Sabtu, 24 Maret 2012, 18:11 WIB
Blogspot.com
Ilustrasi
REPUBLIKA.CO.ID, Suatu hari ibunda As-Sudais memarahi anaknya. Dia berkata, “Minggatlah kamu, sampai kamu bisa menjadi Imam di Masjidil Haram.”
Dan benar, kini anak itu telah menjadi imam besar. Dialah Syekh As-Sudais, yang suara merdunya dapat kita dengar dan nikmati manakala kita menunaikan shalat di Masjidil Haram, Makkah. Bahkan suara indahnya itu juga kerap kita dengar melalui berbagai CD yang kini bisa dengan mudah kita dapatkan di Indonesia.
Mungkin di antara kita juga pernah mendengar seorang ibu yang marah kepada anaknya, “Pergilah jangan pulang sampai kamu bisa menggetarkan kerajaan ini.” Dan benar, anak itu bisa mengetarkan kerajaan, sehingga rakyatnya menyembah kepada Allah.
Dan benar, kini anak itu telah menjadi imam besar. Dialah Syekh As-Sudais, yang suara merdunya dapat kita dengar dan nikmati manakala kita menunaikan shalat di Masjidil Haram, Makkah. Bahkan suara indahnya itu juga kerap kita dengar melalui berbagai CD yang kini bisa dengan mudah kita dapatkan di Indonesia.
Mungkin di antara kita juga pernah mendengar seorang ibu yang marah kepada anaknya, “Pergilah jangan pulang sampai kamu bisa menggetarkan kerajaan ini.” Dan benar, anak itu bisa mengetarkan kerajaan, sehingga rakyatnya menyembah kepada Allah.
Dia itu adalah Raden Syahid, alias Sunan Kalijaga. Dua kisah di atas adalah dua contoh kekuatan karamah (kemuliaan) seorang ibu. Doa ibu dikabulkan Allah, bahkan marahnya pun bisa menjadi kenyataan.
Buku yang berjudul Karamah Ibu Mengagumkan ini memuat banyak sekali contoh tentang kehebatan dan kekuatan karamah seorang ibu. Penulis menegaskan bahwa ibu adalah manusia yang mengalir terus kasih sayangnya hingga tidak terbatas. Peran Ibu melampaui batas-batas kebiasaan manusia. Ibu sejati hanya punya satu niat yang tulus, yaitu ingin membahagiakan anaknya. Ibu sejati hanya punya satu tujuan yang tidak pernah berhenti untuk diperjuangkan, yaitu mengantarkan anak meraih mimpi-mimpinya.
Karena itu Allah memberikan karamah secara khusus. Allah memberikan kemuliaan kepada ibu, melebihi kemuliaan yang diberikan kepada ayah. Bukti karamah itu ialah bahwa ibu selalu bisa memberikan apa saja yang terbaik untuk anaknya. Ibu selalu ada untuk anaknya dan bisa menghadirkan keajaiban di saat anak-anaknya dalam bahaya.
Penulis juga mengemukakan bahwa ibu adalah agen rahmat dan kasih sayang Allah. Dari ibulah, semua makhluk mendapatkan rahmah dan kasih sayang. Ia juga mengajak para pembaca buku ini untuk kembali kepada ibu dan meminta kasih sayangnya! “Kembalilah kepada ibu dan berbaktilah kepadanya! Pasti rahmat Allah akan segera diturunkan kepada Anda,” demikian pesan penulis.
Judul : Karamah Ibu Mengagumkan
Penulis : Saifuddin Aman & Sulaiman Shaqir
Penerbit : Al-Mawardi Prima
Cetakan : I, Maret 2012
Buku yang berjudul Karamah Ibu Mengagumkan ini memuat banyak sekali contoh tentang kehebatan dan kekuatan karamah seorang ibu. Penulis menegaskan bahwa ibu adalah manusia yang mengalir terus kasih sayangnya hingga tidak terbatas. Peran Ibu melampaui batas-batas kebiasaan manusia. Ibu sejati hanya punya satu niat yang tulus, yaitu ingin membahagiakan anaknya. Ibu sejati hanya punya satu tujuan yang tidak pernah berhenti untuk diperjuangkan, yaitu mengantarkan anak meraih mimpi-mimpinya.
Karena itu Allah memberikan karamah secara khusus. Allah memberikan kemuliaan kepada ibu, melebihi kemuliaan yang diberikan kepada ayah. Bukti karamah itu ialah bahwa ibu selalu bisa memberikan apa saja yang terbaik untuk anaknya. Ibu selalu ada untuk anaknya dan bisa menghadirkan keajaiban di saat anak-anaknya dalam bahaya.
Penulis juga mengemukakan bahwa ibu adalah agen rahmat dan kasih sayang Allah. Dari ibulah, semua makhluk mendapatkan rahmah dan kasih sayang. Ia juga mengajak para pembaca buku ini untuk kembali kepada ibu dan meminta kasih sayangnya! “Kembalilah kepada ibu dan berbaktilah kepadanya! Pasti rahmat Allah akan segera diturunkan kepada Anda,” demikian pesan penulis.
Judul : Karamah Ibu Mengagumkan
Penulis : Saifuddin Aman & Sulaiman Shaqir
Penerbit : Al-Mawardi Prima
Cetakan : I, Maret 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar