Tulisan Berjalan

SUKSES KOMUNITAS MAJU JOS, AKHIRNYA BIMBINGAN DIGITAL MARKETING SECARA GRATIS TANPA BATAS TELAH MEMBERI MANFAAT BESAR

Selasa, 30 Agustus 2016

Perbedaan Aqiqah dan Qurban


Aqiqah ditunaikan sebagai penebus atas lahirnya seorang bayi manusia, sedangkan berqurban adalah untuk memperingati pengorbanan Nabi Ibrahim As serta mengikuti ajaran beliau yang telah ditetapkan oleh Rasulullah SAW sebagai sunnah yang diteruskan kepada ummatnya.
Daging qurban disedekahkan kepada fakir miskin atau anak yatim dalam keadaan mentah, sedang daging aqiqah disedekahkan dalam keadaan sudah dimasak.
Kaki belakang hewan aqiqah sunnah disedekahkan kepada bidan yang menangani kelahiran dan merawat bayi yang bersangkutan. Sedangkan kaki hewan qurban tidak perlu diperlakukan demikian.
Waktu atau masa penyembelihan qurban hanya empat hari dalam setahun, yaitu tanggal 10,11,12,13 Dzulhijjah. Sedangkan menyembelih aqiqah tidak terbatas pada hari-hari tersebut, bahkan bisa dilakukan kapan saja sepanjang tahun, walaupun memang sunatnya dilakukan pada hari ke 7 dari kelahiran bagi mereka yang mampu.
Kalau aqiqah, hewan yang di sembelih terbatas pada kambing atau qibasy sementara qurban bisa onta, sapi, kerbau atau hewan sejenisnya.
Qurban bisa dilakukan setiap tahun bagi yang berkecukupan, sedangkan aqiqah hanya dilakukan sekali saja seumur hidup.
Aqiqah dilaksanakan dengan ketentuan 2 ekor kambing untuk bayi laki-laki dan satu ekor kambing untuk bayi perempuan, sedangkan qurban bisa dilakukan minimal satu ekor dan bisa bersifat kelompok jika hewan yang diqurbankan berharga mahal.
Daging ‘aqiqah boleh diberikan kepada orang bukan faqir miskin, tetapi daging qurban hanya boleh diberikan kepada fakir miskin.
Dilarang mengambil upah penyembelih dari bagian hewan yang dipotong pada qurban sedangkan pada aqiqah dibolehkan memberi upah kepada penyembelih dengan bagian hewan yang dipotong.
Itulah beberpa perbedaan antara aqiqah dan qurban yang Saya ketahui. Jika masih kurang atau ada pendapat lain, silahkan ditambahkan.

Jumat, 26 Agustus 2016

Taman Surga Yang Tak Pernah Sepi


REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu bagian Masjid Nabawi yang terkenal adalah Raudah (taman surga). Doa-doa yang dipanjatkan dari Raudah diyakini akan dikabulkan oleh Allah SWT.

Taman surga di sini bukan berarti sesuai deskripsi surga dalam Alquran yang dijanjikan Allah sebagai balasan kebaikan di akhirat nanti. Tapi merupakan taman yang mulia, di mana beribadah di dalamnya menghadirkan rasa khusyu mendalam, tiap doa yang dipanjatkan di dalamnya sangat mudah diijabahi.

Raudah terletak di antara mimbar dengan makam (dahulu rumah) Rasulullah. Tempat yang sangat mulia itu merupakan tempat Rasulullah SAW beribadah, memimpin shalat, hingga menerima wahyu.

Tempat ini tak pernah sepi. Raudah merupakan salah satu ruangan di Masjid Nabawi yang banyak dimasuki jamaah untuk memanjatkan doa. Ia terletak di antara kamar Nabi dan mimbar untuk berdakwah.  Luas Raudah dari arah timur ke barat sepanjang 22 meter dan dari utara ke selatan sepanjang 15 meter.

Area Raudah ditandai dengan kubah hijau. Kubah perak sendiri merupakan penanda mihrab tempat imam. Untuk masuk Raudhah, pintu terdekat dari pintu Babus Salam atau pintu Jibril.

Nabi sebagaimana hadis shahih Riwayat Bukhari maa baina baitii wa minbarii raudhoh min riyaadhil jannah, wa minbari ‘alaa haudhii (antara rumahku dan mimbarku adalah raudagh (yaitu) taman dari surga, dan mimbarku di atas kolam). Status 'taman surga' inilah yang memotivasi jamaah untuk berburu tempat di depan kiri Masjid Nabawi ini untuk shalat dan berdoa.

Di dalam Raudah terdapat enam tiang bersejarah, yaitu Tiang Utusan yang digunakan nabi dahulu sebagai tempat menerima utusan yang datang, Tiang Pengawal tempat berdirinya para pengawal nabi, Tiang Tempat Tidur yang merupakan tempat nabi tidur selama i’tikaf, Tiang Abu Lubabah yaitu tiang tempat Abu Lubabah mengikatkan diri karena menyesal telah  membocorkan rahasia kepada orang yahudi, Tiang Aisyah yang diyakini ditunjuk Aisyah sebagai tempat Rasulullah mengimami shalat berjamaah, dan Tiang Mukholaqah tempat bersandar nabi ke batang pohon kurma saat khutbah Jumat.

Di samping itu di Raudah ada juga Mihrab Nabi. Adapun rumah nabi berdampingan dengan masjid. Kini rumah ini menjadi makam Rasulullah SAW beserta dua sahabatnya Abubakar Shiddiq dan Umar Ibnu Khattab.    

Secara khusus tidak ditemukan dalil tentang keutamaan shalat atau berdoa di Raudah selain pernyataan Rasulullah SAW dalam hadits riwayat Bukhori di atas. Namun fakta yang terjadi tempat antara rumah dan mimbar ini telah menjadi rebutan jamaah yang fenomenal.

Semangat jamaah untuk shalat dan berdoa di Raudah memang hal wajar, asal mereka tidak saling menyakiti. Areanya terbatas. Kunci keberhasilan ibadah dan kabulnya doa bukan semata ditentukan oleh tempat tertentu seperti Raudah, akan tetapi di bagian manapun dari Masjid Nabawi kita beribadah. Syaratnya kita beribadah atau berdoa dengan  tata cara yang benar dan dengan kekhusyuan yang tinggi.

Sabtu, 20 Agustus 2016

Wajib Tahu, Ini Wajah Baru KORPRI Kedepannya




Saat ini ada terobosan baru yang dilakukan oleh jajaran Dewan Pengurus KORPRI Nasional yaitu digitalisasi komunikasi dan layanan anggota KORPRI menuju terwujudnya KORPRI baru. Grand Degain terobosan yang kini tengah digodog dan masih dalam tahap penyempurnaan



Zudan Arif Fakrulloh selaku Ketua Umum KORPRI  menyatakan bahwa, "KORPRI baru adalah KORPRI yang peduli anggotanya, yang mensejahterakan anggotanya dan memfasilitasi untuk memudahkan hidup anggotanya."



KORPRI menjalin kerjasama dengan PT. Global Oase Indonesia untuk mengoptimalkan komunikasi dan layanan KORPRI dalam rangka untuk mengoperasionalkan rebranding KORPRI. Acara penandatangananMemorandum of Understanding antara Dewan Pengurus KORPRI Nasional dengan PT. Global Oase Indonesia ini dilaksanakan di Gedung KORPRI Jakarta, Rabu (17/08),

style="font-family: Lato, Arial, Verdana, "Helvetica Neue", Helvetica, sans-serif; line-height: 25.6px;">

Menurut Zudan, meskipun penandatanganan MoU ini berlangsung singkat, sekitar 30 menit, namun akan berdampak baik untuk 25 tahun kedepan. "17 adalah tanggal baik, secara simbolik merdeka dan mandiri. Tiga puluh menit tapi berdampak besar untuk 25 tahun ke depan," ungkapnya. 



Bentuk nyata terobosan ini adalah dengan memindahkan komunikasi manual ke digital dengan memanfaatkan berbagai media online dan media sosial untuk para anggotanya. KORPRI juga akan memfasilitasi pemenuhan kebutuhan sehari-hari anggota KORPRI dengan membuka toko online KORPRI. "Ketika koneksi diubah pasti dunia berubah. Koneksi manual diubah ke digital, KORPRI berubah. Tugas kita mendorong seluruh anggota agar memanfaatkan media digital," tambah Zudan.



Dalam kesempatan itu. Ervik Adisusanto selaku pimpinan PT. Global Oase Indonesia menyatakan komitmennya untuk melakukan langkah cepat dalam rangka mewujudkan MoU tersebut. Menurutnya ada tiga fokus yang akan dilakukan oleh pihaknya, antara lain adalah media center, digital asset dan toko online.



"Kami akan bergerak cepat, mulai besok akan melakukan audit komunikasi atau assessment. Itu menjadi bahan untuk komunikasi ideal yang akan kita bangun," tutur Ervik dalam sambutannya. 
Sumber: asncpns.com
Demikian informasi mengenai Perombakan dalam pelayanan KORPRI kedepannya sehingga lebih bermanfaat untuk para Anggotanya

Jumat, 19 Agustus 2016

Empat Penyusup Ditangkap Petugas Haji Daker Mekkah

Author:  Posted on 7:54 am
Jemaah dari Indonesia kloter pertama sudah mulai berdatangan ke Mekkah sehingga kepadatan kota makin terasa. Di pondokan pun demikian, jemaah lalu lalu lalang masih mengenakan pakaian ihram untuk ibadah umrah. Semua sama, masih mengenakan pakaian umrah. Saat demikian, empat orang tidak dikenal masuk ke pondokan jemaah. Sontak dinterogasi lalu ditahan karena diduga penyusup ke pemondokan haji Indonesia di Pemondokan 806, Jarwal, Mekkah, Arab Saudi.
Pihak Kepala Seksi Perlindungan Jamaah (Linjam) Daerah Kerja (Daker) Makkah, Wagirun Tupan Towinangun, menuturkan awalnya petugas Linjam Sektor 08 melihat empat orang yang mencurigakan. Keempatnya turun dari mobil dengan kondisi sudah berpakaian ihram. Mereka mengaku petugas haji, kata Wagirun setelah apel upacara pagi di kantor Daker Makkah, Jarwal, Makkah, Arab Saudi, Jumat (19/08/2016).
Dengan berlagak seperti normalnya petugas haji, keempatnya langsung berbaur dengan jamaah kloter SOC-01 yang saat itu baru datang dari Madinah pada Kamis (18/08/2016) siang. Situasinya saat itu kacau karena jemaah baru turun, katanya.
Namun, petugas linjam sektor terus menempel keempatnya. Ketika ditanya, keempat orang asal Indonesia itu memberikan jawaban yang berbelit-belit dan berubah-ubah.  ”Awalnya mengaku petugas sektor, lalu ngakunya petugas daker,” katanya. “Mereka ngaku orang Kemenag, tapi orang Kemenag tak ada yang tahu.”
Ketika petugas sektor sedang menanyai mereka, pihak Maktab (lembaga yang mewakili Arab Saudi dalam urusan haji) menelepon pihak kepolisian.”Kita belum sempat menginterogasi maksud kedatangan keempatnya, karena polisi sudah datang dan langsung menahan mereka,” katanya. “Dugaan sementara adalah penyusupan.”
Mengantisipasi hal tersebut agar tidak terjadi lagi, Wagirun mengingatkan agar para jemaah harus lebih solid dan saling mengenal satu sama lain sehingga tahu jika ada penyusup atau orang asing tak dikenal.
Sebelumnya jamaah telah dihimbau untuk tidak menerima tamu di kamar hotel. Juga agar setiap kerabat yang berkunjung diharapkan diterima di lobi hotel mengingat setiap pemondokan telah difasilitasi dengan lobi.
Hal ini juga mempertimbangkan dari setiap kamar yang menampung lebih dari satu jemaah, jadi himbauan untuk tidak menerima tamu di kamar juga ditujukan agar tidak mengganggu kenyamanan jemaah lain.
Pada kesempatan yang sama Wagirun juga mengimbau jamaah untuk tidak melakukan foto selfie di fasilitas-fasilitas strategis Arab Saudi dan mematuhi tanda-tanda dilarang berfoto. Hal ini dilakukan agar Jemaah haji tidak berurusan dengan pihak aparat keamanan.
“Ini untuk menghindari berurusan dengan aparat,” katanya.

Kamis, 18 Agustus 2016

Romanus Minta Simpatisannya Dukung Fredy-Sularso



Mantan Bupati Merauke, Romanus Mbaraka sedang memberikan arahan kepada masyarakat di halaman rumahnya. Jubi/Frans L Kobun
Merauke, Jubi – Ratusan warga di lingkungan Brawijaya dan simpatisan Romanus Mbaraka memadati halaman di depan rumahnya untuk mengikuti  syukuran bersama pada Hari Ulang Tahun (HUT) Proklamasi Kemerdekaan RI ke-71  semalam. Sekaligus pembagian hadiah berupa uang dari beberapa mata lomba yang telah diselenggarakan  beberapa hari sebelum.

Mantan Bupati Merauke, Romanus Mbaraka mengingatkan kepada semua orang agar memberikan dukungan kepada Bupati-Wakil Bupati Merauke, Frederikus Gebze-Sularso untuk memimpin daerah ini lima tahun ke depan. Tidak perlu lagi membangun perbedaan politik. Semuanya telah selesai.

“Rakyat di 179 kampung, delapan kelurahan dan 20 distrik,  telah memberikan dukungan kepada Freddy-Sularso. Olehnya,  mereka harus di dukung memimpin Merauke dengan baik, agar daerah ini tidak hancur,” katanya dalam sambutannya pada Rabu (17/8) malam,



Romanus menegaskan  kegiatan yang dilakukannya,  tidak ada nuansa politisnya. Namun semata-mata untuk syukuran HUT Proklamasi RI. “Beberapa waktu lalu, warga di lingkungan di sekitar Jalan Brawijaya  datang dan meminta agar kalau dapat, ada kegiatan menjelang HUT kenegaraan,” tuturnya.

“Saat itu, saya merespon dan meminta ibu-ibu melakukan kegiatan apa saja yang bisa melibatkan anak-anak hingga orang dewasa. Jadilah perlombaan seperti lari karung, gigit sendok, gaplek, futsal serta beberapa kegiatan lain,”  katanya.

Dari hasil perlombaan tersebut, jelas Romanus, mereka yang keluar sebagai juara diberikan hadiah berupa uang.

Salah seorang Warga Merauke, Johan Pakage mengatakan, sosok dari Mantan Bupati Merauke, Romanus Mbaraka tidak akan pernah dilupakan rakyat. “Jadi, wajar saja ketika ada syukuran seperti begini tidak hanya melibatkan lingkungan, namun simpatisan maupun massa fanatik, meskipun hanya mendengar dari orang lain, mereka pasti akan datang,” tegasnya. (*)

Sabtu, 11 Juni 2016

Ternyata Dalil Larangan Dzikir Berjamaah Tidak Shahih



Ternyata Dalil Larangan Dzikir Berjamaah Tidak Shahih

 Posted on November 24, 2015 by  Ustadz Dzorif Bin YahyaTernyata Dalil Larangan Dzikir Berjamaah Tidak ShahihOleh : Ustadz Dzorif Bin Yahya?Atsar Ibnu Mas`ud tentang larangan dzikir bersama itu tidak shahih !Di antara dalil yang dijadikan dasar argumentasi untuk menolak berzikir bersama adalah atsar dari sahabat Ibnu Masud ra. Dikisahkan bahwa Ibnu Masud melihat suatu kaum berdzikir bersama-sama dalam suatu majlis dengan suara keras dalam masjid kemudian beliau menyebut mereka sebagai pelaku bid`ah dan memerintahkan untuk mengusir mereka dari masjid.Mari kita lihat tanggapan para ulama mengenai atsar ini.Syaikh Ibnu Hajar al-Haitsami mengomentari atsar tersebut :وَأَمَّا ما نُقِلَ عن ابْنِ مَسْعُودٍ أَنَّهُ رَأَى قَوْمًا يُهَلِّلُونَ بِرَفْعِ الصَّوْتِ في الْمَسْجِدِ فقال ما أُرَاكُمْ إلَّا مُبْتَدِعِينَ حتى أَخْرَجَهُمْ من الْمَسْجِدِ فلم يَصِحَّ عنه بَلْ لم يَرِدMengenai apa yang dinukilkan dari sahabat Ibnu Mas`ud bahwa beliau melihat suatu kaum bertahlil dengan suara keras di masjid kemudian berkata, “Aku yakin kalian adalah ahli bid`ah.” Kemudian beliau mengusir mereka dari masjid. Atsar ini tidak benar berasal dari beliau dan tidak datang yang seperti itu. (Fatawa Fiqhiyah Kubro)Imam Munawi mengatakan hal yang hampir serupa, beliau berkataوأما ما نقل عن ابن مسعود من أنه رأى قوما يهللون برفع الصوت في المسجد فقال ما اراكم إلا مبتدعين وأمر بإخراجهم فغير ثابت. وبفرض ثبوته يعارضه ما في كتاب الزهد لأحمد عن شفيق بن أبي وائل قال هؤلاء الذين يزعمون أن عبد الله كان ينهى عن الذكر ما جالسته مجلسا قط إلا ذكر الله فيه ، وأخرج أحمد في الزهد عن ثابت البناني : إن أهل الذكر ليجلسون إلى ذكر الله وإن عليهم من الآثام مثل الجبال وغنهم ليقومون من ذكر الله ما عليهم منها شئ اه.Adapun yang dinukilkan dari sahabat Ibnu Mas`ud bahwa beliau melihat suatu kaum bertahlil dengan suara keras di masjid kemudian berkata, “Aku yakin kalian adalah ahli bid`ah.” Kemudian beliau memerintahkan untuk mengusir mereka. Atsar ini tidak tsabit (tetap). Kalau pun kita anggap atsar ini tetap, Atsar ini bertentangan dengan yang diriwayatkan dalam kitab Zuhud milik Imam Ahmad dari Syaqiq bin Abi Wa`il berkata, “Mereka berpikir bahwa Abdullah melarang dari suatu dzikir, sungguh tidaklah aku berkumpul dengannya dalam satu perkumpulan pun kecuali disana dilakukan dzikir kepada Allah.” Imam Ahmad juga meriwayatkan, dari Tsabit al Banana, “Sesungguhnya ahli dzikir mereka duduk untuk berdzikir kepada Allah. Ketika itu mereka memiliki dosa seperti gunung Lalu sungguh mereka berdiri dalam keadaan tidak memiliki sedikut pun dosa. (Faidhul Qodir)Imam Suyuthi berkomentar tentang atsar tersebut :هذا الأثر عن ابن مسعود يحتاج إلى بيان سنده ، ومن أخرجه من الأئمة الحفاظ في كتبهم وعلى تقدير ثبوته فهو معارض بالأحاديث الكثيرة الثابتة المتقدمة وهي مقدمة عليه عند التعارض ،Atsar dari Ibnu Masud ini perlu diteliti sanadnya dan siapa yang mengeluarkan daripada imam hufadz di kitab-kitab mereka. Kalau pun kita kira-kirakan atsar ini ada maka ia bertentangan dengan hadits-hadits shohih yang banyak dan tetap yang terdahulu. Maka hadits hadits tersebut didahulukan ketika terjadi pertentangan. (al Hawi)Al-Alusi mengomentari atsar tersebut :لا يصح عند الحفاظ من الأئمة المحدثينIni tidak shohih menurut para hafidz daripada para imam ahli hadits. (Ruhul Maani)Maka jelaslah sudah bahwa berdzikir berjamaah bukan suatu bidah. Sangat tendesius jika kita menggunakan satu dalil lemah untuk meruntuhkan banyak dalil-dalil shohih.Bahkan, melihat betapa besarnya ganjaran yang diberikan bagi mereka yang berkumpul untuk berdzikir, maka perkumpulan dzikir itu dihukumi sunnah dan dianjurkan. Al Imam Nawawi mengatakan :اعلم أنه كما يُستحبُّ الذكر يُستحبُّ الجلوس في حِلَق أهله، وقد تظاهرت الأدلة على ذلكKetahuilah bahwa sebagaimana disunahkan untuk berdzikir begitupula sunah hukumnya duduk di halaqoh (perkumpulan) dzikir, sungguh dalil-dalil telah saling menguatkan mengenai hal ini (Adzkar Nawawi)