Sampul depan buku Spiritual Entrepreneurship Quotient (SEQ).
Mayoritas penduduk Indonesia yang Muslim ternyata belum mampu menghadirkan entrepreneur (pengusaha) yang andal. Padahal, sepanjang sejarah Islam dimulai, para pengusaha telah lahir dan menorehkan tinta emasnya dalam sejarah dunia.
Rasulullah SAW tercatat dalam sejarah sebagai seorang pengusaha. Begitu pula dengan para sahabat, seperti Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin Khathab, Utsman bin Affan, Abdurrahman bin Auf, dan sebagainya.
Kedudukan pengusaha dalam sebuah negara sangat penting. Merekalah yang menggerakkan roda perekonomian sehingga mendorong kemajuan. Tetapi, gejala yang saat ini muncul banyak pengusaha yang merasa kosong jiwanya dan kehilangan makna hidup.
Mereka merasa hidupnya tidak bahagia walaupun semua pencapaian kesuksesan menurut ilmu pengetahuan modern telah mereka raih. Kondisi ini membuat banyak pengusaha mulai mencari makna dan tujuan hidup yang lebih tinggi (greater meaning and purpose) dengan berusaha mendalami kecerdasan spiritual dan menerapkan nilai-nilainya.
Kecerdasan spiritual adalah yang kita pakai untuk merengkuh makna, nilai, tujuan terdalam, dan motivasi tertinggi. Kecerdasan ini adalah cara untuk menggunakan makna, nilai, tujuan, dan motivasi itu dalam proses berpikir, apa saja keputusan yang kita buat dan perbuatan seperti apa yang patut kita lakukan.
Dalam buku ini, penulis menjabarkan tentang kiat-kiat menjadi pengusaha Muslim yang memiliki kecerdasan spiritual yang tinggi. Sebagai seorang pengusaha Muslim, penulis menyadari betapa pen tingnya nilai-nilai spiritual diterapkan dalam dunia usaha.
Bahkan lebih jauh, spiritual entrepreneurship harus disandarkan pada ajaran agama sebagai wujud dari rasa tanggung jawab kita kepada Tuhan (responsibility to God). Seorang pengusaha harus menyadari dalam setiap usaha terdapat campur tangan Sang Khalik. Untuk itu, sudah seharusnya para pengusaha menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan mempraktikkannya dalam kehidupan berbisnis.
Menurut penulis, ada beberapa poin penting dalam spiritual entrepreneurship quotient (SEQ) yang harus dimiliki oleh para pengusaha. Antara lain orientasi mengejar akhirat. Seorang pengusaha Muslim harus menyadari kenikmatan tertinggi yang Allah SWT berikan di dunia hanyalah satu bagian dari nikmat-Nya. Sedangkan, sisanya, Allah tahan dan akan di berikan kepada orang-orang beriman di surga. Karena itu, seorang pengusaha Muslim harus memiliki orientasi mengejar akhirat.
Rasulullah SAW tercatat dalam sejarah sebagai seorang pengusaha. Begitu pula dengan para sahabat, seperti Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin Khathab, Utsman bin Affan, Abdurrahman bin Auf, dan sebagainya.
Kedudukan pengusaha dalam sebuah negara sangat penting. Merekalah yang menggerakkan roda perekonomian sehingga mendorong kemajuan. Tetapi, gejala yang saat ini muncul banyak pengusaha yang merasa kosong jiwanya dan kehilangan makna hidup.
Mereka merasa hidupnya tidak bahagia walaupun semua pencapaian kesuksesan menurut ilmu pengetahuan modern telah mereka raih. Kondisi ini membuat banyak pengusaha mulai mencari makna dan tujuan hidup yang lebih tinggi (greater meaning and purpose) dengan berusaha mendalami kecerdasan spiritual dan menerapkan nilai-nilainya.
Kecerdasan spiritual adalah yang kita pakai untuk merengkuh makna, nilai, tujuan terdalam, dan motivasi tertinggi. Kecerdasan ini adalah cara untuk menggunakan makna, nilai, tujuan, dan motivasi itu dalam proses berpikir, apa saja keputusan yang kita buat dan perbuatan seperti apa yang patut kita lakukan.
Dalam buku ini, penulis menjabarkan tentang kiat-kiat menjadi pengusaha Muslim yang memiliki kecerdasan spiritual yang tinggi. Sebagai seorang pengusaha Muslim, penulis menyadari betapa pen tingnya nilai-nilai spiritual diterapkan dalam dunia usaha.
Bahkan lebih jauh, spiritual entrepreneurship harus disandarkan pada ajaran agama sebagai wujud dari rasa tanggung jawab kita kepada Tuhan (responsibility to God). Seorang pengusaha harus menyadari dalam setiap usaha terdapat campur tangan Sang Khalik. Untuk itu, sudah seharusnya para pengusaha menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan mempraktikkannya dalam kehidupan berbisnis.
Menurut penulis, ada beberapa poin penting dalam spiritual entrepreneurship quotient (SEQ) yang harus dimiliki oleh para pengusaha. Antara lain orientasi mengejar akhirat. Seorang pengusaha Muslim harus menyadari kenikmatan tertinggi yang Allah SWT berikan di dunia hanyalah satu bagian dari nikmat-Nya. Sedangkan, sisanya, Allah tahan dan akan di berikan kepada orang-orang beriman di surga. Karena itu, seorang pengusaha Muslim harus memiliki orientasi mengejar akhirat.
Karena itu, buku ini perlu dibaca oleh mereka yang sedang merintis atau membangun usaha serta mereka yang sudah lama menekuni profesi ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar