Tulisan Berjalan

SUKSES KOMUNITAS MAJU JOS, AKHIRNYA BIMBINGAN DIGITAL MARKETING SECARA GRATIS TANPA BATAS TELAH MEMBERI MANFAAT BESAR
Tampilkan postingan dengan label Keutamaan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Keutamaan. Tampilkan semua postingan

Minggu, 12 Februari 2012

Keutamaan shalawat kepada Sayyidul Basyar SAW



Sesungguhnya Allah dengan segala kekuasaan-Nya telah mengutus nabi-Nya Muhammad dan telah memberinya kekhususan dan kemuliaan untuk menyampaikan risalah.

Allah SWT telah menjadikannya rahmat bagi seluruh alam dan pemimpin bagi orang-orang yang bertaqwa serta menjadikannya orang yang dapat memberi petunjuk ke jalan yang lurus. Seorang hamba harus mentaatinya, menghormati dan melaksanakan hak-haknya. Dan di antara hak-haknya adalah Allah mengkhususkan baginya sholawat dan memerintahkan kita untuk itu di dalam kitab-Nya yang agung (Al-Qur’an) dan Sunnah nabi-Nya yang mulia (Hadits).

Orang yang yang bersholawat untuknya akan memperoleh pahala yang berlipat ganda. Sungguh berbahagialah orang yang mendapatkan itu. Dan karena masalah ini memiliki urgensi yang sangat besar dan pahala yang besar pula, maka kami merasa perlu untuk mengeluarkan tulisan-tulisan sederhana ini, yang di dalamnya terdapat motivasi untuk memperbanyak sholawat dan salam untuk nabi dan rasul yang paling mulia ini.

Ya Allah! Berilah Sholawat dan Salam atas nabi dan kekasih-Mu Muhammad selama siang dan malam yang silih berganti.


Pengertian Sholawat dan Salam atas nabishallallahu ‘alaihi wasallam:


Allah subhaanhu wa ta’aala berfirman:

} إنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا{

“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bersholawat untuk nabi. Hai orang-orang yang beriman, bersholawatlah kamu untuk nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (Q.S. Al-Ahzab: 56)

Ibnu Katsir-Rahimahullah- berkata: “Maksud ayat ini adalah bahwa Allah subhaanhu wa ta’aala mengabarkan kepada hamba-hamba-Nya tentang kedudukan hamba dan nabi-Nya (Muhammad) di sisi-Nya di langit di mana malaikat-malaikat bersholawat untuknya, lalu Allah subhaanhu wa ta’aala memerintahkan makhluk-makhluk yang ada di bumi untuk bersholawat dan salam untuknya, agar pujian tersebut berkumpul untuknya dari seluruh alam baik yang ada di atas maupun yang ada di bawah.”

Ibnul Qoyyim -Rahimahullah- berkata dalam buku “Jalaul Afham”“Artinya bahwa jika Allah dan malaikat-malaikat-Nya bersholawat untuk rasul-Nya, maka hendaklah kalian juga bersholawat dan salam untuknya karena kalian telah mendapatkan berkah risalah dan usahanya, seperti kemuliaan di dunia dan di akhirat.”

Banyak pendapat tentang pengertian Sholawat untuk nabi shallallahu ‘alaihi wasallam

, dan yang benar adalah seperti apa yang dikatakan oleh Abul Aliyah: “Sesungguhnya Sholawat dari Allah itu adalah berupa pujian bagi orang yang bersholawat untuk beliau di sisi malaikat-malaikat yang dekat” -Imam Bukhari meriwayatkannya dalam Shohihnya dengan komentar yang kuat- Dan ini adalah mengkhususkan dari rahmat-Nya yang bersifat umum. Pendapat ini diperkuat oleh syekh Muhammad bin ‘Utsaimin.

Salam: Artinya keselamatan dari segala kekurangan dan bahaya, karena dengan merangkaikan salam itu dengan sholawat maka kitapun mendapatkan apa yang kita inginkan dan terhapuslah apa yang kita takutkan. Jadi dengan salam maka apa yang kita takutkan menjadi hilang dan bersih dari kekurangan dan dengan sholawat maka apa yang kita inginkanmenjadi terpenuhi dan lebih sempurna. Demikian yang dikatakan oleh Syekh Muhammad bin ‘Utsaimin.


Hukum Sholawat Untuk Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam

Menurut madzhab Hanbaliy, sholawat dalamtasyahhud akhir itu adalah termasuk di antara rukun-rukun sholat.

Al-Qodhi Abu Bakar bin Bakir berkata: “Allah subhaanhu wa ta’aala telah mewajibkan makhluk-Nya untuk bersholawat dan salam untuk nabi-Nya, dan tidak menjadikan itu dalam waktu tertentu saja. Jadi yang wajib adalah hendaklah seseorang memperbanyak sholawat dan salam untuk beliau dan tidak melalaikannya.”


Saat-Saat Yang Disunnahkan dan Dianjurkan Membaca Sholawat dan Salam Untuk Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam:


1. Sebelum berdoa:

Fadhalah bin ‘Abid berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mendengar seorang laki-laki berdoa dalam sholatnya, tetapi tidak bersholawat untuk nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, maka beliau bersabda: “Orang ini tergesa-gesa” Lalu beliau memanggil orang tersebut dan bersabda kepadanya dan kepada yang lainnya:

((إذَا صَلَّى أحَدُكُمْ فَلْيَبْدَأْ بِتَحْمِيدِ اللهِ وَالثَّنَاءِ عَلَيهِ ، ثُمَّ يُصَلِّي عَلَى النَّبِيِّ ، ثُمَّ لِيَدْعُ بَعْدُ بِمَا شَاءَ))

“Bila salah seorang di antara kalian sholat (berdoa) maka hendaklah ia memulainya dengan pujian dan sanjungan kepada Allah lalu bersholawat untuk nabi, kemudian berdoa setelah itu dengan apa saja yang ia inginkan.”[H.R. Abu Daud, Tirmidzi, Ahmad dan Hakim]

Dalam salah satu hadits disebutkan:

((الدُّعَاءُ مَحْجُوبٌ حَتَّى يُصَلِّيَ الدَّاعِي عَلَى النَّبِيّ صلى الله عليه وسلم ))

“Doa itu terhalangi, hingga orang yang berdoa itu bersholawat untuk nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.” [H.R. Thabarani]

Ibnu ‘Atha berkata: “Doa itu memiliki rukun-rukun, sayap-sayap, sebab-sebab dan waktu-waktu. Bila bertepatan dengan rukun-rukunnya maka doa itu menjadi kuat, bila sesuai dengan sayap-sayapnya maka ia akan terbang ke langit, bila sesuai dengan waktu-waktunya maka ia akan beruntung dan bila bertepatan dengan sebab-sebabnya maka ia akan berhasil.”

Adapun rukun-rukunnya adalah menghadirkan hati, perasaan tunduk, ketenangan, kekhusyu’an, dan ketergantungan hati kepada Allah, sayap-sayapnya adalah jujur, waktu-waktunya adalah di saat sahur dan sebab-sebabnya adalah sholawat untuk nabishallallahu ‘alaihi wasallam.


2. Ketika menyebut, mendengar dan menulis nama beliau:

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallambersabda:

((رَغَمَ أَنْفُ رَجُلٍ ذُكِرْتُ عِنْدَهُ فَلَمْ يُصَلِّ عَلَيَّ))

“Celakalah seseorang yang namaku disebutkan di sisinya lalu ia tidak bersholawat untukku.”[H.R. Tirmidzi dan Hakim]


3. Memperbanyak sholawat untuknya pada hari Jum’at:

Dari ‘Aus bin ‘Aus berkata: “Rasulullahshallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

((إنَّ أفْضَلَ أيَّامِكُمْ يَوُمُ الجُمْعَةِ فَأَكْثِرُوا عَلَيَّ مِنَ الصَّلاَةِ فِيهِ فَإِنَّ صَلاَتَكُمْ مَعْرُوضَةٌ عَلَيَّ ...))

“Sesungguhnya di antara hari-hari yang paling afdhal adalah hari Jum’at, maka perbanyaklah sholawat untukku pada hari itu, karena sholawat kalian akan sampai kepadaku......” [R. Abu Daud, Ahmad dan Hakim]


4. Sholawat untuk nabi ketika menulis surat dan apa yang ditulis setelah Basmalah:

Al-Qodhi ‘Iyadh berkata: “Inilah saat-saat yang tepat untuk bersholawat yang telah banyak dilakukan oleh umat ini tanpa ada yang menentang dan mengingkarinya. Dan tidak pula pada periode-periode awal. Lalu terjadi penambahan pada masa pemerintahan Bani Hasyim -Daulah ‘Abbasiah- lalu diamalkan oleh umat manusia di seluruh dunia.”

Dan di antara mereka ada pula yang mengakhiri bukunya dengan sholawat.


5. Ketika masuk dan keluar mesjid:

Dari Fatimah -Radhiyallahu ‘Anha- berkata:“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallambersabda: “Bila anda masuk mesjid, maka ucapkanlah:

((بِسْمِ اللهِ وَالسَّلاَمُ عَلَى رَسُولِ اللهِ اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ وَاغْفِرْ لَنَا وَسَهِّلْ لَنَا أبْوَابَ رَحْمَتِكَ))

”Dengan nama Allah, salam untuk Rasulullah, ya Allah sholawatlah untuk Muhammad dan keluarga Muhammad, ampunilah kami dan mudahkanlah bagi kami pintu-pintu rahmat-Mu.”

“Dan bila keluar dari mesjid maka ucapkanlah itu, tapi (pada penggalan akhir) diganti dengan:

((وَسَهِّلْ لَنَا أبْوَابَ فَضْلِكَ))

“Dan permudahlah bagi kami pintu-pintu karunia-Mu.” [H.R. Ibnu Majah dan Tirmidzi]


Cara Sholawat dan Salam Untuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam

Allah shallallahu ‘alaihi wasallamberfirman:

} إنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا{

“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bersholawat untuk nabi. Hai orang-orang yang beriman, bersholawatlah kamu untuk nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (Q.S. Al-Ahzab: 56)

Jadi yang utama adalah dengan menggandengkan sholawat dan salam bersama-sama, dengan harapan agar doanya dapat dikabulkan oleh Allah shallallahu ‘alaihi wasallam Inilah bentuk sholawat dan salam untuk beliau shallallahu ‘alaihi wasallam Dari Abi Muhammad bin ‘Ajrah -Radhiyallahu ‘Anhu-berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam keluar kepada kami, lalu saya berkata: “Wahai Rasulullah! Kami telah mengetahui bagaimana kami memberi salam kepadamu, maka bagaimana kami bersholawat untukmu?” Maka beliau bersabda: “Katakanlah:

((اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى آلِ إبْرَاهِيمَ إنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ))

“Ya Allah! Berkatilah Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau telah memberkati keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkaulah Maha Terpuji lagi Maha Pemurah.”[Muttafqun ‘Alaihi]

Dan dari Abi Hamid As-Sa’id -Radhiyallahu ‘Anhu- berkata: “Mereka bertanya: “Ya Rasulullah bagaimana kami bersholawat untukmu? Beliau menjawab: “Katakanlah:

((اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى أزْوَاجِهِ وَذُرِّيَّتِهِ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إبْرَاهِيمَ ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى أزْوَاجِهِ وَذُرِّيَّتِهِ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إبْرَاهِيمَ ، إنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ))

“Ya Allah! Berilah sholawat untuk Muhammad, istri-istri dan keturunannya, sebagaimana Engkau memberi sholawat untuk Ibrahim. Berkatilah Muhammad, istri-istri dan keturunannya, sebagaimana Engkau memberkati Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Pemurah.” [Muttafaqun ‘Alaihi]

Kedua hadits ini menunjukkan bentuk sholawat yang sempurna untuk Rasulullahshallallahu ‘alaihi wasallam.


Keutamaan Sholawat dan Salam Untuk Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam

Dari Umar -Radhiyallahu ‘Anhu berkata:“Saya telah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

((إذَا سَمِعْتُمُ المُؤَذِّنَ فَقُولُوا مِثْلَ مَا يَقُولُ وَصَلُّوا عَلَيَّ فَإنَّهُ مَنْ صَلَّى عَلَيَّ مَرَّةً وَاحِدَةً صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ عَشْرًا ثُمَّ سَلُوا لِي الوَسِيلَةَ فَإنَّهَا مَنْزِلَةٌ فِي الجَنَّةِ لاَ تَنْبَغِي إلاَّ لِعَبْدٍ مِنْ عِبَادِ اللهِ وَأرْجُو أنْ أكُونَ هُوَ فَمَنْ سَأَلَ لِي الوَسِيلَةَ حَلَّتْ عَلَيْهِ الشَّفَاعَةُ))

“Jika kalian mendengar orang yang adzan maka ucapkanlah seperti apa yang ia ucapkan dan bersholawatlah untukku karena barangsiapa yang bersholawat untukku sekali maka Allah akan bersholawat untuknya sepuluh kali, kemudian mintalah wasilah (kedudukan mulia di surga) untukku, karena ia adalah suatu kedudukan di surga yang tidak pantas diberikan kecuali kepada seorang hamba dari hamba-hamba Allah dan semoga akulah hamba itu, maka barangsiapa yang memohon untukku wasilah maka ia berhak mendapatkan syafa’at.” [H.R. Muslim]

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallambersabda:

((مَنْ صَلَّى عَلَيَّ حِيْنَ يُصْبِحُ عَشْرًا وَحِينَ يُمْسِي عَشْرًا أدْرَكَتْهُ شَفَاعَتِي))

“Barangsiapa yang bersholawat untukku di waktu pagi sepuluh kali dan di waktu sore sepuluh kali, maka ia berhak mendapatkan syafa’atku.” [H.R. Thabarani]

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallambersabda:

((مَنْ صَلَّى عَلَيَّ وَاحِدَةً صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْرًا))

“Barangsiapa yang bersholawat atasku sekali, maka Allah akan bersholawat untuknya sepuluh kali.” [H.R. Muslim, Ahmad dan perawi hadits yang tiga]

Dan dari Abdurrahman bin ‘Auf -Radhiyallahu ‘Anhu- berkata: “Saya telah mendatangi nabi shallallahu ‘alaihi wasallam ketika ia sedang sujud dan memperpanjang sujudnya. Beliau bersabda:“Saya telah didatangi Jibril, ia berkata: “Barangsiapa yang bersholawat untukmu, maka saya akan bersholawat untuknya dan barangsiapa yang memberi salam untukmu maka saya akan memberi salam untuknya, maka sayapun bersujud karena bersyukur kepada Allah.” [H.R. Hakim, Ahmad dan Jahadhmiy]

Ya’qub bin Zaid bin Tholhah At-Taimiy berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Telah datang kepadaku (malaikat) dari Tuhanku dan berkata: “Tidaklah seorang hamba yang bersholawat untukmu sekali kecuali Allah akan bersholawat untuknya sepuluh kali.” Maka seseorang menuju kepadanya dan bertanya: “Ya Rasulullah! Apakah saya jadikan seperdua doaku untukmu?” Beliau menjawab: “Jika anda mau”. Lalu bertanya: “Apakah saya jadikan sepertiga doaku?” Beliau bersabda: “Jika anda mau” Ia bertanya: “Kalau saya jadikan seluruh doaku?” Beliau bersabda: “Jika demikian maka cukuplah Allah sebagai motivasi dunia dan akhiratmu.”[H.R. Al-Jahdhami, Al-Albani berkata: “Hadits Mursal dengan Isnad yang Shohih]

Dari Abdullah bin Mas’ud dari Nabishallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

((إنَّ للهِ مَلاَئِكَةً سَيَّاحِينَ يُبَلِّغُونَنِي مِنْ أُمَّتِي السَّلاَمَ))

“Sesungguhnya Allah memiliki malaikat-malaikat yang berkeliling menyampaikan salam kepadaku dari umatku.” [H.R. Nasa’i dan Hakim]

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallambersabda: “Barangsiapa yang bersholawat untukku sekali maka Allah akan bersholawat untuknya sepuluh kali, diampuni sepuluh dosa-dosanya dan diangkat baginya sepuluh derajat.” [H.R. Ahmad dan Bukhari, Nasa’i dan Hakim dan ditashih oleh Al-Albani]

Hadits marfu’ dari Ibnu Mas’ud: “Manusia yang paling utama di sisiku pada hari kiamat adalah orang yang paling banyak bersholawat untukku.” [H.R. Tirmidzi dan berkata: “Hasan ghorib dan H.R. Ibnu Hibban]

Dari Jabir bin Abdullah berkata: “Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa yang ketika mendengarkan adzan membaca:

((اللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلاَةِ القَائِمَةِ ، آتِ مُحَمَّدًا الوَسِيلَةَ وَالفَضِيلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُودًا الَّذِي وَعَدْتَهُ))

“Ya Allah! Tuhan pemilik adzan yang sempurna ini dan sholat yang ditegakkan, berilah Muhammad wasilah dan fadhilah dan bangkitkanlah ia pada tempat terpuji yang telah Engkau janjikan untuknya.”

Maka ia berhak mendapatkan syafa’at pada hari kiamat.” [H.R. Bukhari dalam shohihnya]


Celaan Bagi Yang Tidak Bersholawat Untuk Nabi.


Dari Abu Huraerah -Radhiyallahu ‘Anhu-­berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Celakalah seseorang yang jika namaku disebut di sisinya ia tidak bersholawat untukku, celakalah seseorang, ia memasuki bulan Ramadhan kemudian keluar sebelum ia diampuni, celakalah seseorang, kedua orang tuanya telah tua tetapi keduanya tidak memasukkannya ke dalam surga.”Abdurrahman salah seorang perawi hadits dan Abdurrahman bin Ishak berkata: “Saya kira ia berkata: “Atau salah seorang di antara keduanya” [H.R. Tirmidzi dan Bazzar]

Dari Ali bin Abi Thalib, dari Rasulullahshallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

((البَخِيلُ كُلَّ البُخْلِ الَّذِي ذُكِرْتُ عِنْدَهُ فَلَمْ يُصَلِّ عَلَيَّ))

“Orang yang paling bakhil adalah seseorang yang jika namaku disebut ia tidak bersholawat untukku.” [H.R. Nasa’i, Tirmidzi dan Thabaraniy]

Dari Ibnu Abbas, Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

((مَنْ نَسِيَ الصَّلاَةَ عَلَيَّ خُطِئَ طَرِيقَ الجَنَّةَ))

“Barangsiapa yang lupa mengucapkan sholawat untukku maka ia telah menyalahi jalan surga.” [Telah ditashih oleh Al-Albani]

Dari Abu Hurairah, Abul Qosim bersabda:“Suatu kaum yang duduk pada suatu majelis lalu mereka bubar sebelum dzikir kepada Allah dan bersholawat untuk nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, maka Allah akan menimpakan kebatilan atas mereka, bila Ia menghendaki maka mereka akan disiksa dan bila Ia menghendaki maka mereka akan diampuni.”[H.R. Tirmidzi dan mentahsinnya serta Abu Daud]

Diriwayatkan oleh Abu Isa Tirmidzi dari sebagian ulama berkata: “Jika seseorang bersholawat untuk nabi shallallahu ‘alaihi wasallam sekali dalam suatu majelis, maka itu sudah memadai dalam majelis tersebut.”


Faedah dan Buah Sholawat Untuk Nabishallallahu ‘alaihi wasallam:


Ibnul Qoyyim menyebutkan 39 manfaat sholawat untuk nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, di antaranya adalah sebagai berikut:

1.Melaksanakan perintah Allah subhaanahu wa ta’aala

2.Mendapatkan sepuluh sholawat dari Allah bagi yang membaca sholawat satu kali.

3.Ditulis baginya sepuluh kebaikan dan dihapus darinya sepuluh kejahatan.

4.Diangkat baginya sepuluh derajat.

5.Kemungkinan doanya terkabul bila ia mendahuluinya dengan sholawat, dan doanya akan naik menuju kepada Tuhan semesta alam.

6.Penyebab mendapatkan syafa’at shallallahu ‘alaihi wasallam bila diiringi oleh permintaan wasilah untuknya atau tanpa diiringi olehnya.

7.Penyebab mendapatkan pengampunan dosa.

8.Dicukupi oleh Allah apa yang diinginkannya.

9.Mendekatkan hamba dengan nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pada hari kiamat.

10.Menyebabkan Allah dan malaikat-Nya bersholawat untuk orang yang bersholawat.

11.Nabi shallallahu ‘alaihi wasallammenjawab sholawat dan salam orang yang bersholawat untuknya.

12.Mengharumkan majelis dan agar ia tidak kembali kepada keluarganya dalam keadaan menyesal pada hari kiamat.

13.Menghilangkan kefakiran.

14.Menghapus predikat “kikir” dari seorang hamba jika ia bersholawat untuk nabishallallahu ‘alaihi wasallam ketika namanya disebut.

15.Orang yang bersholawat akan mendapatkan pujian yang baik dari Allah di antara penghuni langit dan bumi, karena orang yang bersholawat, memohon kepada Allah agar memuji, menghormati dan memuliakan rasul-Nya, maka balasan untuknya sama dengan yang ia mohonkan, maka hasilnya sama dengan apa yang diperoleh oleh rasul-Nya.

16.Akan mendapatkan berkah pada dirinya, pekerjaannya, umurnya dan kemaslahatannya, karena orang yang bersholawat itu memohon kepada Tuhannya agar memberkati nabi-Nya dan keluarganya, dan doa ini terkabul dan balasannya sama dengan permohonannya.

17.Nama orang yang bersholawat itu akan disebutkan dan diingat di sisi Rasulshallallahu ‘alaihi wasallam seperti penjelasan terdahulu, sabda Rasul:“Sesungguhnya sholawat kalian akan diperdengarkan kepadaku.” Sabda beliau yang lain: “Sesungguhnya Allah mewakilkan malaikat di kuburku yang menyampaikankepadaku salam dari umatku.” Dan cukuplah seorang hamba mendapatkan kehormatan bila namanya disebut dengan kebaikan di sisi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

18.Meneguhkan kedua kaki di atas Shirath dan melewatinya berdasarkan hadits Abdurrahman bin Samirah yang diriwayatkan oleh Said bin Musayyib tentang mimpi Rasulullahshallallahu ‘alaihi wasallam“Saya melihat seorang di antara umatku merangkak di atas Shirath dan kadang-kadang berpegangan lalu sholawatnya untukku datang dan membantunya berdiri dengan kedua kakinya lalu menyelamatkannya.” [H.R. Abu Musa Al-Madiniy]

19.Akan senantiasa mendapatkan cinta Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallambahkan bertambah dan berlipat ganda. Dan itu termasuk ikatan Iman yang tidak sempurna kecuali dengannya, karena seorang hamba bila senantiasa menyebut nama kekasihnya, menghadirkan dalam hati segala kebaikan-kebaikannya yang melahirkan cinta, maka cintanya itu akan semakin berlipat dan rasa rindu kepadanya akan semakin bertambah, bahkan akan menguasai seluruh hatinya. Tetapi bila ia menolak mengingat dan menghadirkannya dalam hati, maka cintanya akan berkurang dari hatinya. Tidak ada yang lebih disenangi oleh seorang pecinta kecuali melihat orang yang dicintainya dan tiada yang lebih dicintai hatinya kecuali dengan menyebut kebaikan-kebaikannya. Bertambah dan berkurangnya cinta itu tergantung kadar cintanya di dalam hati, dan keadaan lahir menunjukkan hal itu.

20.Akan mendapatkan petunjuk dan hati yang hidup. Semakin banyak ia bersholawat dan menyebut nabi, maka cintanyapun semakin bergemuruh di dalam hatinya sehingga tidak ada lagi di dalam hatinya penolakan terhadap perintah-perintahnya, tidak ada lagi keraguan terhadap apa-apa yang dibawanya, bahkan hal tersebut telah tertulis di dalam hatinya, menerima petunjuk, kemenangan dan berbagai jenis ilmu darinya. Ulama-ulama yang mengetahui dan mengikuti sunnah dan jalan hidup beliau, setiap pengetahuan mereka bertambah tentang apa yang beliau bawa, maka bertambah pula cinta dan pengetahuan mereka tentang hakekat sholawat yang diinginkan untuknya dari Allah.


Shalawat dan salam untuk nabi kita Muhammad, keluarga dan para sahabatnya, sampai akhir zaman. Amin.

Jumat, 27 Januari 2012

Keutamaan Berbakti Kepada Ibu : Al-Qamah Bersama Ibunya


Ringkasan ceritanya kurang lebih sebagai berikut:
Al-Qamah adalah seorang ahli ibadah. Tatkala sakartul maut, lidahnya tidak dapat mengucapkan kalimat “Laa ilaha illallah”. Rasulullah pun mendatanginya seraya bertanya kepada para sahabatnya: “Apakah ibunya masih hidup?” Jawab mereka: “Masih”. Sang Ibu pun dihadirkan, lantas menjelaskan bahwa dirinya telah mengutuk si anak [Al-Qamah] disebabkan  dia lebih mengutamakan istrinya daripada ibunya sendiri. Rasulullah meminta kepad sang  Ibu untuk mencabut kutukannya. Namun dia tidak bersedia, lantaran sudah kadung [terlanjur-ed] sakit hati. Ahirnya Rasulullah pun menyuruh para sahabatnya agar mengumpulkan kayu bakar untuk membakar Al-Qamah supaya lekas mati. Bagaimanapun juga, sebagai seorang ibu, dia tidak tega putranya mengalami nasib seperti itu lalu akhirnya si Ibu mencabut kutukannya. Sedetik kemudian Al-Qamah mampu mengucapkan “Laa ilaha illallah”. Lalu wafatlah dia
Kisah ini sangat masyhur dan laris dipasarkan oleh para khatib di mimbar-mimbar masjid atau  pada Hari Ibu.
Kisah ini diriwayatkan oleh Ibnul Jauziy dalam Al-Maudhu’at, Al-Uqailiy dalam Adh-Dhu’afa Al-Kabir, Al-Khara’itiy dalam Masawi’ Al-Ahlaq, Al-Baihaqi dalam Syu’abul Iman dan Ath-Thabrani dalam Al-Kabir sebagaimana disebutkan Imam As-Suyuthi dalam Al-‘Ali Al-Mashnu’ah.
Kisah ini bathi sebab kisah ini diriwayatkan dari jalan Faid Abu Warqa’ dari Abdullah bin Aufa. Berikut sekilas komentar ulama tentangnya:
Imam Ahmad berkata: “Matruk [ditinggalkan haditsnya]”. Ibnu Ma’in berkata: “Lemah dan tidak dipercaya”. Abu Hatim berkata: “Hadits-Haditsnya dari ‘Abdullah bin Abi Aufa adalah bathil [termasuk hadits ini-ed]. Seandainya ada orang yang bersumpah bahwa seluruh haditsnya [Faid bin Abu Warqa’] palsu, tidaklah dia disebut serang pengecut”. Al-Hakim berkata: “Dia meriwayatkan dari Abdullah bin Abi Aufa hadits-hadits maudhu’ [palsu]”. [Lihat Tahdziibut Tahdziib oleh Ibnu Hajar]
Komentar para ulama tentang kisah ini:
1. Ibnul Jauzi juga mencantumkan kisah ini dalam Al-Maudhu’at tanpa menyebut nama Al-Qamah, lalu berkmentar: “Hadits ini tidak shahih dari Rasulullah”
2. Imam Adz-Dzahabi menyebutan kisah ini secara ringaks dan berkata dalam Mizanul I’tidal: termasuk musibah Dawud bin Ibrahim adalah perkataannya: Menceritakan kami Ja’far bin Sulaiman menceritakan kami Faid dari ibnu Abi Aufa”, kemudian beliau [Adz-Dzhabi] menyebutkan kisah ini lalu berkata: “Faid adalah seorang yang hancur”.
3. Al-Hafizh Ibnu Hajar juga mengatakan hal serupa dalam Lisanul Mizan
4. Al-Hafizh Al-Haitsamiy berkata dalam Majma’ Az-Zawaid: “Hadits riwayat Ath-Thabraniy dan Ahmad secara ringkas sekali, tetapi dalam sanadnya terdapat seorang rawi yang bernama Faid Abu Warqa’ dia seorang yang matruk”.
Penelitian tentang Al-Qamah:
Nama Al-Qamah dalam kisah ini tidak jelas dan tersembunyi, Dan yakinnya hanya dibuat-buat oleh para pemalsu hadits sebab sahabat Nabi yang bernama Al-Qamah sangat jauh dari kisah bathil ini. Hal tersebut sangat jelas sekali bagi mereka yang membaca sejaarah sahabat bernama Al-Qamah dalam kitab Al-Ishabah dan Usdul Ghabah oleh Ibnu Atsir. Oleh karena itu kita tidak mendapati secara jelas namanya. Baik ayahnya, kakek, nama kabilah, kuniyahnya dan lain sebagainya.

Keutamaan Hari Jum'at

       Ketahuilah semoga Allah Swt membahagiakan anda bahwa hari Jum'at adalah penghulu segala hari. Ia mempunyai keutamaan yg sgt istimewa disisi Allah Swt. Pada hari itulah Allah telah menciptakan Nabi Adam as. Padanya pula hari kiamat akan jatuh, danAllah akan mengizinkan ahli surga untuk mengunjungi surga. Para Malaikat menamakan Hari Jum'at sebagai hari penambahan, disebabkan banyaknya pintu-pintu rahmat dibuka pada hari itu. Pada hari itu pula Allah akan melimpahkan KaruniaNYA dan menambahkan kebaikanNYA.
        Pada hari itu ada saat yg mulia dimana sgl permohonan dan doa akan dikabulkan. Saat yg mulia itu dirahasiakan sebagaimana telah dibicarakan oleh Imam Ghazali dan lainnya. Karena itu hendaklah anda membiasakan diri melakukan amalan-amalan yg shaleh dan pekerjaan-pekerjaan yg berkaitan dgn urusan agama pada hari itu. Jangan hendaknya anda melakukan pekerjaan-pekerjaan selain itu, kecuali pekerjaan-pekerjaan penting yg memang harus dilakukan. Jadikan hari jum'at sbg hari yg diutamakan untuk pekerjaan-pekerjaan akherat semata-mata. Cukuplah hari-hari yg lain dikhususkan untuk pekerjaan-pekerjaan dunia yg dianggap sia-sia dan tdk menguntungkan.
           Selebihnya hendaklah seorang Mu'min menjadikan seluruh siang dan malamnya tdk terlewat dari amalan-amalan untuk akherat. Jika yg demikian itu tdk bisa dilakukan, disebabkan tenaganya telah tersita untuk pekerjaan-pekerjaan dunia, maka paling tdk ia harus menyediakan sedikit waktunya untuk amalan-amalan akherat setiap hari.

Kamis, 26 Januari 2012

Keutamaan Sholat Berjamaah

Rasulullah Saw bersabda,"Pahala sholat berjamaah 27x lebih besar daripada sholat munfarid (yg dikerjakan sendiri)

."Rasulullah tdk melihat beberapa org bergabung dlm sholat berjamaah dan bersabda,"Saya ingin bahwa saya kan memerintahkan kpd seseorang memimpin sholat dan mengancam mereka yg tdk sholat berjamaah dan membakar rumah mereka.

"Dalam Sanad lain,"Saya mengancam orang-orang yg tdk sholat berjamaah dan memerintahkan agar rumah mereka dibakar dgn kayu bakar. Jika salah seorang dari mereka tahu pahala sholat Isya', ia pasti hadir pada sholat tersebut.

"Dalam sebuah Hadits dikatakan,"Barangsiapa yg hadir (berjamaah di Masjid) dlm sholat Isya',maka seakan-akan ia sholat separo malam. Dan barangsiapa yg hadir dlm sholat Shubuh, maka seakan-akan ia sholat sepanjang malam.

Keutamaan Adzan

Rasulullah Saw bersabda,"Tiga golongan manusia yg kelak pada Hari Kebangkitan akan menghuni bukit yg harum semerbak karena wewangian misk hitam. Mereka tdk takut dgn hisab dan tdk cemas karena bebas dari apa yg ditakutkan oleh manusia. Tiga golongan itu adalah 

  1. Orang yg membaca Al-Qur'an untuk mencari Ridho Allah dan mengimami sholat orang yg suka bersamanya.
  2. Orang yg mengumandangkan adzan di Masjid untuk mencari Ridho Allah dan menyeru manusia kpd jalan Allah.
  3. Orang yg meskipun diberi kesulitan dlm penghidupannya di dunia namun tdk meninggalkan amalan ukhrawi