Tulisan Berjalan

SUKSES KOMUNITAS MAJU JOS, AKHIRNYA BIMBINGAN DIGITAL MARKETING SECARA GRATIS TANPA BATAS TELAH MEMBERI MANFAAT BESAR

Sabtu, 02 Januari 2016

Diaspora NU dan Tantangan Terorisme



Jakarta, Muslimedianews ~ Semakin mengemukanya isu radikalisme dan terorisme akhir-akhir ini membuat kita semakin prihatin sekaligus dibuat waswas. Dunia seolah semakin tidak kondusif dan karut marut adanya.

Puncaknya adalah bahasa kekerasan yang digunakan. Hanya ada satu kata yang layak digunakan untuk melukiskan keadaan: mencekam. Rasa aman sudah tak ada lagi. Padahal jika kita pelajari lebih dalam, ada lima kebutuhan atau hajat hidup manusia yang harus terjamin: Pertama, nyawanya. Kedua, hartanya. Ketiga, akalnya. Keempat, keturunannya, dan Kelima, martabatnya.

Lima hal tersebut dalam terminologi ushul fiqh disebut dengan kulliyatul khoms. Rumusan tersebut bukan lahir dari ruang kosong. Ia didasari filosofi pemikiran dan juga perdebatan akademik yang sangat matang dan komprehensif, sehingga kemudian hari terbakukan menjadi lima kebutuhan dasar manusia yang harus terjamin dalam kehidupan ini.

Berangkat dari kerangka berpikir kulliyatul khoms tersebut saya ingin menarik dalam konteks kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara baik dalam skala nasional maupun internasional yang sedang kita alami hari ini. Hal ini saya rasa sangat diperlukan guna mengurai apa yang sejatinya hari ini mesti kita lakukan untuk memperbaiki keadaan, terutama dalam soal keamanan dan stabilitas internasional.

Pada hemat saya, ada tiga hajat hidup utama yang negara harus hadir memberikan jaminan kepada rakyatnya. Pertama, nyawa, kedua harta, ketiga martabat. Tiga hal tersebut menurut saya adalah tanggungan dan kewajiban negara yang harus ditunaikan kepada setiap rakyatnya. Keamanan adalah kata kunci utama yang mau tidak mau harus hadir dan dirasakan oleh seluruh rakyat.

Negara harus memberi rasa aman nyawa dari segala ancaman dan teror yang kian hari kian merebak dan meresahkan. Terorisme hari ini bisa terjadi kapan, di mana, oleh dan kepada siapa saja. Teror yang sedemikian menjamurnya adalah PR besar bagi negara untuk lebih intens sekaligus serius dalam usaha-usaha deradikalisasi atau usaha-usaha peredaman teror lainnya.

Sebab, tanpa usaha itu berarti negara sudah ”tidak hadir” di kehidupan rakyatnya. Ini persoalan serius. Sebab, keamanan adalah sebuah hal sangat prinsip. Soal betapa pentingnya keamanan ini, saya teringat mendiang John Lennon dalam lagu legendarisnya Imagine. Dalam lagu tersebut terdapat lirik yang sangat dalam dan layak untuk kita renungkan kembali yang berbunyi ”Imagine there’s no countries it isn’t hard to do nothing to kill or die for”.

Lennon dengan sangat tajam mengatakan bahwa tak akan ada alasan untuk membunuh dan terbunuh. Dibunuh, membunuh hari ini adalah peradaban kita. Teror- meneror adalah wajah kehidupan kita. Tak ada lagi rasa aman dan tenteram dalam menjalani kehidupan. Semua serba diancam, semua serba-merasa terancam.

Islam Ramah

Kita tahu bahwa dalam menunaikan tugasnya mewujudkan rasa aman kepada rakyatnya negara tidak harus berjuang sendirian. Negara boleh bekerja sama dengan pihak mana pun, termasuk yang paling strategis menurut hemat saya adalah bekerja sama dengan organisasi masyarakat (ormas).

Salah satu ormas yang konsen dalam memerangi radikalisme dan juga terorisme adalah Nahdlatul Ulama (NU). NU dalam beberapa tahun terakhir sangat serius menggalakkan pelbagai macam program deradikalisasi bagi masyarakat. Hal ini bisa dipahami, sebab NU sendiri adalah ormas pemegang teguh ajaran Islam ahlussunnah waljamaaahlussunnah waljamaaah yang memiliki empat prinsip utama yakni tawassuth (moderat), tasamuh (toleran) tawazun (seimbang), adalah (adil).

Empat prinsip ini merupakan alas pijak dasar gerakan dakwah NU. Oleh karenanya, wajar sekali jika NU sangat menolak paham yang ekstrem. Baik ekstrem kanan maupun ekstrem kiri. Baik yang konservatif maupun yang liberal. NU sangat menjunjung tinggi caracara dakwah santun. NU selalu menggunakan cara-cara kelembutan dalam berdakwah.

Tidak menggunakan paksaan apalagi ancaman. Hal ini menurut hemat saya karena didasari kepahamanyangsangat dalamdari para ulamaNUbahwa sikap lembut adalah sebaikbaiknya sikap dalam berdakwah. Bukankah bunyi kalimat paling tengah dalam kitab suci Alquran berbunyi ”falyatalatthaf ” yang artinya ”berlemah lembutlah”?

Berdiaspora

Pada perkembangan mutakhir, saya sangat bersyukur bahwa NU kini sudah menyebar di hampir seluruh benua: Asia, Afrika, Amerika, dan juga Eropa. Melalui PCINU (Pengurus Cabang Istimewa NU) yang berada di sekitar 22 Negara di dunia NU memiliki peluang dan modal yang sangat besar dalam mengawal perdamaian dan harmoni kehidupan. Hal itu bukan kesimpulan yangberlebihanataubukanpanggang yang jauh dari api.

Sebab, gerakan dakwah yang ditawarkan oleh NU adalah gerakan Islam ramah yang bisa merangkul siapa saja tanpa bermaksud melukai atau bahkan memusuhi. Di banyak tempat, sebut saja misalnya Maroko (Afrika) Amerika, Jerman (Eropa), Jepang (Asia), anak-anak muda NU yang menjadi pengurus PCINU menjelma menjadi motor penggerak ajaran Islam yang santun lagi menyejukkan.

Mereka melakukan tidak saja kajian akademis, namun lebih dari itu aksi nyata untuk membantu perdamaian kehidupan dunia agar penduduk dunia terhindar dari rasa waswas yang syak wasangka yang mencekam adanya. Ihwal perkembangan NU di seantero penjuru benua ini saya menyebutnya sebagai diaspora NU. Keadaan yang perlu dan patut untuk disyukuri adanya.

Saya berharap, diaspora NU ini memberi kontribusi yang semakin hari semakin baik dan nyata untuk mewujudkan gerakan- gerakan dakwah yang tidak menempatkan mereka yang berbeda dengan kita adalah ”liyan”.

Meminjam budayawan Candra Malik (2015), dakwah yang merangkul bukan memukul. Alaa kulli hal, NU via diasporanya ini akan terus berkomitmen untuk menjaga keamanan dunia dari pelbagai macam bentuk terorisme dan juga radikalisme. Hal ini bagi NU adalah sebuah keniscayaan dalam rangka mengemban dakwah Islam yang ramah. Wallaahu alam bishshawab.




Oleh: Dr(Hc). Helmy Faishal Zaini, S.T., M.Si., Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Penderitaan Ternyata Selalu Ada dalam Kisah Jatuh Cinta


Penderitaan Ternyata Selalu Ada dalam Kisah Jatuh REPUBLIKA.CO.ID, Setiap orang selalu penasaran bagaimana kisah percintaan nantinya yang bisa mereka alami. Sampai akhirnya memikirkan siapakah orang yang menjadi jodohnya nanti untuk hidup bersama.

Sayangnya ketika membayangkan hal indah tentang cinta, seseorang melupakan ada hal yang mungkin harus dialami setiap orang. Seperti dilansir Independent, satu hal yang paling jelas yaitu baik cinta yang terbalas atau membalas tetap saja kompleks.

Salah satunya yang mungkin pasti dirasakan saat jatuh cinta yaitu penderitaan. Banyak orang yang merasakan sakit ketika mencoba memahami suatu hubungan. Seperti penulis Anais Nin yang berpendapat cinta seperti mati karena tidak mengetahui bagaimana mengisinya. Cinta juga bisa memberikan penderitaan karena kesalahan dan pengkhianatan.

Begitu juga menurut Hemanth Venkatesh, anggota situs pertanyaan Quora yang mengutip Christopher Nolan dalam film Batman Begins (2005). "Dan suatu hari, kamu mendapati diri sendiri yang menginginkan orang yang dicintai tidak pernah ada sehingga akan terhindar dari rasa sakit."

Terakhir menurut Alejandro Cabellero yang mengutip Woody Allen dari film Love and Death (1975). Dalam pernyataannya, ia mengungkapkan cinta itu adalah untuk menderita.

(baca juga: 5 Tanda Hubungan Asmara Anda Harus Diakhiri)

Jumat, 01 Januari 2016

AKHIR PEKAN DI WAMANGGU SAJA

Liburan panjang hampir sdh berakhir. Spt biasa sy dan keluarga tak kemana-mana, lbh senang di rmh. Maklum dikotaku blm ada rasanya tpt rekreasi yg menarik. Buat semua yg menikmati liburan aku ucapkan semoga menyenangkan dan membawa kesan yg indah Amin

Kamis, 31 Desember 2015

Arti Masing-Masing Huruf Hijaiyah (Awal)




PERTANYAAN :
 Safak Cah Zobo AzriAssalamu’alaikum
mohon tafsiran/arti DARI HURUF2 HIJAIYAH…

Mhon disertakan referensinya…terimakash..

JAWABAN :

>> Alif Jum’an Azend

Wa’alaikumsalam…Jika yang ditanyakan adalah huruf hijaiyyah pada awal surat maka As-Suyuthi[5]mengatakan bahwa huruf hijaiyah termasuk rahasia yang hanya diketahui Allah SWT. Sekalipun demikian ada beberapa ulama yang mencoba mengungkapnya.

Ibn Katsir dalam tafsirnya mengatakan bahwa ayat-ayat pembuka surat pun tentu saja memiliki makna. Seandainya kita terpelihara dari berbuat kesalahan niscaya kita akan dapat mengungkapkan maknanya.[6] Diantaranya maknanya :

1. Merupakan nama-nama Allah SWT. Ini berdasarkan dari riwayat Yang dikeluarkan Ibnu Jurair dari Ibnu Mas’ud, ia berkata, “Ia (huruf hijaiyah) adalah nama Allah yang terbesar.” Juga riwayat lainnya dari Ibnu Abbas, ia berkata, “Alif lam mim, tha sin mim, min nun dan yang serupa adalah sumpah yang dengannya Allah bersumpah, yaitu termasuk nama-nama Allah.”

2. Merupakan nama-nama Al-Qur’an.

3. Merupakan nama-nama Surat. Abdurrahman Al-Bagdadi[7], mengatakan bahwa huruf mu’jam diawal surah merupakan nama surah. Karena dalam istilah ulama ilmu nahwu ia adalah apa yang menunjukkan makna terhadap yang lainnya & jika tidak bergandengan dengan yang lain maka tidak ada maknanya. Dan dalam huruf-huruf mu’jam yang terdapat diawal surat sungguh bergandengan dengan huruf yang lain.

4. Merupakan peringatan sebagaimana didalam panggilan, tetapi ia tidak memakai kata-kata biasa. Karena Al-Qur’an adalah kalam yang berbeda dengan kalam yang lainnya.

5. Menunjukkan bahwa Al-Qur’an disusun dari huruf-huruf yang diketahui & dikenal orang Arab, sebagai penggugah & bukti ketidakmampuan mereka menirunya walaupun huruf yang dipakai Al-Qur’an telah mereka ketahui & kenali.

[5] Apa Itu Al-Qur’an hal 91-92.

[6] Lihat Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir jilid I pada pembahasan ayat pertama surah Al-Baqarah.

[7] ‘Ulumul Ushul Fiqh hal 21.

 >> Hamba Yang Dho’if

Makna Huruf

Dari Husein bin Ali bin Abi Thalib as. :
Seorang Yahudi mendatangi Nabi Muhammad SAW. Pada saat itu Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib as bersama Nabi.
Yahudi itu berkata kepada Nabi Muhammad SAW : “apa faedah dari huruf hijaiyah ?”
Rasulullah SAW lalu berkata kepada Ali bin Abi Thalib as, “Jawablah”.Lalu Rasulullah SAW mendoakan Ali, “ya Allah, sukseskan Ali dan bungkam orang Yahudi itu”.Lalu Ali berkata : “Tidak ada satu huruf-pun kecuali semua bersumber pada nama-nama Allah swt”.Kemudian Ali berkata :

1. “Adapun Alif artinya tidak ada Tuhan selain Dia yang Maha Hidup dan Kokoh,
2. Adapun Ba artinya tetap ada setelah musnah seluruh makhluk-Nya.
3. Adapun Ta, artinya yang maha menerima taubat, menerima taubat dari semua hamba-Nya,
4. adapun Tsa artinya adalah yang mengokohkan semua makhluk “Dialah yang mengokohkan orang-orang beriman dengan perkataan yang kokoh dalam kehidupan dunia”

Arti Masimg-Masing Huruf Hijaiyah (Lanjutan)



5. Adapun Jim maksudnya adalah keluhuran sebutan dan pujian-Nya serta suci seluruh nama-nama-Nya.
6. Adapun Ha adalah Al Haq, Maha hidup dan penyayang.
7. Kha maksudnya adalah maha mengetahui akan seluruh perbuatan hamba-hamba-Nya.
8. Dal artinya pemberi balasan pada hari kiamat,
9. Dzal artinya pemilik segala keagungan dan kemuliaan.
10. Ra artinya lemah lembut terhadap hamba-hamba-Nya.
11. Zay artinya hiasan penghambaan.
12. Sin artinya Maha mendengar dan melihat. Syin artinya yang disyukuri oleh hamba-Nya.
13. Shad maksudnya adalah Maha benar dalam setiap janji-Nya.
14. Dhad artinya adalah yang memberikan madharat dan manfaat.
15. Tha artinya Yang suci dan mensucikan,
16. Dzha artinya Yang maha nampak dan menampakan seluruh tanda-tanda.
17. Ayn artinya Maha mengetahui hamba-hamba-Nya.
18. Ghayn artinya tempat mengharap para pengharap dari semua ciptaan-Nya.
19. Fa artinya yang menumbuhkan biji-bijian dan tumbuhan.
20. Qaf artinya adalah Maha kuasa atas segala makhluk-Nya
21. Kaf artinya yang Maha mencukupkan yang tidak ada satupun yang setara dengan-Nya, Dia tidak beranak dan tidak diperanakan.
22. Adapun Lam maksudnya adalah maha lembut terhadap hamba-nya.
23. Mim artinya pemilik semua kerajaan.

Rabu, 30 Desember 2015

Saiful Jamil Beribadah Umrah 6 kali, Ini Alasannya



Saiful Jamil beribadah umrah sampai 6 Kali, alasannya agar bisa mendapat shaf terdepan ketika shalat di Masjidil Haram.

Walaupun sebelumnya telah melakukan ibadah umrah lima kali, Saiful Jamil tidak merasa bosan untuk pergi umrah lagi. Pada 20 Desember lalu, penyayi dangdut sekaligus komentator acara Dandut Academy Asia itu lagi-lagi menunaikan ibadah umrah yang keenam kalinya.

Sepulangnya dari ibadah umrah, Senin (28/12), mantan suami Dewi Persik itu menceritakan alasannya kenapa sampai enam kali berkunjung ke Makkah dan Madinah.

“Tentunya ya ibadah, aku juga bisa iktikaf dari Subuh sampe terbenam matahari. Ini panggilan menghadap Allah, buat saya ke Eropa dan Asia udah pernah. Ke sana susah cari masjid. Jadi enakan ke tanah suci ibadahnya dapat, sesuatu yang indah juga dapat,” kata Saiful Jamil.

“Bahagia banget di sana (Tanah Suci, red) karena bisa ibadah dan lihat pemandangan indah juga. Selain itu aku paling rindu sama azan di Makkah dan Madinah soalnya beda banget,” sambung pedangdut yang akrab disapa Bang Ipul ini.

Saiful Jamil juga menceritakan kisahnya yang berusaha keras agar bisa mendapat shaf di bagian depan ketika shalat di Masjidil Haram.

“Kalau pengin salat di dalam, datangnya harus satu jam sebelum azan. Kalau datang pas azan Masjidil Haram udah nggak bisa masuk, saking ramainya. Kalau telat ya shaf di luar engga bisa lihat kakbah,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Saipul Jamil mengaku, ada perbedaan yang dirasakannya ketika melakukan umrah yang keenam kalinya.

“Bedanya, sekarang jauh lebih santai, sebelumnya kayak belajar. Jadi saya merasa lebih bersyukur pada Allah,” ujar pria 35 tahun itu.  (al/jpos)

Tidak Pernah Ada Orang Dermawan Jatuh Miskin

Barangkali banyak orang menimbang-nimbang kalau ingin menyumbang. Namun, pemilik Grup Mayapada Dato Seri Tahir malah bersikap sebaliknya. Dia berderma tanpa beban.

Dia sangat percaya tidak ada orang jadi miskin atau pengusaha bangkrut lantaran rajin beramal. “Belum pernah saya dengar orang berbuat sosial lalu bangkrut,” kata Tahir saat ditemui Selasa siang lalu di kantornya, lantai 1 Bank Mayapada, Menara Mayapada.

Dengan jas hitam dibiarkan terbuka, Tahir menjawab semua pertanyaan soal kegiatannya sebagai filantropis. Berikut penjelasannya kepada Faisal Assegaf dari merdeka.com.

Sebagai orang serba berkecukupan, beramal itu sebuah kewajiban atau kebutuhan?

Bagi saya keharusan sebagai bagian dari ibadah saya.

Apa yang membuat Anda termotivasi untuk terus berderma?

Saya lahir di sebuah keluarga boleh dikatakan miskin karena orang tua saya pembuat becak dan menyewakan becak. Jadi kita terima setoran tiap hari dari penarik becak. Satu hari ada penarik becak tidak bayar setoran. Ibu saya mengomel. Penarik becak itu lalu melempar ibu saya pakai batu dan kepalanya bocor.

Waktu saya kecil, saya menyaksikan bagaimana orang nggak mampu itu tertindas. Saya merasa orang tua saya, termasuk keluarganya, diremehkan. Itu menjadi sebuah perasaan sangat mendalam. Satu hari kalau saya mampu, saya akan bela yang lemah. Sampai hari ini prinsip itu saya pegang teguh. Karena itu, saya berbuat sosial tidak ada beban.

Dua tahun lalu saya rapat di Medan. Besok pagi-pagi saya ke Singapura, putra saya balik ke Jakarta. Kita naik Alphard dan di setopan terakhir saya lihat anak perempuan jual koran, tapi tidak menuju mobil saya. Saya suruh sopir klakson supaya menarik perhatian dan dia datang. Pikiran saya sederhana. Saya keluar uang Rp 20 ribu supaya pagi itu dia dapat sarapan lumayan.



Masalahnya, dalam penerbangan saya ke Singapura, anak kecil itu terus mengganggu pikiran saya. Sampai Singapura saya segera telepon pemimpin cabang saya minta cari sopir tadi mengantar saya ke bandara. Lalu minta sopir tadi cari anak perempuan penjual koran itu. Saya pesan tolong kasihkan Rp 200 ribu supaya dia bisa beli satu pakaian layak.

Tiga jam kemudian pemimpin banag bernama Julianan telepon saya. Kita sudah ketemu anak kecil dan ibunya. Ternyata ayahnya baru meninggal sebulan lalu karena sakit. Sehingga dia terpaksa berjualan koran. Kalau begini, mulai sekarang tiap bulan kasih Rp 500 ribu. Anak itu jangan jual koran lagi dan mulai hari ini (dua tahun lalu) sampai lulus SMA saya bayarin.



Artinya, berbuat sosial itu tidak mengenal waktu dan tempat. Senin sampai Minggu, Januari hingga Desember, sampai Tuhan bilang setop. Itu prinsip hidup saya.



Apa pengalaman pertama paling berkesan membikin Anda berkomitmen akan terus berderma sampai akhir hidup saya?



Kita mengalami dua krisis, 1997 konglomerat di negara kita rontok dan 2008, konglomerat di Amerika jatuh. Artinya, Anda usaha 200 tahun bisa bangkrut. Tapi pernah nggak lihat ada orang berbuat baik bangkrut. Nggak pernah. Belum pernah saya dengar orang berbuat sosial lalu bangkrut.



Bill Gates tinggalkan Microsoft dan dia sudah keluarkan US$ 30 miliar, masih jadi orang terkaya. Artinya, pengusaha bisa bangkrut, sukses bisa jatuh, tapi orang berbuat amal tidak pernah bisa bangkrut.

Saya tidak percaya orang beramal Rp 100 ribu nanti bisa dapat Rp 500 ribu. Karmanya adalah bisa saya diberi kesehatan, keluarga kita harmonis, anak saya lebih mudah cari makan, anak-anak jadi orang baik semua.



Saya belum pernah dengar orang banyak beramal bisa bangkrut.



Apakah Anda punya kegiatan amal harian?



Saya takut nanti dianggap pamer. Artinya, beramal itu tidak henti-henti sampai Tuhan bilang setop. Selama Tuhan masih kasih kita napas, kita kerjakan terus semampu kita.



Sebagai filantropis, apa mimpi terbesar sudah Anda capai dan yang belum Anda raih?



Waktu saya bekerja sama dengan Bill Gates, duta besar Indonesia untuk UEA tanya saya hari ini Anda kehilangan uang, apa perasaan Anda? Saya bilang mimpi saya dari kecil ingin berbuat sesuatu dan hari ini tercapai. Itu karena begitu besarnya Tuhan sayang sama saya. Saya dikasih kesempatan untuk berbuat baik, kalau nggak saya akan berbuat jahat.



Kalau saya meninggal, saya ingin melihat anak-anak saya adalah orang baik, bermartabat, dan berkarakter. Kedua, saya mau melihat hidup rakyat Indonesia baik sedikit.



Apakah pernah ada tawaran masuk pemerintahan?



Nggak pernah. Saya bukan ahli birokrasi. Saya ini orang Surabaya pasaran, bukan keturunan keluarga ningrat elegan, saya mungkin nggak cocok di birokrasi. Saya adalah staf khusus di Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat.



Bagaimana ceritanya Anda bisa ikut menyumbang hingga US$ 100 juta?



Setahun lalu ada tamu datang dan dia bilang dia dari Bill Gates Foundation. Dia bilang ingin cari rekan dari Indonesia. Dia bersedia 70 persen untuk Indonesia dan sisanya untuk seluruh dunia. Setelah ngobrol-ngobrol saya setuju.



Dia kaget saya bilang bakal menyumbang US$ 100 juta dalam lima tahun. Sebulan kemudian Bill Gates menyurati saya dan setuju. Lalu April lalu kita tanda tangan kerja sama di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, disaksikan duta besar kita.



Dengan harta US$ 1,7 miliar dan menjadi orang terkaya nomor 12 di Indonesia dan 1.068 di dunia, apakah Anda puas dengan pencapaian ini?



Menurut saya, kekayaan itu tidak hanya tertuju pada deposito atau uang Anda pegang. Saya selalu percaya kekayaan itu ialah juga integritas, intelektualitas, kepribadian mulia, karakter baik, keluarga harmonis, kesehatan. Itu adalah satu kesatuan.



Kekayaan itu seperti sebuah senjata. Senjata di tangan orang baik untuk bela negara. Di tangan orang tidak baik buat merampok. Bukan pula soal jumlah kekayaan tapi bagaimana Anda memanfaatkan kekayaan itu dengan baik. Itulah seninya.



Apa kelebihan Anda miliki sehingga Anda bisa menjadi pengusaha sukses?



Saya orangnya super disiplin. Tiap hari saya bangun jam 5.30. Saya selesai baca 7-8 koran internasional dan domestik, Indonesia, Inggris, dan Mandarin, pukul 6.30. Selama 6.30-7.30 saya mulai merenungkan apa yang saya lakukan kemarin dan apa akan saya kerjakan hari ini. Jam 8 saya sudah keluar dari rumah.



Malam saya tidak keluar. Saya tidak ke klub malam, makan di restoran. Saya pulang dan makan bareng keluarga. Lalu jam 8 saya tonton televisi selama dua jam kemudian tidur. Hidup saya datar, saya super disiplin.



Kedua, waktu saya menang Enterpreneur of the Year 2011 dari Ernst and Young, saya bilang dalam pidato saya adalah pendaki gunung. Tidak ada gunung tidak berani saya daki. Saya mendaki dari satu pun cak ke puncak lainnya hingga Tuhan mengatakan saya harus berhenti.



Artinya tiap hari saya memperbaiki diri dengan membaca, bergaul, kerja sosial, dan beribadah. Saya ingin terus mencapai puncak lebih tinggi. Saya tidak pernah lengah.



Kalau waktu bisa diulang, Apa ingin Anda lakukan?



Saya akan berbuat lebih banyak untuk orang tua saya. Ada masa-masa kita bodoh dan terlewatkan, tapi Allah cipta manusia memang tidak ada yang sempurna. Di dalam ketidaksempurnaan itulah kita beribadah. Supaya kita sadar kesempurnaan itu milik Tuhan. Kalau saya sempurna, saya akan sombong, saya akan tidak tahu diri.



Waktu ke Sinabung, saya mau menangis. Ternyata hidup saya di Jakarta sudah wah. Ternyata ada sebagian kelompok manusia di belahan pulau lain hidup mereka belum jelas, tergantung bantuan.



Saya harus jadi orang tahu diri, tidak rakus, bersyukur. Kalau kita hidup dalam kemewahan, kita bisa lupa diri. Kita perlu kejadian mengingatkan kita.



Kalau dihidupkan kembali, saya tetap mau dilahirkan dari anak tukang becak. Saya bangga punya orang tua benar meski dia miskin. Saya tetap akan menikahi istri sekarang karena bagi saya dia adalah paling sempurna. Saya akan tetap menjalani hidup sama.



Ketika krisis 1998, banyak perusahaan bangkrut, namun Grup Mayapada berhasil bertahan dan sukses sampai sekarang. Apa resep khususnya?

Tidak ada resep khusus. Bukan karena kepintaran saya. Bank Mayapada waktu itu konservatif, kita tidak main valuta asing. Kita tidak kena imbas. Karena saya bodoh, saya diselamatkan.

Sumbee:merdeka.com