Dia menjelaskan, sumber biaya haji di Kementrian Agama berasal dari dua sumber: langsung dan tak langsung.
Biaya langsung adalah biaya yang diperoleh dari setoran langsung jamaah. Sedangkan biaya tak langsung adalah biaya yang didapat dari pemanfaatan dana setoran awal jamaah yang telah mengendap lama di Kementrian Agama.
“Bank konvensional menyebutnya bunga,” kata Suryadarma.
Menurut Suryadarma, biaya tak langsung digunakan Kementrian Agama untuk meringankan beban biaya jamaah. Dia mencontohkan, untuk biaya pelayanan umum, pemerintah Saudi menerapkan USD 277 dolar perjamaah. Namun jamaah cukup hanya membayar USD 100 dolar dan sisanya USD 177 dibayarkan dari dana tak langsung.
Contoh lain biaya asuransi sebesar Rp 100 ribu. Jamaah tidak perlu lagi membayar karena sudah dibayarkan dari dana tak langsung. Begitu pula dengan biaya pembuatan paspor yang sudah tidak
“Jangan ada salah pemahaman bahwa uang yang sudah mengendap tidak dikembalikan ke jamaah,” ujarnya. (rep)

Menag: Alumni Al-Azhar Berperan Majukan Perkembangan Islam



Minggu, 8 Juli 2012 –
Foto
Jakarta (Pinmas)—Menteri Agama, Suryadharma Ali berharap, kalangan alumni Universitas Al-Azhar mampu memberi warna bagi kehidupan beragama di Indonesia. Khususnya perkembangan umat dan agama Islam yang rahmatan lil alamin (mendatangkan rahmat bagi semesta alam).
SDA beralasan, Universitas Al-Azhar di Kairo, Mesir merupakan universitas tertua Islam sepanjang peradaban umat manusia di dunia. Pernyataan itu disampaikan Menag di Multaqa Nasional II dan Seminar Internasional tentang Moderasi Islam yang diselenggarakan ikatan alumni Al-Azhar di Jakarta, Sabtu (7/7).
“Banyak ilmuwan yang bercirikan moderat mewarnai universitas itu, sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi para cendekiawan muslim di seluruh dunia untuk belajar disana,” ujar Menag.
Permintaan Menag sejalan dengan niat kalangan alumni Universitas Al-Azhar Mesir di Indonesia, berupaya menyatukan beragam potensi yang dimilikinya untuk memajukan bangsa Indonesia. Mereka juga berusaha meluruskan kembali ajaran Islam sebagai agama ‘rahmatan lil alamin’.
“Melalui pertemuan alumni seperti ini, maka diharapkan berbagai potensi yang ada bisa disatukan untuk bersama-sama memajukan kehidupan bangsa dan negara ini,” ujar Gubernur NTB yang juga alumni Al-Azhar, Zainul Majdi.(ant)