Tulisan Berjalan

SUKSES KOMUNITAS MAJU JOS, AKHIRNYA BIMBINGAN DIGITAL MARKETING SECARA GRATIS TANPA BATAS TELAH MEMBERI MANFAAT BESAR

Rabu, 16 Desember 2015

Khianat

top-10-list.org
Munafik/ilustrasi
Munafik/ilustrasi
REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Mahmud Yunus

Khianat artinya curang, culas, tidak jujur, tidak lurus hati. Menurut Raghib al-Isfahani, khianat kurang lebih sama artinya dengan nifak(orangnya disebut munafik). Khianat dapat terjadi terhadap diri sendiri, terhadap Allah SWT dan Rasul-Nya, dan terhadap orang lain.

Rasullullah SAW menempatkan khianat sebagai salah satu tanda munafik. Dikatakan bahwa “Tanda munafik itu ada tiga: apabila berbicara, dia dusta; apabila berjanji, dia ingkar; dan apabila dipercaya, dia khianat.” (HR Bukhari dan Muslim).

Namun, penting kita pahami bahwa nifak mengandung arti lebih luas dari pada khianat. Nifak mengandung arti curang terhadap ajaran Allah dan Rasul-Nya. Khianat mengandung arti curang terhadap janji yang dibikinnya dan culas terhadap kepercayaan (amanah) yang diberikan kepadanya.

Khianat terhadap diri sendiri, misalnya, mengharamkan sesuatu yang dihalalkan Allah kepadanya tanpa alasan syari. Contohnya, mengharamkan makanan dan/atau minuman yang secara faktual telah dinyatakan kehalalannya dalam kalam Allah atau sabda Rasul-Nya.

Khianat terhadap Allah dan Rasul-Nya, misalnya, mengingkari perkara yang disyariatkan Allah dan Rasul-Nya. Contohnya, mengabaikan perintah shalat fardhu padahal tidak ada udzur syari, mengabaikan perintah zakat padahal sudah nisab, dan mengabaikan perintah pergi haji padahal sudah istithaah.

Lebih jauh, mengutip pendapat Hasan bin Ali bin Abi Thalib yang dimaksudkan khianat terhadap Allah dan Rasul-Nya tidak sebatas meninggalkan aturan agama, tetapi juga menyempitkan aturan agama.

Ambil contoh: menyempitkan agenda dakwah, tarbiyah, dan khidmat kepada sesama dikait-kaitkan dengan untung rugi secara finansial. Khianat terhadap orang lain, misalnya, tidak membuktikan janji-janjinya terhadap orang lain dan amanah yang diberikan orang lain kepadanya.

Contohnya, presiden atau wakil presiden tidak dengan sungguh-sungguh membuktikan janji-janji kampanyenya. Padahal, disebabkan janji-janji kampanyenya itulah rakyat telah memilihnya.

Khianat terhadap diri sendiri, khianat terhadap Allah dan Rasul-Nya, dan khianat terhadap orang lain itu hukumnya terlarang (haram). Risiko ketiga-tiganya tidak ada yang ringan.
Dengan begitu, pastikan bahwa khianat bukan tabiat kita sebagai Muslim. Sehingga, khianat dalam level mana pun semestinya kita hindari.

Allah SWT berfirman, “Hai, orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan janganlah kamu mengkhianati amanah-amanah yang diberikan kepadamu, sedang kamu mengetahui.” (QS al-Anfal [8] : 27).

Dalam ayat lain, “Dan, jika kamu mengetahui pengkhianatan dari suatu golongan maka kembalikanlah perjanjian itu kepada mereka dengan cara yang jujur. Sesungguhnya, Allah tidak menyukai orang-orang yang khianat.” (QS al-Anfal [8] : 58).

Rasulullah SAW bersabda, “Tidak sempurna iman seseorang yang tidak memiliki sikap (perilaku) amanah.” (HR Ahmad dan Ibnu Hibban).

Menariknya, Rasulullah SAW bersabda, “Janganlah kamu mengkhianati orang yang mengkhianatimu.” (HR Ahmad, Thabrani, Ibnu Hibban, dan al-Bazzar). Wallahu alam.

Rabu, 02 Desember 2015

2016 Kemenag Tidak Lagi Mengelola Dana Haji


Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Nur Syam mengungkapkan, pada 2016 Kementerian Agama tidak lagi mengelola keuangan haji karena Badan Pelaksana Keuangan Haji (BPKH) sudah dalam tahap persiapan final.
“Salah satu poin pelaksanaan haji tahun depan adalah Kemenag tidak lagi mengelola keuangan haji. Itu akan menjadi domainnya BPKH,” ujarnya dalam rapat koordinasi pempinan Kanwil Kemenag Kalsel di Banjarmasin 28-29 November.
Selain pemerintah membentuk BPKH itu, kata dia, keuangan haji nantinya juga diawasi Dewan Pengawas Keungan Haji yang juga dibentuk di luar Kementerian Agama. “Ini penting dilakukan, agar dana abadi umat di bidang haji ini bisa terkelola dengan baik, demikian kebijakan Kemenag tahun depan,” tuturnya.
Kebijakan ini, ujar Nur Syam, sebagai langkah menihilkan kritikan-kritikan miring selama ini tentang pengelolaan keuangan haji yang langsung dilaksanakan Kementerian Agama sebagai penyelenggara hingga kedepannya bisa lebih trasparan dan dipercaya.
Dia menyatakan, Kementerian Agama terus berupaya meningkatkan pelayanan penyelenggaraan ibadah haji, termasuk hal yang sensitif tentang keuangan haji yang sangat besar ini agar terkelola dengan baik dan amanah.
Intinya, ujar dia, penyelenggaraan haji bisa berjalan lancar, sukses dan hak jamaah bisa melaksanakan ibadah rukun Islam yang ke-5 ini dengan nyaman, baik, dan pulang dengan membawa haji mabrur.
Sejauh ini, kata dia, pelaksanaan haji sudah berjalan baik. Kementerian Agama sebagai penyelenggaranya sudah bekerja sangat maksimal, meski ada beberapa tragedi yang menyebabkan jamaah haji Indonesia menjadi korban pada pelaksanaan haji tahun ini.
“Pemerintah dan Kemenag sangat berduka dengan korban jiwa tragedi di Mina dan jatuhnya crane di Masjidil Haram pada musim haji tahun ini, semoga keluarga korban bisa tabah dan mengikhlaskannya,” katanya.

Jumat, 27 November 2015

Semangat Pesantren Memberi Bukan Meminta


REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pendiri dan juga Pimpinan Pondok Pesantren Darunnajah, KH Mahrus Amin mengatakan pesantren telah ada sebelum Indonesia berdiri. Semangatnya ketika itu adalah memberi untuk Indonesia, bukan meminta.

"Nah, bagi pesantren yang berdiri setelah Indonesia merdeka, semangat ini tidak boleh hilang. Pesantren harus terus bekerja dan berpikir apa yang bisa diberikan untuk kemajuan Indonesia," ujarnya dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Jumat (27/11) malam.

Wakaf menjadi bagian terpenting kepeloporan Darunnajah dalam berpartisipasi aktif mensejahterahkan umat Islam dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Selain tanah, Darunnajah memiliki berbagai macam aset wakaf seperti lembaga pendidikan, bangunan, perkebunan, pertanian, dan lain sebagainya. Aset wakaf tersebut memerlukan manajemen pengelolaan yang baik agar menjadi produktif.

Darunnajah saat ini memiliki 17 cabang Pesantren di seluruh Indonesia serta lembaga pendidikan dari TK hingga perguruan tinggi. Pesantren ini didirikan pada tahun 1961 oleh KH Abdul Manaf Mukhayyar, Alm Letkol (Purn) Drs H Kamaruzzaman dan KH Mahrus Amin.

KH Abdul Manaf Mukhayyar selain ulama juga merupakan pejuang kemerdekaan Indonesia. Dia turut memanggul senjata di sekitar Rawabelong, Kebayoran Lama dan Palmerah. Majalah Pesan tahun 1989 menjelaskan Abdul Manaf dan ayahnya juga membuka dapur umum untuk para pejuang di masa revolusi fisik. Saat ini Pimpinan Pondok Pesantren Darunnajah Ulujami adalah  KH Mahrus Amin dan H Sofwan Manaf.

Rabu, 25 November 2015

Menebar Damai Menuai Surga

Rasulullah SAW mengajarkan kepada umatnya untuk sering-sering merasakan lapar dan dahaga karena dapat mengetuk pintu surga.

Rasulullah SAW mengajarkan kepada umatnya untuk sering-sering merasakan lapar dan dahaga karena dapat mengetuk pintu surga.
REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Abdul Syukur

Dalam kitab shahihnya, Imam Muslim menyebutkan sebuah hadis riwayat dari Abu Hurairah RA yang menyatakan, Rasulullah SAW pernah bersabda kepada para sahabat, “Kalian tidak akan masuk surga sampai kalian beriman, dan kalian tidak akan beriman sampai kalian saling mencintai antar sesama. Maukah kalian, aku tunjukkan suatu perbuatan, jika kalian melakukannya, maka kalian akan saling mencintai, yaitu tebarkan salam di antara kalian.”

Hadis ini menegaskan syarat-syarat yang harus dilakukan seseorang jika ingin masuk surga, dan syarat-syarat ini saling berkelindan antara yang satu dengan yang lain.

Pertama, orang tersebut harus beriman. Iman dalam arti yang sesungguhnya, yaitu mempercayai adanya Allah SWT, dan meyakini Allah SWT merupakan Tuhan alam semesta, Yang Maha Pencipta dan Mahakuasa atas segalanya.

Percaya adanya malaikat-malaikat Allah, dan meyakini bahwa mereka tidak pernah membangkang kepada Allah SWT dan selalu melaksanakan semua perintah-perintah-Nya.

Percaya bahwa Allah SWT menurunkan kitab suci sebagai pedoman bagi umat manusia, agar mereka selamat di dunia dan akhirat. Percaya bahwa Allah SWT mengutus para nabi dan para rasul untuk membimbing umatnya ke jalan yang benar.

Percaya akan adanya hari kiamat dan kehidupan setelahnya sebagai hari pembalasan. Dan percaya akan qadha dan qadar yang telah Allah tentukan bagi segenap makhluk-Nya.

Kedua, saling mencintai antarsesama. Ini merupakan syarat seseorang untuk bisa beriman. Karena tanpa adanya syarat ini, seseorang tidak bisa disebut beriman. Mencintai sesama maksudnya adalah memperlakukan orang lain sama dengan dirinya.

Jika ia senang diperlakukan dengan baik oleh orang lain, maka senyatanya orang lain juga ingin diperlakukan dengan baik pula olehnya.
Demikian juga sebaliknya, ketika ia tidak ingin diperlakukan buruk oleh orang lain, maka orang lain juga tidak ingin mendapat perlakukan yang tidak baik darinya.

Dalam hadis yang lain disebutkan, “Tidak beriman seseorang dari kalian sampai ia mencintai sesuatu untuk orang lain, sebagaimana ia mencintainya untuk dirinya sendiri.” (HR Bukhari).

Bahkan dalam hadis yang diriwayatkan dari Abu Syuraih Nabi Muhammad SAW sampai bersumpah tiga kali, “Demi Allah tidak beriman, demi Allah tidak beriman, demi Allah tidak beriman!” Para sahabat bertanya, “Siapa wahai Rasulullah?” Nabi menjawab, “Orang yang membuat orang-orang dekatnya tidak aman dari keburukannya.” (HR Bukhari).

Dari berbagai hadis ini, syarat agar seseorang mendapat kesempurnaan iman, maka ia harus mencintai antarsesama manusia, bahkan sesama makhluk Allah.

Dan di antara bukti kecintaan seseorang pada orang lain adalah ia memperlakukan orang lain sebagaimana ia ingin diperlakukan oleh orang lain.

Ketiga, menyebarkan salam. Ini merupakan petunjuk dari Nabi SAW agar seseorang bisa mencintai antarsesama manusia. Menyebarkan salam maksudnya setiap bertemu orang mengucapkan, Assalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh yang artinya kita mendoakan mereka, Semoga keselamatan, rahmat Allah dan berkahnya tercurah pada kalian!

Jika ada orang yang setiap bertemu orang lain selalu menyampaikan pesan damai ini, maka orang yang ada di sekitarnya akan merasa aman, nyaman dan damai. Sehingga orang tersebut akan dicintai oleh masyarakat sekitarnya.

Jika ketiga syarat ini terpenuhi, yaitu menyebarkan salam, saling mencintai antarsesama dan mendasari keduanya dengan keimanan, maka ia pantas masuk surga dengan damai.

Jumat, 20 November 2015


Cukup Lakukan Ini Selama Dua Menit Setiap Malam, Maka Kamu Akan Terhindar Dari Azab Kubur

Posted on 28/10/2015 by Ayat Al Akrash in Aqidah, Ibadah with 1 Comment

Oleh : Syekh Hassan Ali

Syahida.com – Jika aku memberitahumu cukup melakukan hal berikut ini selama dua menit… Dua setengah menit setiap malamnya, maka tidak akan ada azab kubur untukmu.


Ilustrasi.

Siapa yang ingin melakukan ini? Setiap malam selama dua setengah menit? Segala yang harus kau lakukan adalah membaca Surat Tabarak, surat ke-67 (Surat Al-Mulk), cukup baca itu setiap malam.


Maka ketika kau meninggal, mereka akan menguburmu, dan kau akan berada di kuburmu, tapi tidak ada azab kubur untukmu karena kau membaca Surat Al Mulk setiap malam.

Sebagian riwayat menyebutkan untuk membaca Surat Sajadah juga, tapi sebagian riwayat hanya menyebutkan Surat Al Mulk saja.

Aku ingin memudahkannya padamu, cukup Surat Al Mulk saja.

Dari ‘Abdullah bin Mas’ud, ia berkata, ““Barangsiapa membaca “Tabarokalladzi bi yadihil mulk” (surat Al Mulk) setiap malam, maka Allah akan menghalanginya dari siksa kubur. Kami di masa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menamakan surat tersebut “al Mani’ah” (penghalang dari siksa kubur).  Dia adalah salah satu surat di dalam Kitabullah. Barangsiapa membacanya setiap malam, maka ia telah memperbanyak dan telah berbuat kebaikan.” (HR. An Nasai).

Dari Ibnu Abbas, ia berkata; “Sebagian sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam membuat kemah di atas pemakaman, ternyata ia tidak mengira jika berada di pemakaman, tiba-tiba ada seseorang membaca surat Tabaarokalladzi bi yadihil mulk (Maha Suci Allah yang di tangan-Nyalah segala kerajaan) “, sampai selesai. Kemudian dia datang kepada Nabishallallahu ‘alaihi wa sallam dan berkata; “Wahai Rasulullah sesungguhnya, aku membuat kemahku di atas kuburan dan saya tidak mengira jika tempat tersebut adalah kuburan, kemudian ada seseorang membaca surat Tabarok (surat) Al Mulk sampai selesai, ” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Dia adalah penghalang, dia adalah penyelamat yang menyelamatkannya dari siksa kubur.” Abu Isa (HR. At Tirmidzi). [ANW/Syahida.com]

Ahli : Tes Baca Hitung di Level Paud Berdampak Negatif Pada Anak


REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tak jarang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) menerapkan penguasaan baca, tulis, hitung (calistung) kepada anak usia dini. Akan tetapi, sistem pengajaran yang tidak tepat serta penggunaan calistung sebagai standar evaluasi anak usia dini memiliki dampak negatif bagi anak.

Ketua Divisi Tumbuh Kembang Anak dan Remaja Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSUD Dr. Soetomo Ahmad Suryawan mengatakan calistung tidak boleh dijadikan program evaluasi prestasi pada anak usia dini. Calistung, lanjut Suryawan, hanya boleh diajarkan kepada anak usia dini dalam bentung pengenalan.

Suryawan mengatakan pengenalan terhadap calistung juga tidak dapat disamakan dengan pengajaran calistung terhadap anak yang memang sudah siap untuk belajar. Kepada anak usia dini, Suryawan mengatakan calistung bisa diperkenalkan melalui program bermain.

"Calistung harusnya dikenalkan saja, tidak boleh menjadi program evaluasi prestasi (untuk anak usia dini)," jelas Suryawan saat ditemui di Lotte Shopping Avenue pada Kamis (19/11).

Suryawan tak menampik jika pengajaran calistung pada anak usia dini dipengaruhi oleh tuntutan yang cukup besar. Pasalnya, beberapa SD menerapkan syarat masuk dengan tes calistung. Sistem ini, lanjut Suryawan, yang harus segera dibenahi oleh pemerintah, baik dari tingkat pusat hingga daerah.

Di samping itu, Suryawan juga mengatakan akan ada satu dampak negatif ketika anak usia dini dipaksa untuk menguasai calistung. Pemaksaan ini, terang Suryawan, akan membuat otak anak tidak bekerja secara runut atau by order.

Suryawan mencontohkan, ketika seorang anak usia dini diajarkan 9+5=14, ada dua kemungkinan yang akan terjadi. Salah satunya, anak mungkin sudah siap dan  memang mengerti bagaimana proses menambahkan angka 9 dan 5.

Akan tetapi, bisa jadi anak tersebut hanya mengetahui jawaban karena menghafal. Sehingga ketika diberikan soal yang berbeda, anak tersebut tidak bisa mengetahui jawabannya. Hal ini, lanjut Suryawan, yang menunjukkan bahwa otak anak tidak bekerja by order.

"Karena itu, baca,tulis, hitung, boleh dikenalkan tapi tidak boleh dipakai sebagai syarat untuk evaluasi prestasi di usia itu," tegas Suryawan.

Rep: C01 / Red: Ichsan Emrald Alamsyah

HIKAYAT HATI ISTRI YANG DIPOLIGAMI


Ia janji tak akan berpoligami. Komitmen untuk tak mendua istri yang juga sepupunya itu terlanjur diumbar. Tapi sumpah setia goyah ketika seorang perempuan datang ke sebuah toko miliknya.

Lelaki Baghdad ini sempat memberitahu tamu perempuannya tentang janjinya kepada sang istri untuk tidak berpoligami. Tidak mundur, perempuan tersebut malah mendesak. Ia bahkan mengatakan rela digilir seminggu sekali setiap Jumat.

Sumpah setia yang kadung terucap pun runtuh. Si lelaki menikahinya, tanpa sepengetahuan istri pertamanya. Hingga delapan bulan, istri pertama yang curiga meminta pembantunya memata-matai sang suami ke mana pun ia pergi. Hingga si pembantu mengetahui lelaki itu masuk sebuah rumah berpenghuni perempuan, lalu mencari kabar dari tetangga sekitar yang segera memberitahu bahwa mereka sudah menikah. Dilaporkanlah berita panas ini kepada sang majikan.

Tak disangka usai mendengar informasi tersebut sang majikan malah berujar, "Jangan engkau beritahukan kepada siapapun."

Setelah lelaki itu meninggal dunia, istri pertama menyuruh pembantunya untuk memberikan uang sebesar 500 dinar kepada istri kedua. "Semoga Allah mengganjarmu dengan pahala melimpah sehubungan dengan kematian suamimu. Suamimu telah wafat dan meninggalkan uang sebanyak 8.000 dinar. Yang 7.000 dinar untuk putranya, dan yang 1.000 dinar dibagi dua: separuh untukku dan separuh lagi untukmu."

Usai pembantu menyampaikan pesan sang majikan, istri kedua lantas menulis surat, lalu berkata, "Sampaikan surat ini kepada istri pertama." Surat itu ternyata berisi pembebasan mas kawin bagi suaminya dan si istri kedua tidak mengambil apa-apa.

Kisah yang disampaikan Syekh Nawawi al-Bantani dalam kitab Uqûdul Lujjain ini bercerita tentang sikap ingkar janji yang dilakukan seorang suami. Kita tahu, Islam menilai perilaku ini bagian dari ciri orang munafik. Perilaku istri kedua yang memberi jalan pelanggaran itu juga tak semestinya dilakukan, meski belakangan ia menunjukkan tanda-tanda penyesalan.

Yang luar biasa tentu ketegaran istri pertama. Air tuba dibalas air susu. Atas pengkhianatan itu, ia memilih sikap kuat, dan diam dari hak protes keras yang mungkin bakal memporakporandakan rumah tangganya. Ia juga mampu tetap berlaku adil dengan menyerahkan hak perempuan yang sudah terlanjur dinikahi suaminya. (Mahbib)