Tulisan Berjalan

SUKSES KOMUNITAS MAJU JOS, AKHIRNYA BIMBINGAN DIGITAL MARKETING SECARA GRATIS TANPA BATAS TELAH MEMBERI MANFAAT BESAR

Senin, 15 Februari 2016

Kencan Kilat Halal ala Malaysia, Seperti Apa?





EUTERS/Olivia Harris
Nina (24 tahun) tersenyum saat menghadiri Kencan Kilat Halal di Kuala Lumpur, Malaysia.
Nina (24 tahun) tersenyum saat menghadiri Kencan Kilat Halal di Kuala Lumpur, Malaysia.
REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR  --  Bayangkan datang pada kencan pertama, menemui seseorang, tetapi di samping Anda ada orang tua yang memberi nasehat. Itulah yang dapat ditemui padaevent Kencan Kilat Halal, sebuah layanan kontak jodoh yang mulai dilaksanakan pada tahun 2015 dengan tujuan menyediakan wadah proses pencarian jodoh yang sesuai dengan hukum Islam.

Dalam acara ini, pria dan wanita mendapatkan waktu lima menit untuk berkenalan dengan masing-masing sebelum berpindah pada kandidat berikutnya. Setelah itu, penyelenggara akan memeriksa mana peserta yang cocok satu sama lain. Proses ini di negara barat cukup terkenal dengan sebutan speed dating.
Namun di Kencan Kilat Halal, tiap sesi diawali langsung dengan pembicaraan pernikahan dalam pandangan Islam. Pihak wanita harus didampingi, biasanya oleh orang tua, dan setelah sesi berakhir, pria yang cocok dengan kriteria yang diberikan oleh peserta wanita harus menghubungi ayah wanita tersebut untuk mendapatkan izin.

“Dalam Islam, tentu saja Anda harus melibatkan ayah secara langsung, sebab ayah adalah pelindung wanita,” kata salah seorang pendiri acara kencan halal tersebut, Munirah Tunai.
“Jadi jika seorang pria ingin menikahi wanita, itu dapat dilaksanakan setelah mendapatkan izin dari ayah si wanita. Itulah mengapa kami menganjurkan ayah terlibat sejak awal.”

Sekitar 5.700 peserta telah mendaftarkan diri, kebanyakan mereka adalah pekerja profesional berusia 25 hingga 35 tahun yang terlalu sibuk bertemu orang lain dengan cara ‘normal’. Tentunya tujuan jangka panjang para peserta adalah pernikahan dan itu adalah syarat utama yang harus disetujui peserta sejak awal.

Sejauh ini Kencan Kilat Halal telah diadakan sebanyak tiga kali, menghasilkan sekitar 20 pasangan yang serius mendiskusikan tentang pernikahan.

Minggu, 14 Februari 2016

UMUR DAN LOKASI MAKAM 25 NABI DAN RASUL




Muslimedianews.com ~ Dari 25 nabi dan rasul Allah yang wajib kita ketahui, sedikit yang mengetahui detail umur dan tempat di mana mereka dimakamkan. Bahkan ternyata dari 25 nabi dan rasul tersebut, ada 3 nabi yang masih hidup sampai sekarang yakni Nabi Idris, Nabi Ilyas dan Nabi Isa As. Ditambah lagi satu nabi (bukan rasul) yang masyhur bagi kita, Nabi Khidir As.

1. Nabi Adam As. Umur 1000 tahun selama mendiami bumi. Makam di India, menurut satu pendapat di Makkah dan pendapat lain di Baitul Maqdis Palestina.

2. Nabi Idris (Akhnukh) As. Pernah diwafatkan 2 kali, saat minta diperlihatkan surga dan saat minta diperlihatkan neraka. Diangkat ke surga dan ke langit 4 saat umur 365 tahun. Bisa masuk dan merasakan kenikmatan surga sekaligus bisa masuk ke langit saat hendak beribadah.

3. Nabi Nuh (Yasykur/Abdul Ghaffar) As. Umur 950 tahun. Makam di Masjid Kufah, menurut satu pendapat di al-Jabal al-Ahmar (Gunung Merah), pendapat lain di kota dekat al-Kurk dan pendapat lain di dalam Masjidil Haram Makkah.

4. Nabi Hud As. Umur 464 tahun. Tinggal di al-Ahqaf Rubu' al-Khali Yaman dan hijrah ke Hadhramaut. Makam di atas sebuah bukit (menurut satu pendapat disebut Jabal 'Ad), di suatu tempat lebih kurang 50 km dari kota Seiwun Hadhramaut Yaman.

5. Nabi Shalih As. Umur 180 tahun. Makam di sekitar Ka’bah dekat Maqam Ibrahim Makkah.

6. Nabi Ibrahim As. Umur 175, pendapat lain 200 tahun. Lahir 1.273 tahun setelah peristiwa banjir bandang masa Nabi Nuh As. Makam di Kota al-Khalil Palestina dimakamkan bersama istri pertamanya, Siti Sarah.

7. Nabi Luth As. Umur belum diketahui. Makam di Gharurah Zaghr, wafat sezaman dengan Nabi Ibrahim As.

8. Nabi Isma’il As. Umur 137 tahun. Saat hendak disembelih berumur 20 tahun. Makam di bawah Mizab Ka'bah, di samping makam ibundanya, Siti Hajar.

9. Nabi Ishaq As. Umur 160 tahun. Lahir 30 tahun setelah lahirnya Nabi Isma'il As. Makam di Kota al-Khalil Palestina bersama ayahandanya, Nabi Ibrahim As.

10. Nabi Ya’qub As. Umur 137 tahun. Wafat di Mesir dan berwasiat kepada salah satu putranya, Nabi Yusuf As., agar jenazahnya dipindah dan dimakamkan di Kota al-Khalil Palestina.

11. Nabi Yusuf As. Umur 120 tahun. Wafat di Mesir dan dimakamkan secara rahasia di sekitaran sungai Nil. Hingga kemudian jenazahnya terkubur di dasar sungai Nil selama 300 tahun. Lalu Allah mewahyukan Nabi Musa As. agar memindahkan jenazah Nabi Yusuf As. dan memakamkannya di samping Nabi Ibrahim As., di Kota al-Khalil Palestina. Nabi Musa lahir 500 tahun dari kewafatan Nabi Yusuf As.

12. Nabi Ayyub As. Umur 73, pendapat lain 100 tahun. Makam di Hauran atau di Desa Syaikh Sa’d, dekat Kota Damasykus Syria.

13. Nabi Syu’aib As. Umur belum diketahui. Makam di Desa Hathin dekat Kota Thabariyah Syria.

14. Nabi Musa As. Umur 120 tahun. Lahir 500 tahun setelah wafatnya Nabi Yusuf As. Wafat di daerah gunung Thursina dan dimakamkan di sana.

15. Nabi Harun As. Umur 122 tahun. Wafat di daerah gunung Thursina dan dimakamkan di sana.

16. Nabi Dzul Kifli As. Umur belum diketahui. Lahir di Mesir dan wafat di daerah gunung Thursina, menurut salah satu pendapat Makamnya di samping ayahandanya di salah satu kota di Syam (Syria).

17. Nabi Dawud As. Umur 100 tahun. Menjadi raja dan nabi saat umur 40 tahun.  Makamnya di Thabariyah Syria, pendapat lain di samping makam ayahnya di Masjid Baitul Maqdis Palestina.

18. Nabi Sulaiman As. Umur 180 tahun. Mewarisi kerajaan ayahandanya saat umur 23 tahun. Makamnya di Masjid Baitul Maqdis Palestina, pendapat lain di 'Antab.

19. Nabi Ilyas As. Dilahirkan setelah masuknya Bani Israel ke Palestina. Nabi Ilyas As. belum wafat sampai sekarang, dan akan diwafatkan bersama Nabi Khidir As. tatkala al-Quran tiada lagi di bumi ini. Setiap tahun Nabi Ilyas As. dan Nabi Khidir As. bertemu saat musim haji di Arafah dan Masjid al-Khaif di Mina.

20. Nabi Ilyasa’ As. Umur belum diketahui. Daerah yang dituju setelah kaumnya ingkar adalah ke Kota Banyas. Makamnya di Palestina.

21. Nabi Yunus As. Umur belum diketahu. Makam di Kufah, pendapat lain di dekat Kota Shaida Syria.



 22. Nabi Zakariya As. Umur 300 tahun, pendapat lain kurang dari itu. Memohon kepada Allah Swt. dikaruniai anak lelaki saat umurnya 120 tahun. Wafat dibunuh dengan cara digergaji saat dirinya dilindungi di dalam pohon oleh orang yang telah menyembelih putranya, Nabi Yahya As. Makam di Nablus, lalu dipindahkan ke Halb.

23. Nabi Yahya As. Umur 95 tahun. Lahir di tahun yang sama dengan kelahiran Nabi Isa As. Wafat di Palestina ketika sedang berada di Mihrab dengan cara disembelih oleh utusan seorang wanita jahat dari pihak kerajaan yang dzalim. Tubuhnya dimakamkan di Palestina, kepalanya dimakamkan di Masjid Jami’ al-Amawi Damaskus Syria, tangannya dimakamkan di Beirut, dan kakinya dimakamkan di Shaida Syria.

24. Nabi Isa al-Masih As. Umur 33 tahun di bumi, kemudian Allah mengangkatnya ke langit setelah 3 tahun diangkat menjadi nabi. Dikatakan bahwa ibunda Nabi Isa As., Siti Maryam, hidup 6 tahun setelah Nabi Isa diangkat ke langit. Umur Siti Maryam 53 tahun. Jarak antara Nabi Isa As. dengan Nabi Muhammad Saw. adalah sekitar 600 tahun, pendapat lain 540 tahun.

25. Nabi Muhammad Saw. Lahir di Makkah tahun 570 M dan wafat ketika berumur 63 tahun. Wafat dan dimakamkan di rumah Siti Aisyah di Masjid Nabawi Madinah.

Jika ada yang memiliki refferensi lebih, silakan ditambahi sebagai pelengkap data di atas. Terimakasih. (Sya'roni As-Samfuriy IBJ, disarikan dari Badai' az-Zuhur karya Imam as-Suyuthi dan kitab lainnya).

Sabtu, 13 Februari 2016

Inilah 7 Karakter Binatang Pada Manusia

Mari bentengi diri dan keluarga agar selamat menjadi makhluk Allah yang terbaik, sehingga selamat dari menjadi manusia berkarakter binatang

Inilah 7 Karakter Binatang Pada Manusia

Terkait

JIKA ada makhluk yang diciptakan dengan sebaik-baik bentuk, maka itulah manusia (QS. 95: 4). Namun demikian, kebaikan bentuk itu tidak menjamin kebaikan budi, perangai terlebih akhlak. Semua kembali pada sang manusia itu sendiri. Jika iman yang diutamakan, insya Allah ia selamat dari sifat kebinatangan.
Namun, jika sebaliknya, maka seorang manusia akan memiliki sifat-sifat binatang yang hanya berorientasi materi dan kesenangan syahwat. Di Dalam Al-Qur’an paling tidak ada tujuh jenis binatang yang sifat-sifatnya bisa dimiliki manusia. Demikian diuraikan oleh Ahmad Yani dalam bukunya, ‘160 Materi Dakwah Pilihan.’
Pertama, seperti anjing
Anjing sangat tunduk, patuh dan setia kepada siapapun yang memberi makan dan minum, meskipun dia seorang penjahat. Manusia yang seperti anjing tidak mau tunduk kepada ayat-ayat Al-Qur’an yang telah diturunkan, dihalau atau tidak ia tetap akan menjulurkan lidahnya.
وَلَوْ شِئْنَا لَرَفَعْنَاهُ بِهَا وَلَـكِنَّهُ أَخْلَدَ إِلَى الأَرْضِ وَاتَّبَعَ هَوَاهُ فَمَثَلُهُ كَمَثَلِ الْكَلْبِ إِن تَحْمِلْ عَلَيْهِ يَلْهَثْ أَوْ تَتْرُكْهُ يَلْهَث ذَّلِكَ مَثَلُ الْقَوْمِ الَّذِينَ كَذَّبُواْ بِآيَاتِنَا فَاقْصُصِ الْقَصَصَ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ
“Dan kalau Kami menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan (derajat)nya dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah, maka perumpamaannyaseperti anjing jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan lidahnya (juga). Demikian itulah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berfikir.” (QS: Al-A’raf: 176).
Kedua, seperti binatang ternak
Binatang ternak tidak memiliki keistimewaan, nilai jualnya hanya terletak pada beratnya, sedang binatang peliharaan karena kelebihan atau keistimewaan. Bila manusia seperti binatang ternak,kedudukannya sudah begitu rendah dari binatang peliharaan (QS. 7: 179).
Ketiga, seperti kera
Kera atau monyet adalah binatang yang serakah, keserakahan membuat orang-orang Yahudi melanggar ketentuan Allah.
وَلَقَدْ عَلِمْتُمُ الَّذِينَ اعْتَدَواْ مِنكُمْ فِي السَّبْتِ فَقُلْنَا لَهُمْ كُونُواْ قِرَدَةً خَاسِئِينَ
“Dan sesungguhnya telah kamu ketahui orang-orang yang melanggar diantaramu pada hari Sabtu lalu Kami berfirman kepada mereka: “Jadilah kamu kera yang hina.” (QS. Al-Baqarah: 65).
Ironisnya, setelah melakukan pelanggaran, mereka justru tidak merasa bersalah, malah membanggakan kesalahan yang telah dilakukannya.
Keempat, seperti babi
Babi bukan hanya senang dengan kekotoran, tetapi juga tidak memiliki rasa cemburu, ia akan membiarkan perbuatan tidak senonoh yang dilakukan pihak lain terhadap keluarganya, begitulah bila manusia memiliki karakter babi dalam dirinya.
قُلْ هَلْ أُنَبِّئُكُم بِشَرٍّ مِّن ذَلِكَ مَثُوبَةً عِندَ اللّهِ مَن لَّعَنَهُ اللّهُ وَغَضِبَ عَلَيْهِ وَجَعَلَ مِنْهُمُ الْقِرَدَةَ وَالْخَنَازِيرَ وَعَبَدَ الطَّاغُوتَ أُوْلَـئِكَ شَرٌّ مَّكَاناً وَأَضَلُّ عَن سَوَاء السَّبِيلِ
“Apakah akan aku beritakan kepadamu tentang orang-orang yang lebih buruk pembalasannya dari (orang-orang fasik) itu disisi Allah, yaitu orang-orang yang dikutuki dan dimurkai Allah, di antara mereka (ada) yang dijadikan kera dan babi  dan (orang yang) menyembah thaghut ?”. Mereka itu lebih buruk tempatnya dan lebih tersesat dari jalan yang lurus.” [QS. Al-Maaidah: 60).
Kelima, seperti laba-laba
Dalam hidup ini banyak manusia yang berlindung kepada selain Allah. Mereka membentengi diri dengan bangunan-bangunan yang mereka persenjatai diri dengan persenjataan canggih, bahkan ada yang melindungi dirinya dengan setan dengan jampi-jampi, jimat-jimat, isim-isim dan sebagainya.
مَثَلُ الَّذِينَ اتَّخَذُوا مِن دُونِ اللَّهِ أَوْلِيَاء كَمَثَلِ الْعَنكَبُوتِ اتَّخَذَتْ بَيْتاً وَإِنَّ أَوْهَنَ الْبُيُوتِ لَبَيْتُ الْعَنكَبُوتِ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ
“Perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung-pelindung selain Allah adalah seperti laba-laba yang membuat rumah. Dan sesungguhnya rumah yang paling lemah adalah rumah laba-laba kalau mereka mengetahui.” (QS. Al Ankabut [29]: 41).
Keenam, seperti nyamuk
Yaitu orang yang kelakuannya hanya mengganggu orang lain, sehingga tidak disukai manusia lainnya. Mencari nafkah dengan menyakiti dan mengambil hak orang lain dan bila makan suka berlebihan hingga akhirnya mati karena kekenyangan (QS. Al-Baqarah: 26).
Ketujuh, seperti keledai
Yaitu manusia bodo karena tidak konsekuen, ajaran yang datang dari Allah diyakini, tetapi diabaikannya.
مَثَلُ الَّذِينَ حُمِّلُوا التَّوْرَاةَ ثُمَّ لَمْ يَحْمِلُوهَا كَمَثَلِ الْحِمَارِ يَحْمِلُ أَسْفَاراً بِئْسَ مَثَلُ الْقَوْمِ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِ اللَّهِ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ
“Perumpamaan orang-orang yang dipikulkan kepadanya Taurat, kemudian mereka tiada memikulnya adalah seperti keledai yang membawa kitab-kitab yang tebal. Amatlah buruknya perumpamaan kaum yang mendustakan ayat-ayat Allah itu. Dan Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum yang zalim.” (QS: Al Jumu’ah [62]: 5).
Demikianlah tujuh jenis sifat binatang yang bisa menjadi tabiat dan watak manusia. Oleh karena itu, mari bentengi diri dan keluarga agar selamat menjadi makhluk Allah yang terbaik, sehingga selamat dari menjadi manusia berkarakter binatang. Na’udzubillah.*

Kamis, 11 Februari 2016

Jangan Jadikan Adzan Seperti Alarm!”



Jangan jadikan adzan seperti alarm. Demikian kata Ketua Lembaga Bahtsul Masail PWNU Lampung Ustadz Munawir melihat fenomena masyarakat yang sering mengabaikan adzan dan tidak menjadikannya sebagai bentuk panggilan dari Allah subhanahu wata’ala untuk melaksanakan shalat.

"Adzan hakikatnya adalah panggilan dari Allah yang bukan hanya difungsikan untuk mengingat-Nya namun untuk bertemu dengan Nya," tegas Gus Nawir, begitu Ia biasa dipanggil, di depan jamaah Jihad (Ngaji Ahad) Pagi di Gedung NU Pringsewu, Lampung, Ahad (07/02).

Sebab itu, ia mengharapkan agar umat Islam tidak menjadikan fungsi adzan seperti alarm, dalam artian menjadikannya hanya untuk menandai waktu saja. "Janganlah begitu, adzan selesai  tapi shalat tidak segera dilaksanakan," tegasnya.

Shalat Dhahir, Shalat Batin

Gus Nawir menambahkan bahwa jika kita selalu menanamkan di dalam hati bahwa adzan merupakan panggilan dari Allah dan kita akan menghadap Allah maka hal ini dapat menambah kualitas ibadah shalat kita. "Shalat itu ada dua, shalat yang bersifat dhahir dan shalat yang bersifat ruh atau batin," katanya mengutip Imam Al-Ghazali dalam kitab Ihya Ulumiddin.

Menurutnya, selain syarat dan rukun shalat yang bersifat dhahir, yang terpenting adalah melakukan shalat yang bersifat batin. "Hadirkan jasad dan jiwa kita kepada Allah sehingga hasil dari shalat kita akan benar-benar tampak dalam kehidupan kita, yaitu dapat mencegah perbuatan keji dan munkar," tuturnya.

Ia mengatakan, jika ada seseorang yang tampak rajin melaksanakan shalat namun tetap melaksanakan perbuatan keji dan munkar bisa dipastikan bahwa shalat yang dilaksanakannya masih sebatas shalat dhahir.

Oleh karenanya Gus Nawir yang juga sekretaris MUI Kabupaten Pringsewu ini mengingatkan seluruh jamaah untuk senantiasa belajar meningkatkan kualitas shalat dengan menghadirkan hati dalam shalat yang dilakukan.

"Sebelum shalat, sucikan diri dari sifat ujub, takabbur, riya dan sebagainya dan camkan bahwa kita sedang menghadap Allah subhanahu wata’ala. Insya Allah kualitas shalat kita akan baik, wal hasil kita tidak akan melakukan perbuatan keji dan munkar dalam kehidupan kita," pungkasnya. (Muhammad Faizin/Mahbib)

Selasa, 09 Februari 2016

MUSLIMAH 3 DIMENSI

dakwatuna.com – Dalam teori psikologi Barat, kita mengenal adanya konsep diri. Menurut Rogers (Feist & Feist, 2011:9), manusia mulai mengembangkan konsep diri yang samar saat sebagian pengalaman mereka telah dipersonalisasikan dan dibedakan dalam kesadaran pengalaman sebagai “aku” (I) atau “diriku” (me). Kemudian mereka secara bertahap menjadi sadar akan identitas mereka sesungguhnya. Mereka melakukan aktivitas yang menurutnya baik, buruk, menyenangkan, tidak menyenangkan, dan melakukan evaluasi atasnya. Pada fase telah menemukan struktur diri yang mendasar, lantas mereka memiliki kecenderungan untuk mulai mengaktulisasikan diri.
Ya, secara sederhana konsep diri adalah cara bagaimana kita mengenali potensi yang ada dalam diri kita untuk ditransformasi menjadi potensial dalam mencapai cita-cita. Di kalangan para sufi, “Siapa yang mengetahui dirinya sendiri, pasti akan mengenal Tuhan-Nya”. Automatically, mengenal diri sendiri merupakan jalan strategis untuk mengenal Allah SWT. Sebutan muslim bagi umat Islam telah Allah sebutkan jauh-jauh sebelumnya, karenanya dalam proses pembentukan konsep diri seorang muslim perlu kita kaji ulang. Pun dalam hal menanggapi teori konsep diri yang mayoritas datang dari Barat, termasuk teori Rogers di atas, selayaknya kita ucapkan “tunggu dulu”.
Ada beberapa hal yang perlu dirumuskan dalam konsep diri, yaitu “Apa tujuan hidup?” Dalam helicopter view teori psikologi, biasanya mereka menanamkan konsep diri dimulai dari pernyataan “Kita Ingin Menjadi Apa?”. Tapi coba tengok sejenak tujuan hidup dalam tubuh Islam. Ada pertanyaan mendasar yang perlu dilakukan kontemplasi cukup panjang menganggapi hal ini, “Siapa sebenarnya yang berhak menentukan tujuan hidup kita? Kita? Atau?” Jawabannya adalah semenjak kita memilih jadi Muslim, sebenarnya sejak saat itu pula kita sudah kehilangan pilihan-pilihan lain karena konsekuensi dari Muslim adalah kita menyerahkan segala sesuatu untuk diatur sesuai kehendak Allah.
Namun, dalam menafrsirkan peta pemikiran di atas, perlu hati-hati. Bukanlah golongan Qodariyah yang sejatinya segala sesuatu bermuara pada Allah, dan manusia tidak memiliki andil dalam proses menjalani kehidupan. Tidak. Manusia tetap berperan penting. Manusia-lah yang kemudian akan “menikahkan” takdir Allah dengan ikhtiar dan doa yang mereka lakukan untuk mewujudkan kehendaknya. Proses semacam itulah yang kemudian disebut pengembangan potensi diri.
Kembali lagi, secara sederhana ada tiga keyword dalam pembahasan ini, yaitu cita-cita (tujuan hidup), pengembangan diri, dan konsep diri. Secara struktural bisa kita berikan level dari atas ke bawah. Di mana goal merupakan tingkatan tertinggi dalam hidup manusia. Akhirat. Mereka; muslim yang menyadari akan eksistensi kehidupan setelah kehidupan pasti beriorientasi penuh ke sana, atau setidaknya aktivitas selama di dunia dilakukan semata-mata mencari nilai akhirat. Adapun pengembangan diri adalah fase transisi, proses transformasi dari kesadaran konsep diri untuk kemudian dilakukan perbaikan dan perbaikan dalam mewujudkan goal. Konsep diri? Kembali ke atas. Hehe.
Begitulah. Teori psikologi Barat tidak sepenuhnya salah. Pun konsep yang diajarkan Islam. Keduanya lagi-lagi bisa “dinikahkan” secara bijak. Hanya saja kita memang dituntut untuk jeli, flexible but principle. Dalam tulisan ini, secara terang penulis akan jauh lebih menyoroti tentang apa konsep diri, untuk kemudian dikembangkan dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan cita-cita hidup sebagai seorang muslimah.
Muslimah 3 Dimensi. Istilah ini memang baru saja terdengar akhir-akhir ini. Bahkan mungkin di antara teman-teman belum pernah mendengarnya. Sah saja. Istilah ini keluar saat ada kajian kemuslimahan dengan mengusung tema “Ibunda Peradaban, Ibunda Para Ulama” satu tahun silam di sebuah Pondok Pesantren di Yogyakarta. Secara spesifik, tidak ada orang yang mengetahui kecuali orang-orang yang hadir dalam forum tersebut. Meski demikian, mereka mencoba untuk membumikannya.
Dalam kacamata penulis, mengetahui dan menyadari akan konsep diri sebagai seorang muslimah ini penting untuk kemudian ia bisa mengembangkan potensi diri.
Dimensi kedua, sholihat keluarga. Dalam hal ini, muslimah tidak lagi mengembangkan diri atas dirinya, melainkan memasuki lingkup yang lebih luas. Keluarga di dalamnya bisa ayah dan ibu, maupun suami dan anak, atau bahkan sesuatu yang lebih kompleks. Pada level ini, dia harus menyadari akan diri sebagai sesorang individu yang menjadi bagian ternteu dalam sebuah unit kecil dalam lapisan masyarakat. Keluarga menjadi tempatnya untuk berekspresi menebarkan benih-benih kebaikan yang menyegarkan anggota keluarganya. Bentuk ekpresi tersebut bisa dengan rajin membersihkan rumah, rajin memasak bagi anggota keluarga, mencuci pakaian, maupun aksi kebaikan lainnya yang bisa diterapkan dalam memenuhi kebutuhan keluarga dan interaksi dengan mereka.

Dimensi ketiga, sholihat sosial. Pada fase ini lah kemudian seorang muslimah dituntut untuk tidak hanya diam di rumah membenahi diri dan keluarga. Melainkan, mereka harus mampu mengembangkan dan mengoptimalisasi diri di kancah yang lebih luas. Mereka bersinggungan langsung dengan masyarakat. Membangun basis dan mengedarkan wacana di tengah masyarakat, menerjemahkan permasalahan yang terjadi di dalamnya, dan ambil bagian secara konkret dalam merumuskan solusinya (Albatch dalam Husin, 2014: 19). Tidak jauh berbeda dengan peran mahasiswa pada umumnya memang. Begitulah sejatinya seorang muslimah harus peka, militan, dan sigap menghadapi realita zaman.
Dalam konsep diri semacam ini lah, kemudian muslimah harus mampu mentransformasi diri dengan kemampuan yang dimiliki untuk dikembangkan dengan asas integritas dan perbaikan. Jika merujuk lagi dalam teori Rogers, aktivitas nyata lapisan tiga dimensi ini lah yang kemudian seyogyanya menjadi perangkat aktualisasi diri muslimah. Proses-proses pengembangan diri diri ini diinternalisasi dan diejawantahkan dalam bentuk aksi.
Muslimah memamahi akan adanya tiga dimensi yang harus dipenuhi setiap entitas di dalamnya. Pun demikian kongruen, dimensi pertama dan kedua harus sudah clear, lantas memasuki dimensi ketiga. Hanya saja, tetap. Idealisme tertinggi adalah tercapainya secara utuh lapisan setiap dimensi. Peran dan aksi nyata harus terwujud agar tidak terjadinya kekeroposan dalam tubuh seorang muslimah. Maka adalah wajib hukumnya, setiap kita mulai dari saat ini, untuk menyadari akan kebutuhan diri dan zaman. Menurut penulis, konsep tersebut mengajarkan, menyadarkan, dan memberikan solusi konkret dan utuh dalam perjuangan perbaikan Negeri ini. Tidak main-main. Bukankah perempuan itu tonggak peradaban?
Referensi:


Sumber: http://www.dakwatuna.com/2015/11/18/76980/muslimah-3-dimensi/#ixzz3zhr5cvgv 
Follow us: @dakwatuna on Twitter | dakwatunacom on Facebook

Jumat, 05 Februari 2016

Beginilah Kejelasan dan Kepastian Umrah Yang Aman



PP IPHI sukses memberangkatkan jemaah umrah ahir dan awal tahun, namun tidak sedikit travel yang gagal memberangkatkan jemaah, atau terlantar selama di tanah suci. Jadi?
Anda ingin pergi berumrah tapi bingung memilih travel penyelenggara umrah yang kini jumlahnya berjibun? Selayaknya memang Anda tidak boleh secara serampangan memilih travel umrah tertentu, tanpa mengetahui terlebih dulu kinerja atau track record-nya. Bisa-bisa nanti Anda malah telantar di negeri sendiri sebelum menginjakkan kaki di tanah suci.
Terlebih bagi yang baru pertama hendak melaksanakan umrah, maka diperlukan kejelasan dan kepastian mengenai travel yang nanti membawa jamaah ke Baitullah. Nah, bagi Anda yang berencana pergi umrah, maka jauh-jauh hari lakukan survei, browsing di internet, atau tanya-tanya kepada sanak keluarga yang sudah berpengalaman. Alokasikan waktu sekitar tiga bulan guna memantapkan pilihan, bahwa travel yang Anda pilih sudah tepat dan pas dengan bujet yang tersedia.
Tidak sedikit calon jamaah yang akhirnya memilih travel tertentu lantaran alasan khusus, seperti dekat dengan tempat tinggal atau tempat kerja. Dengan begitu dia akan mudah mendapat dan memperbarui informasi.
“Sebelum mendaftar, saya sudah dengar bagaimana pelayanan dan track record dari si travel. Melihat pengalaman sebagai penyelenggara umrah sudah lebih dari 20 tahun, dan harga paket yang cocok, akhirnya saya bisa berangkat umrah bersama travel ini. Alhamdulilah ibadah umrahnya berjalan lancar. Fasilitas maupun pelayanan yang didapat sesuai dengan yang dijanjikan,” ujar Nuraini, karyawan swasta di Jakarta, baru-baru ini.
Perempuan berkulit sawo matang ini mengaku, sebelumnya ia pernah ditawari paket umrah berbiaya murah oleh sebuah travel, tapi dirinya sanksi. Apa benar paket murah umrah menjamin setiap jamaah berangkat ke tanah suci? Apalagi setelah membandingkan dengan sejumlah travel, harga paket ternyata jauh berbeda. Penasaran, ia ingin mencari tahu lebih jauh soal harga paket umrah murah itu,  tapi kantor travel justru sulit dihubungi. Akhirnya ia lebih memilih travel yang sanggup memberi kepastian berangkat dan pulang lagi ke tanah air.
M Nadhor, pemilik Gema Shafa Marwa Tour&Travel, memberi saran para calon jamaah umrah agar jangan terburu-buru mendaftar sebelum mengecek legalitas sekaligus izin travel umrah yang akan digunakan. Aspek ini bisa dilacak di website Kementerian Agama RI dan asosiasi travel umrah, seperti Himpuh, Amphuri, Asphurindo, dan Kesturi. Terlebih saat ini ada ratusan bahkan ribuan travel umrah. Di satu jalan saja terkadang bisa ditemukan puluhan kantor travel umrah. Jadi pintar-pintarlah memilih. Manfaatkan internet dan smartphone untuk mencari informasi sebanyak-banyaknya.
“Kalau calon jamaah kurang tahu apa saja yang harus diperhatikan ketika mendaftar, lebih baik ia menggunakan travel tempat teman atau kerabatnya pernah berangkat. Dengan begitu ia sekaligus mendapat gambaran fasilitas dan pelayanan apa yang akan diterimanya. Atau jika tidak, gunakan travel yang namanya sudah besar dan dikenal banyak orang,” kata Nadhor di kantornya, Ruko Mutiara Faza, Gedong, Pasar Rebo, JakartaTimur, baru-baru ini
Bagaimana jika sudah telanjur mendaftar? Sebaiknya terus lakukan komunikasi dengan pihak travel meskipun tanggal keberangkatan masih jauh. Selain menambah keakraban juga untuk berkonsultasi bila terjadi sesuatu diluar kehendak Anda. Nadhor
Beberapa permasalahan yang kerap dikeluhkan jamaah di antaranya menyangkut fasilitas yang tidak sesuai dengan yang dijanjikan travel. Nadhor mencontohkan, jarak hotel dari Masjidil Haram hanya 500 meter, ternyata di lapangan jarak yang harus ditempuh melebihi atau bahkan harus naik shuttle bus. Jelas hal ini akan merugikan jamaah umrah. Maka itu, mencari tahu soal nama dan lokasi hotel sangat penting. Gunakan aplikasi Google Map untuk mengecek atau browsing di internet, siapa tahu ada jamaah lain yang sudah pernah menggunakan hotel tersebut ketika umrah. Contoh lain, semula dijanjikan hotel bintang empat, faktanya hanya hotel bintang tiga.
“Agar calon jamaah umrah tidak kecewa, pihak travel seharusnya sudah memberikan pengertian bahwa hotel bintang 4 di Arab Saudi tidak sama dengan hotel bintang empat pada umumnya. Hal ini sering terjadi terutama pada calon jamaah yang belum pernah berangkat. Jadi begitu sampai di sana dia kaget, karena hotelnya kecil. Hal ini dapat mengganggu jalannya ibadah,” ujar Nadhor yang asal Lamongan ini.
Selain soal akomodasi dan fasilitas penunjang, perlu diperhatikan pula keberadaan pimpinan tur (tour leader-TL) dan pembimbing ibadah (muthawif). Mintalah “jaminan” ke pihak travel, bahwa TL yang menemani perjalanan Anda ke tanah suci cukup berpengalaman. Termasuk pula pandai mengarahkan jamaah ketika harus singgah di bandara transit, jika menggunakan penerbangan tidak langsung ke Arab Saudi.
Begitu pula, pastikan bahwa muthawif yang akan membimbing rangkaian ibadah umrah Anda, adalah menguasai bidangnya. Memahami dengan baik situasi di lapangan dan seluk-beluk ibadah umrah, sehingga perjalanan suci Anda ke Baitullah kian bertambah mantap. Selamat berumrah.

Kamis, 04 Februari 2016

Perubahan Pakaian Dinas Berlaku Senin Depan



JAKARTA - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) telah menerbitkan Peraturan Mendagri (Permendagri) nomor 6 Tahun 2016 tentang Perubahan Ketiga Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 60 tahun 2007 tentang Pakaian Dinas Pegawai Negeri Sipil (PNS) lingkup Kemendagri dan Pemerintah daerah.

Ketentuan tersebut mulai berlaku pada Senin depan (8/2). Dengan adanya peraturan baru itu, maka penggunaan seragam dinas pada Senin - Selasa pakaian dinas krem. Rabu kemeja putih. Kamis - Jumat menggunakan batik.

Kepala Biro Hukum Kemendagri Widodo Sigit Pudjianto mengatakan, bagi para pegawai negeri sipil (PNS) yang tidak mematuhi aturan tersebut maka akan dikenakan sanksi. Sanksi tersebut dari mulai teguran hingga disekolahkan kembali.

"Jadi Permendagri nomor 6 tahun 2016 tentang peraturan seragam itu akan berlaku mulai hari senin depan," kata Widodo, Kamis (4/2).

Widodo menerangkan, kebijakan sanksi untuk menyekolahkan para PNS atau kepala daerah yang tidak nurut, Mendagri mengacu pada Undang-Undang nomor 23 tahun 2014 tentang aparatur sipil negara untuk menindaknya.

Diungkapkannya, sebenarnya Permendagri ini sudah berlaku sejak Senin (1/2) kemarin, tapi karena belum diberikan nomor oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) akhirnya baru diterapkan senin depan.

"Untuk nomor Permendagrinya baru di kasih kemarin Senin. Jadi hari Senin depan Permendagri seragam sudah diterapkan," ujar dia.

(Humas/AMI)